5 Mitos Bisnis Online yang Bisa Menghancurkan Penjualanmu

  • Bagikan
Ilustrasi mitos dalam bisnis online Freepik azerbaijan stockers
Ilustrasi mitos dalam bisnis online Freepik azerbaijan stockers

KAMAKAMU – Pernah merasa bingung dengan berbagai “kebenaran” dalam dunia bisnis online yang ternyata malah bikin penjualanmu stagnan?

Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak seller, termasuk mungkin kamu, tanpa sadar mempercayai mitos-mitos yang justru bisa menghancurkan bisnismu.

Wajib Tahu! 3 Fase Iklan di TikTok Shop Biar Jualanmu Laris Manis

Yuk, kita bahas beberapa mitos populer ini dan cari tahu kebenarannya agar jualanmu makin laris!

1. Iklan Otomatis Mendatangkan Pembeli

Dilansir dari YouTube Yohan Agustian banyak yang beranggapan bahwa dengan beriklan, pembeli akan otomatis berdatangan dan keuntungan pasti mengikuti.

Memang benar, iklan diperlukan untuk membeli traffic atau mendatangkan pengunjung ke lapak online-mu.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa mendatangkan traffic tidak sama dengan menghasilkan penjualan.

Konversi, yaitu mengubah pengunjung menjadi pembeli, adalah hal yang berbeda.

Produkmu, tampilan tokomu, hingga pelayananmu memegang peranan penting dalam meyakinkan pengunjung untuk melakukan pembelian.

Jadi, jangan hanya fokus pada iklan, tapi perhatikan juga kualitas produk dan pengalaman berbelanja pelangganmu.

2. Produk Artis Pasti Laris Manis

Siapa yang tidak tergiur dengan popularitas seorang artis?

Tak heran jika banyak yang percaya bahwa produk yang dibuat atau dipromosikan oleh artis pasti akan laku keras.

Kenyataannya, popularitas seorang artis tidak menjamin kesuksesan sebuah produk.

Ada banyak faktor lain yang memengaruhi laku atau tidaknya suatu produk, seperti kualitas, harga, target pasar yang tepat, dan strategi pemasaran yang efektif.

Bahkan, ada contoh kasus di mana artis terkenal dengan jutaan pengikut pun produknya tidak laku di marketplace seperti TikTok Shop karena berbagai faktor, termasuk algoritma platform dan preferensi konsumen.

Jadi, jangan hanya mengandalkan nama besar, tapi pastikan produkmu memang memiliki daya tarik dan nilai bagi konsumen.

3. Bertanya “Produk Apa yang Bagus Dijual?” adalah Solusi

Seringkali, seller baru atau bahkan yang sudah lama berjualan merasa bingung dan bertanya kepada orang lain mengenai produk apa yang sedang tren atau bagus untuk dijual.

Mencari inspirasi memang penting, tapi rezeki setiap orang itu unik dan tidak bisa ditiru begitu saja.

Contohnya, ada studi kasus seorang seller yang berhasil meraup omzet miliaran rupiah dari penjualan kue kering di marketplace.

Namun, bukan berarti semua penjual kue kering akan meraih kesuksesan yang sama.

Setiap bisnis memiliki dinamika dan tantangannya sendiri.

Daripada hanya bertanya, lebih baik lakukan riset pasar yang mendalam, identifikasi kebutuhan konsumen, dan temukan produk yang sesuai dengan minat dan kemampuanmu.

4. Stok Banyak Dulu, Marketing Belakangan

Mitos lain yang cukup berbahaya adalah anggapan bahwa yang terpenting adalah memiliki stok barang yang banyak terlebih dahulu, sementara urusan pemasaran dan penjualan bisa dipikirkan nanti.

Ini adalah pemikiran yang keliru dan berpotensi merugikan.

Bayangkan jika kamu memiliki stok barang melimpah, tapi tidak ada permintaan dari pasar.

Barangmu bisa menumpuk, kualitasnya menurun, bahkan bisa kedaluwarsa jika produkmu memiliki masa simpan.

Strategi yang lebih baik adalah melakukan testing pasar terlebih dahulu dengan stok terbatas.

Jika ada permintaan dan respon positif, barulah kamu bisa meningkatkan produksi dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.

5. Terjun Langsung, Urusan Belakangan

Ada anggapan bahwa dalam berbisnis online, yang penting adalah langsung terjun dan memulai, urusan aturan dan strategi bisa dipelajari sambil jalan.

Meskipun ada benarnya bahwa tindakan lebih baik daripada tidak sama sekali, di dunia e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, terdapat berbagai aturan dan kebijakan yang harus kamu pahami sejak awal.

Melanggar aturan platform bisa berakibat fatal, mulai dari penurunan visibilitas toko hingga penangguhan akun secara permanen.

Contohnya, tim internal kami sendiri pernah mengalami akun dengan puluhan ribu pengikut di TikTok Shop terkena banned permanen hanya dalam satu hari karena ketidaktahuan mengenai pedoman komunitas.

Jadi, sebelum “terjun bebas”, pastikan kamu memahami aturan main di setiap platform dan lakukan riset yang cukup.

Menurutmu, mitos bisnis online apalagi yang seringkali dipercaya oleh para seller dan ternyata bisa berakibat fatal?

Yuk, tuliskan di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman seller lainnya.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 4
Powered by MathCaptcha