Jualan Baju di E-commerce Gitu-Gitu Aja? Ini Strategi Biar Laris Manis!

  • Bagikan
Ilustrasi penjual baju online Freepik
Ilustrasi penjual baju online Freepik

KAMAKAMU – Pernah nggak sih kamu ngerasa jualan online, khususnya baju, kok gitu-gitu aja?

Udah lama jualan, tapi hasilnya nggak signifikan?

Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas treatment apa aja yang bisa kamu lakuin biar jualan bajumu laku keras di e-commerce.

Beberapa tips ini bahkan terbukti berhasil lho!

Wajib Tahu! 3 Fase Iklan di TikTok Shop Biar Jualanmu Laris Manis

Sebelum kita lanjut lebih jauh, buat kamu yang baru mampir, jangan lupa klik subscribe dan aktifkan lonceng notifikasinya biar nggak ketinggalan update menarik lainnya.

Oke, balik lagi ke topik utama kita: jualan baju di e-commerce yang lagi stagnan.

Kebetulan banget, studi kasus kali ini relevan banget nih buat kamu yang mungkin juga lagi mempersiapkan penjualan menjelang momen-momen spesial seperti Lebaran, di mana biasanya permintaan fashion muslim meningkat pesat.

Memahami Target Pasar Kamu

Bayangin jualan itu kayak mancing. Kamu perlu tahu ikan apa yang mau kamu tangkap.

Ikan itu sukanya makan apa, posisinya di mana, dan umpan seperti apa yang paling efektif.

Dilansir dari YouTube Yohan Agustian analogi ini sangat pas buat menggambarkan bagaimana kita harus memahami target pasar kita.

Jualan baju apa nih yang kamu geluti? Fashion muslim? Itu bagus, karena memang lagi tren.

Tapi, apakah semua penjual fashion muslim bakal kebagian rezeki yang sama? Belum tentu!

Ingat, penjual fashion muslim di Indonesia itu banyak banget.

Lantas, bagaimana caranya biar jualanmu bisa menonjol?

Langkah pertama adalah mengenali karakter produk dan target pasar kamu.

Coba deh, tentukan dulu segmentasi harga produkmu.

Apakah di kisaran ratusan ribu, atau bahkan jutaan rupiah?

Semakin tinggi harga, tentu saja target pasarmu akan semakin spesifik.

Ibaratnya, kamu sedang membidik “ikan” yang berbeda.

Harga menentukan daya beli konsumen, dan ini akan sangat memengaruhi strategi penjualanmu.

Membangun Identitas Produk yang Kuat

Selain harga, kamu juga perlu menyadari bahwa dalam industri fashion, faktor selera, insting seni, dan siapa yang memakai produk itu sangat menentukan.

Jualan baju bukan hanya sekadar menjual penutup tubuh, tapi juga menjual identitas.

Identitas apa yang ingin kamu tawarkan kepada konsumen?

Ketika produkmu bisa membuat mereka merasa menjadi seseorang yang mereka idamkan, penjualanmu akan jauh lebih mudah.

Coba deh, pikirkan: baju yang kamu jual ini bisa bikin konsumen merasa seperti apa?

Elegan? Trendy? Atau mencerminkan kepribadian tertentu? Jika kamu bisa membangun narasi seperti itu, produkmu akan lebih mudah diterima dan diingat.

Sebaliknya, jika produkmu terkesan biasa saja, modelnya pasaran, dan harganya kurang kompetitif, akan sulit untuk bersaing.

Jadi, sebelum melangkah lebih jauh, pastikan kamu memahami betul identitas produkmu.

Memilih Platform E-commerce yang Tepat

Langkah selanjutnya adalah menentukan di mana kamu akan berjualan.

Di Indonesia, beberapa marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, TikTok, dan Lazada bisa menjadi pilihan.

Setiap platform memiliki karakteristik dan target pasar yang berbeda.

Strategi penjualan di TikTok, misalnya, akan sangat berbeda dengan strategi di Shopee atau Tokopedia.

Di TikTok, konten adalah raja. Kamu perlu membuat banyak video menarik dan relevan dengan produkmu.

Bahkan, ada perhitungan kasar bahwa untuk produk dengan harga tertentu, video yang kamu buat idealnya ditonton minimal 6 hingga 10 menit oleh target pasar.

Sementara itu, di Shopee dan Tokopedia, sistem pencarian (search) menjadi kunci.

Produkmu harus muncul di kata kunci yang relevan dengan target pasar dan harga produkmu.

Jangan sampai kamu menjual gamis mahal dengan kata kunci “gamis murah” karena kemungkinan besar tidak akan ada yang membeli.

Meningkatkan Traffic dengan Strategi yang Tepat

Setelah produkmu oke dan kamu sudah memilih platform yang tepat, langkah berikutnya adalah mendatangkan traffic atau pengunjung ke toko online kamu.

Banyak penjual, termasuk mungkin kamu, merasa ragu untuk mengeluarkan uang untuk iklan.

Padahal, membeli traffic bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan jika dilakukan dengan benar.

Coba deh, alokasikan sebagian dana untuk beriklan dan amati produk mana saja yang mendapatkan respons positif.

Memanfaatkan Kekuatan Kreator dan Tren

Di era sekarang, rekomendasi dari kreator atau influencer memiliki pengaruh yang sangat besar.

Tahun ini bisa dibilang adalah momen yang tepat untuk kamu bisa bekerja sama dengan banyak kreator.

Mereka bisa menciptakan efek trending yang signifikan untuk produkmu.

Contohnya, dalam buku “0 to 100 Billion,” diceritakan bagaimana sebuah brand di e-commerce bisa mencapai penjualan 15 miliar dalam waktu singkat berkat kerja sama dengan ribuan kreator.

Efek trending yang mereka ciptakan berhasil menarik perhatian banyak konsumen.

Tapi ingat, trending tanpa produk yang siap juga akan percuma.

Jadi, pastikan basic produkmu sudah kuat sebelum kamu memanfaatkan strategi ini.

Konsultasi dan Pendampingan untuk Hasil Optimal

Membangun bisnis online yang sukses memang tidak mudah.

Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diterapkan.

Jika kamu merasa kesulitan atau ingin mendapatkan pendampingan yang lebih terarah, kamu bisa mencari konsultan atau layanan yang bisa membantu bisnismu.

Mereka bisa membantu meriset produk, menyusun strategi yang tepat, hingga membantu operasional toko online kamu.

Dengan pendampingan yang tepat, kamu bisa lebih fokus mengembangkan bisnismu dan mencapai hasil yang lebih optimal, terutama dalam menyambut momen-momen besar seperti Ramadan di tahun-tahun mendatang.

Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika memang dibutuhkan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24 ÷ 3 =
Powered by MathCaptcha