KAMAKAMU – Buat kamu yang lagi atau berencana jualan makanan secara online lewat GrabFood, penting banget nih buat tahu seluk-beluk sharing profit atau komisi yang bakal dikenakan.
Biar tidak bingung, yuk kita bahas santai aja!
Kemarin kita udah ngobrolin soal GoFood dan ShopeeFood, nah sekarang giliran GrabFood nih yang kita kuliti.
Cara Menghitung Harga Jual di Grabfood 2025
Besaran Sharing Profit GrabFood
Jadi gini, besaran sharing profit di platform GrabFood saat ini berkisar antara 20% hingga 30%.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa ada rentangannya?
Nah, ini bisa jadi tergantung dari berbagai faktor, misalnya jenis restoran kamu atau mungkin ada promo khusus saat pendaftaran.
Contohnya, ada pemilik restoran yang sharing profit-nya 20%, tapi ada juga yang bilang kena 30%.
Secara teknis, persentase ini adalah biaya layanan platform yang dikenakan GrabFood atas setiap transaksi yang berhasil.
Kepastian Besaran Komisi
Dilansir dari YouTube TUTORIAL AN untuk tahu pasti berapa persen sharing profit yang berlaku untuk restoran kamu, kuncinya ada di surat perjanjian kerja sama atau kontrak yang kamu dapatkan saat awal pendaftaran di GrabFood.
Dokumen ini ibaratnya kitab suci yang mengatur semua ketentuan kerjasama, termasuk besaran komisi.
Jadi, buat kamu yang udah daftar, coba deh dicek lagi kontraknya.
Kalau kamu baru mau daftar, perhatikan baik-baik ya detail kontraknya nanti.
Apa Itu Sharing Profit? Bahasa Simpelnya Nih…
Buat kamu yang masih awam atau baru di dunia jualan online makanan, sharing profit itu sederhananya adalah potongan komisi dari setiap transaksi yang kamu dapatkan lewat GrabFood.
Bayangin gini, kalau ada pelanggan beli makanan di restoranmu seharga Rp100.000 lewat GrabFood, nah nggak semua uang itu langsung masuk ke kantongmu.
Ada sebagian kecil yang jadi haknya GrabFood sebagai biaya platform, itulah yang disebut sharing profit.
Besarannya ya tadi, antara 20% sampai 30%.
Contoh Perhitungan
Biar lebih jelas, kita coba hitung-hitungan sederhana yuk.
Misalnya, nilai transaksi pesanan di restoranmu Rp100.000, dan sharing profit yang dikenakan adalah 20%.
Maka, uang yang akan masuk ke rekeningmu adalah Rp100.000 dikurangi 20% dari Rp100.000 (yaitu Rp20.000).
Jadi, kamu akan menerima Rp80.000.
Contoh lain, kalau nilai transaksinya Rp200.000 dan sharing profit-nya 25%, maka perhitungannya adalah Rp200.000 dikurangi 25% dari Rp200.000 (yaitu Rp50.000).
Hasilnya, uang yang masuk ke rekeningmu adalah Rp150.000.
Gimana, udah mulai kebayang kan?
Ingat! Ini Belum Termasuk Promo dan Iklan
Penting buat kamu ingat, perhitungan di atas itu baru kalau kamu cuma kena potongan sharing profit aja ya.
Kalau kamu ikut berbagai promo atau pasang iklan di GrabFood, cara perhitungannya bisa beda lagi.
Biasanya sih, ada mekanisme khusus untuk menghitung biaya promo dan iklan ini di luar sharing profit.
Mahal Nggak Sih Potongan Komisi Ini?
Mungkin ada yang mikir, “Wah, kok gede juga ya potongannya?”
Secara perhitungan kasar memang terlihat begitu.
Tapi, perlu diingat bahwa ini udah jadi ketentuan dari GrabFood sebagai penyedia platform.
Setiap restoran yang bergabung pasti akan dikenakan sharing profit dengan rentang 20% sampai 30%, sesuai kontrak masing-masing.
Sharing profit ini sebenarnya hal yang wajar kok, asalkan besarannya masih masuk akal dan kita sebagai pemilik restoran paham betul cara menghitungnya.
Jangan sampai kita malah nombok karena salah pasang harga.
Anggap aja sharing profit ini sebagai biaya sewa lapak digital.
Ibaratnya, GrabFood ini udah punya calon pembeli yang siap jajan, dan kita “menyewa” tempat di platform mereka.
Strategi Biar Tidak Terlalu Terbebani Komisi
Nah, biar kamu nggak terlalu pusing sama besaran sharing profit, anggap aja ini sebagai biaya operasional atau biaya pemasaran.
Yang penting, kamu harus pintar-pintar atur harga di menu online kamu.
Pahami rumus perhitungannya biar uang yang masuk ke rekeningmu tetap menguntungkan, apalagi kalau kamu ikut promo atau iklan.
Tips Jitu Maksimalkan Penjualan di GrabFood
Kuncinya adalah bikin restoranmu semenarik mungkin di mata calon pembeli.
Caranya?
Pasang foto menu yang kualitasnya bagus dan bikin ngiler, urutkan menu best seller di bagian atas, atau manfaatkan fitur promo dan iklan yang ada di GrabFood.
Anggap aja GrabFood ini etalase toko kamu di dunia maya.
Semakin menarik etalasemu, semakin banyak juga yang mampir dan beli.
Kesimpulan
Balik lagi ke keputusan awal, apakah стоит (layak) restoranmu bergabung dengan GrabFood?
Itu semua tergantung kamu.
Yang penting, kamu sudah paham betul keuntungan dan risiko yang mungkin kamu hadapi.
Di era serba digital ini, menurut saya sih nggak ada salahnya mencoba platform online seperti GrabFood.
Ini bisa jadi peluang tambahan buat menjangkau lebih banyak pelanggan.
Asalkan sharing profit-nya masih masuk akal dan kamu paham cara hitung-hitungannya, kenapa nggak?
Semoga penjelasan soal sharing profit GrabFood ini bisa memberikan gambaran yang jelas buat kamu yang berencana atau sudah berjualan di platform ini.*