KAMAKAMU – Pernah merasa jualan online kamu kok gitu-gitu aja?
Nah, bisa jadi ada yang salah dengan cara kamu mendatangkan pengunjung ke toko online kamu.
Kalau kamu lagi ngalamin hal ini, artinya ada “lima pintu” atau lima sumber rezeki di e-commerce yang mungkin tertutup.
7 Langkah Jitu Bikin Bisnismu Meledak di Dunia Online
Kenapa ini bisa terjadi dan bagaimana cara membukanya? Yuk, kita bahas satu per satu!
Dilansir dari YouTube Yohan Agustian Banyak seller yang curhat, kenapa ya jualan zaman sekarang beda banget sama dulu?
Dulu, katanya, cuma upload produk, eh tiba-tiba rame.
Sekarang, jangankan rame, orderan aja susah banget didapat.
Bahkan, ada yang dulunya orderannya ratusan, sekarang boro-boro.
Kamu juga ngerasain hal yang sama?
Kalau iya, tenang, kamu nggak sendirian.
Setiap pemula di dunia e-commerce pasti pernah mengalami masa-masa sulit seperti ini.
Pentingnya Membuka “Pintu” Toko Online Kamu
Sederhananya, kalau orderan kamu sepi, berarti “lima pintu” menuju toko online kamu lagi tertutup.
Ibaratnya seperti toko offline di jalan utama yang ramai.
Semakin banyak orang lewat, semakin banyak yang tahu toko kamu, dan semakin besar kemungkinan mereka datang dan membeli.
Begitu juga dengan jualan online.
Kamu perlu usaha untuk memberitahu orang tentang keberadaan toko kamu di platform seperti Shopee, TikTok Shop, atau Tokopedia.
Sayangnya, membuka toko online berbeda dengan membuka toko offline.
Di online, orang nggak otomatis tahu jalan menuju toko kamu.
Kamu perlu effort lebih agar mereka tahu.
Bahkan, meskipun kamu sudah buka toko di Shopee atau Tokopedia, tanpa usaha yang tepat, toko kamu bisa “hilang” begitu saja ditelan ramainya persaingan.
Jadi, penting banget untuk memahami bagaimana cara “membuka pintu” toko online kamu agar banyak calon pembeli yang datang.
5 Sumber Traffic Utama di E-commerce
Lantas, apa saja sih “lima pintu” atau sumber traffic utama di e-commerce?
Mari kita bahas satu per satu, terutama untuk Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop yang merupakan platform terbesar saat ini.
1. Fitur Pencarian (Search)
Pintu utama yang pertama, terutama untuk Shopee dan Tokopedia, adalah kolom pencarian (search).
Coba deh kamu buka Shopee atau Tokopedia, pasti hal pertama yang kamu lakukan adalah mencari barang yang kamu inginkan di kolom pencarian, bukan langsung scrolling di halaman depan.
Fitur search ini adalah sumber traffic terbesar.
Di Tokopedia dan Shopee, bahkan bisa mencapai 80%.
Sementara itu, di TikTok Shop, meskipun tidak sebesar di kedua platform tersebut, fitur pencarian tetap memegang peranan penting.
Supaya toko kamu muncul di hasil pencarian, kamu perlu mengoptimalkan keyword atau kata kunci produk kamu.
Pastikan kata kunci yang kamu gunakan relevan dengan apa yang dicari oleh calon pembeli.
Masalah yang sering terjadi adalah toko kamu bahkan tidak muncul sama sekali ketika dicari dengan kata kunci yang relevan.
Kalau kamu mengalami hal ini, segera cek dan perbaiki penggunaan kata kunci di produk-produk kamu.
2. Konten (Content)
Sumber traffic kedua yang sangat penting, terutama di TikTok Shop yang notabene adalah social commerce, adalah konten.
Bahkan, di TikTok Shop, konten bisa menjadi sumber traffic terbesar, mencapai 40-50%.
Konten yang dimaksud tentu saja bukan konten biasa, melainkan konten yang menampilkan produk kamu dan memiliki call-to-action keranjang kuning agar penonton bisa langsung membeli.
