Cara Menghitung Harga Jual di Shopee Food 2025 Kalau Pakai Promo

  • Bagikan
Cara menghitung harga jual shopeefood kalau pakai komisi Freepik
Cara menghitung harga jual shopeefood kalau pakai komisi Freepik

KAMAKAMU – Kali ini, kita mau bahas topik penting buat kamu yang lagi atau mau jualan makanan lewat platform online kayak Shopee Food, GrabFood, dan GoFood, gimana sih cara pasang harga yang pas biar tetap cuan?

Nggak usah pusing lagi, yuk kita bahas tuntas!

Menentukan Harga dengan Sistem Sharing Profit.

Buat kamu yang baru jualan online atau masih bingung soal harga, kita mulai dari yang paling dasar dulu, yaitu kalau kamu cuma kena sistem sharing profit.

Cara Menghitung Harga Jual di Grabfood 2025

Simpelnya gini, sharing profit itu kayak bagi hasil keuntungan antara kamu sebagai penjual sama platformnya.

Nah, belakangan ini, persentase sharing profit ini ada aja perubahan, kayak di Shopee Food yang kabarnya naik jadi 25% dari yang dulunya 20%.

Terus, gimana dong cara nentuin harganya biar kita nggak rugi?

Rumus Praktis

Nih, ada rumus sederhana yang bisa kamu pakai.

Dilansir dari YouTube TUTORIAL AN anggap aja harga makanan atau minuman kamu kalau dijual langsung (offline) itu harga modal plus keuntungan yang kamu mau.

Nah, buat dipasang di platform online dengan sharing profit 20%, rumusnya gini:

Harga Online = Harga Offline / 0,80

Contohnya, kalau harga kopi susu offline kamu Rp10.000, maka harga online yang bisa kamu pasang adalah Rp10.000 / 0,80 = Rp12.500.

Kalau kita balikin pake bahasa matematikanya, 20% dari Rp12.500 itu Rp2.500.

Nah, Rp12.500 – Rp2.500 = Rp10.000, sama kan kayak harga offline kamu?

Jadi, kamu tetap dapat keuntungan yang kamu mau.

Skema Sharing Profit-nya Naik Jadi 25%

Tenang, rumusnya nggak jauh beda kok!

Kalau sharing profit-nya 25%, angka pembaginya tinggal kamu ganti jadi 0,75.

Jadi, rumusnya kayak gini:

Harga Online = Harga Offline / 0,75

Masih pake contoh kopi susu tadi yang harga offline-nya Rp10.000, maka harga online yang bisa kamu pasang jadi Rp10.000 / 0,75 = Rp13.333 (bulatkan aja jadi Rp13.500 biar enak).

Nih, biar lebih teknis, 25% dari Rp13.333 itu sekitar Rp3.333.

Jadi, Rp13.333 – Rp3.333 = Rp10.000, pas lagi!

Ingat ya, angka 0,80 dan 0,75 ini didapat dari 100% dikurangi persentase sharing profit.

Jadi, kalau sharing profit-nya 30%, pembaginya jadi 0,70, dan seterusnya.

Strategi Harga Jitu Saat Ikut Promo atau Kampanye

Nah, ini nih bagian yang kadang bikin pusing memasang harga saat ikut promo atau kampanye.

Beda sama sharing profit yang rumusnya udah jelas, harga promo ini lebih dinamis karena jenis dan besaran diskonnya beda-beda.

Kalau kata anak IT, variabelnya banyak!

Tapi tenang, ada triknya kok.

Rentang Harga Promo

Biasanya, buat aman, banyak penjual online yang naikin harga offline mereka antara 50% sampai 100% saat ikut promo.

Kenapa rentangnya lebar banget?

Soalnya, tergantung jenis promonya.

Kalau diskonnya gede banget kayak 60%, ya kamu harus naikin harga lebih tinggi biar nggak rugi.

Contohnya, pengalaman salah satu penjual, harga offline kebab Rp10.000, pas ikut promo diskon 60% di Shopee Food, harganya dinaikin jadi Rp18.800.

Itu udah termasuk sharing profit 20% dan diskonnya.

Kenaikannya hampir 90%!

Pantau Settlement Penjualanmu!

Ini nih yang paling penting!

Setelah kamu pasang harga dan mulai jualan, jangan lupa pantengin laporan penjualan atau settlement kamu.

Dari situ, kamu bisa lihat berapa uang yang beneran masuk ke rekening kamu setelah dipotong sharing profit dan subsidi promo.

Cara Cek Manual

Buat mastiin harga yang kamu pasang udah bener atau belum, coba deh lakukan pengecekan manual kayak gini:

Lihat detail pesanan (menu apa aja yang dibeli dan harganya).

Cek harga offline menu-menu tersebut.

Bandingkan total harga offline dengan uang yang masuk ke rekening kamu.

Contoh kasus, ada pesanan totalnya Rp42.700.

Setelah dipotong subsidi promo Rp10.640 dan sharing profit Rp6.402, uang yang masuk ke rekening Rp25.648.

Setelah dicek, pesanan itu terdiri dari satu kebab beef telur (harga offline Rp13.000) dan satu kebab sosis telur (harga offline Rp13.000).

Total harga offline seharusnya Rp26.000.

Nah, selisih sekitar Rp352 (Rp26.000 – Rp25.648) ini masih wajar.

Tapi, kalau selisihnya jauh banget, berarti ada yang salah sama perhitungan harga promo kamu.

Evaluasi dan Koreksi Harga Secara Berkala

Dari contoh di atas, kamu bisa belajar buat evaluasi harga kamu.

Kalau uang yang masuk ternyata jauh lebih kecil dari perkiraan, berarti persentase kenaikan harga promo kamu kurang tinggi.

Coba naikin lagi di periode promo berikutnya.

Sebaliknya, kalau uang yang masuk malah lebih banyak, kamu bisa pertimbangkan buat nurunin sedikit harganya biar lebih kompetitif.

Intinya, trial and error dan pantau terus settlement kamu!

Semoga penjelasan ini bikin kamu lebih paham ya cara nentuin harga jualan online, baik saat kena sharing profit aja maupun pas ikut promo.

Jangan ragu buat share tips atau cara lain yang lebih jitu di kolom komentar ya, biar kita bisa sama-sama belajar dan sukses jualan online.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 ÷ = 2
Powered by MathCaptcha