Untuk bisa sukses di sini, coba lihat akun TikTok Shop atau bahkan Shopee Video kamu.
Berapa banyak view yang kamu dapatkan di setiap video?
Kalau rata-rata view kamu di bawah 1.000, artinya ada yang salah dengan konten kamu.
Konten yang menarik, engaging, dan memiliki click-through rate (CTR) yang tinggi adalah kunci untuk mendapatkan traffic dari konten.
3. Live Streaming
Selain konten reguler, live streaming juga menjadi sumber traffic yang sangat efektif, terutama di TikTok Shop.
Meskipun durasi dan jumlah live streaming mungkin tidak sebanyak konten video, potensi omzet yang dihasilkan bisa sangat besar, terutama melalui fitur live mega showcase.
Coba evaluasi, seberapa sering kamu melakukan live streaming?
Atau jangan-jangan kamu belum pernah sama sekali?
Banyak yang merasa kesulitan karena penonton live mereka hanya sedikit.
Padahal, ada metrik penting dalam live streaming yang perlu kamu perhatikan, yaitu GMV (Gross Merchandise Value) atau omzet per 1.000 view (GPM).
Jika GPM kamu rendah, live streaming kamu kemungkinan besar tidak akan efektif.
4. Iklan (Ads)
Iklan adalah cara berbayar untuk mendapatkan traffic dalam jumlah besar dan terukur.
Di Shopee ada “Iklanku”, di Tokopedia ada “TopAds”, dan di TikTok ada “TikTok Ads”.
Banyak yang takut beriklan karena khawatir rugi atau boncos.
Padahal, iklan yang dikelola dengan baik bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan.
Penting untuk dipahami bahwa setiap platform memiliki cara kerja iklan yang berbeda.
Misalnya, Tokopedia memiliki iklan PPC (Pay Per Click) dan PPI (Pay Per Impression), sedangkan Shopee umumnya menggunakan PPC, dan TikTok memiliki kombinasi keduanya.
Strategi yang tepat sangat dibutuhkan untuk memastikan iklan kamu efektif dan menghasilkan keuntungan.
5. Afiliasi (Affiliate)
Program afiliasi juga merupakan salah satu sumber traffic yang bisa kamu manfaatkan di Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop.
Perbedaan utama di antara ketiga platform ini terletak pada karakteristik affiliator-nya.
Di TikTok, affiliator cenderung memiliki personal branding yang kuat, sehingga potensi konversi penjualan dari mereka cukup tinggi.
Sementara itu, di Shopee, personal branding affiliator masih bervariasi, dan keberhasilan penjualan lebih bergantung pada kualitas produk.
Fokus pada Satu Sumber Traffic Terlebih Dahulu
Dari lima sumber traffic di atas, mana yang paling bagus untuk kamu kerjakan?
Sebagai pemula, apalagi jika kamu masih mengelola toko online sendirian, mencoba semuanya sekaligus bisa sangat melelahkan dan kurang efektif.
Sebaiknya, fokus pada satu sumber traffic terlebih dahulu yang menurut kamu paling mudah dan paling cepat memberikan hasil.
Misalnya, jika kamu baru memulai, iklan bisa menjadi pilihan yang menarik karena hasilnya relatif cepat terlihat.
Dengan beriklan, kamu bisa langsung mengukur performa produk kamu.
Namun, pilihan ini tentu saja tergantung pada karakter dan jenis produk yang kamu jual.
Setiap toko memiliki cara dan strategi yang berbeda.
Jika kamu merasa kesulitan untuk menentukan strategi yang tepat, ada layanan konsultasi e-commerce yang bisa membantu kamu menganalisis toko kamu dan memberikan rekomendasi strategi yang sesuai.
Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan insight yang jelas tentang arah yang perlu kamu ambil untuk mengembangkan toko online kamu.
Jadi, buat kamu yang masih punya pertanyaan seputar traffic e-commerce, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar.
Jangan lupa juga untuk like dan share video ini ke teman-teman kamu yang mungkin juga sedang berjuang dalam berjualan online di TikTok Shop maupun platform lainnya.*