Cara Gampang Membaca Laporan Neraca Keuangan

  • Bagikan
Ilustrasi membaca laporan keuangan Freepik
Ilustrasi membaca laporan keuangan Freepik

KAMAKAMU – Pernah penasaran nggak sih, bisnismu itu sebenarnya lagi sehat atau malah ada potensi bahaya finansial di depan mata?

Nah, ada satu laporan keuangan yang bisa memberikan gambaran jelas tentang hal itu, yaitu Laporan Neraca.

Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan laporan yang satu ini dan bagaimana cara menggunakannya untuk mengukur performa keuangan bisnismu.

Cara Realistis Punya Uang Rp1 Miliar dari Bisnis

Dilansir dari YouTube Kelly Patricia Laporan Neraca, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Balance Sheet, adalah salah satu dari tiga laporan keuangan utama yang umum digunakan dalam dunia bisnis. 

Dua laporan lainnya adalah Laporan Laba Rugi (Income Statement) dan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement). 

Meskipun ketiganya sama-sama penting dalam menunjukkan performa keuangan suatu bisnis, masing-masing memiliki peran yang berbeda. Fokus kita kali ini adalah pada Laporan Neraca.

Fungsi Utama Laporan Neraca

Sesuai dengan namanya, Laporan Neraca berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan suatu bisnis pada suatu titik waktu tertentu. 

Laporan ini menyajikan informasi mengenai aset (kekayaan), liabilitas (kewajiban atau utang), dan ekuitas (modal pemilik) perusahaan. 

Oleh karena itu, Laporan Neraca juga sering disebut sebagai Statement of Financial Position.

Konsep dasarnya cukup sederhana, di mana sisi kiri laporan menunjukkan aset, sementara sisi kanan menunjukkan liabilitas dan ekuitas. Menariknya, kedua sisi ini harus selalu seimbang.

Persamaan Dasar Akuntansi

Lantas, mengapa kedua sisi Laporan Neraca harus seimbang? Jawabannya terletak pada persamaan dasar akuntansi, yaitu: Aset = Liabilitas + Ekuitas. 

Untuk memahaminya lebih lanjut, bayangkan keuangan bisnismu seperti sebuah buku besar dengan sisi debit dan kredit. 

Dalam akuntansi, setiap uang yang masuk atau keluar tidak mungkin terjadi begitu saja. Harus ada sumber dana (kredit) dan ke mana dana tersebut digunakan (debit). 

Sumber dana bisa berasal dari kewajiban (utang) atau modal pemilik, dan dana tersebut pasti digunakan untuk membeli aset. 

Inilah mengapa total liabilitas dan ekuitas harus selalu sama dengan total aset.

Struktur Laporan Neraca yang Lebih Rinci

Meskipun konsep dasarnya sederhana, dalam praktiknya, Laporan Neraca untuk bisnis, terutama UMKM, akan terlihat lebih detail. 

Aset biasanya diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: Aset Lancar (Current Assets), Aset Tetap (Fixed Assets), dan Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets). 

Aset Lancar adalah aset yang mudah dicairkan dan memiliki perputaran yang cepat, seperti kas di bank, piutang dagang, dan persediaan. 

Sementara itu, Aset Tetap merupakan aset jangka panjang yang berwujud fisik, contohnya tanah, bangunan, mesin, dan kendaraan. 

Terakhir, Aset Tidak Berwujud adalah aset jangka panjang yang tidak memiliki wujud fisik, seperti hak paten, hak cipta, dan merek dagang.

Liabilitas dan Ekuitas

Setelah membahas aset, mari kita beralih ke sisi kanan Laporan Neraca, yaitu liabilitas dan ekuitas yang merupakan sumber dana bisnis. 

Liabilitas atau kewajiban juga dibagi menjadi dua kategori utama: Kewajiban Lancar (Current Liabilities) dan Kewajiban Tidak Lancar (Non-current Liabilities). 

Kewajiban Lancar adalah kewajiban 1  jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari satu tahun, seperti utang dagang atau uang muka pelanggan. 

Di sisi lain, Kewajiban Tidak Lancar adalah kewajiban jangka panjang dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun, contohnya utang bank jangka panjang. 

Selain kewajiban, sumber dana bisnis juga berasal dari pemilik, yang tercermin dalam bagian Ekuitas. 

Bagian ini sering juga disebut sebagai kekayaan bersih (net worth) bisnis. Komponen utama dalam ekuitas meliputi modal pemilik (capital) dan laba ditahan (retained earnings), yaitu akumulasi keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemilik dan diinvestasikan kembali dalam bisnis.   

Mengukur Performa Keuangan Bisnis dengan Laporan Neraca

Setelah menyusun Laporan Neraca, langkah selanjutnya adalah bagaimana laporan ini dapat digunakan untuk mengukur performa keuangan bisnismu. 

Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Sebenarnya, ada banyak sekali rasio keuangan yang dapat dihitung, namun untuk permulaan, kita akan membahas dua rasio penting. 

Rasio pertama adalah Rasio Lancar (Current Ratio), yang mengukur kemampuan bisnis untuk membayar kewajiban lancar menggunakan aset lancarnya. 

Semakin tinggi angka rasio lancar, semakin baik. Rumusnya adalah: Rasio Lancar = Aset Lancar / Kewajiban Lancar. Idealnya, rasio ini berada di atas 2.

Rasio Utang terhadap Aset

Rasio keuangan penting lainnya yang dapat dihitung dari Laporan Neraca adalah Rasio Utang terhadap Aset (Debt Ratio). 

Rasio ini mengukur seberapa besar proporsi aset perusahaan yang didanai oleh utang. Idealnya, angka rasio ini berada di bawah 30%. 

Rumus untuk menghitung rasio utang terhadap aset adalah: Rasio Utang terhadap Aset = Total Liabilitas / Total Aset. 

Dengan memahami dan menganalisis kedua rasio ini, kamu bisa mendapatkan gambaran awal mengenai kesehatan finansial bisnismu.

Pentingnya Laporan Laba Rugi dalam Analisis Keuangan

Perlu diingat bahwa Laporan Neraca memberikan gambaran posisi keuangan pada suatu waktu tertentu, bukan kinerja keuangan selama periode waktu tertentu. 

Informasi mengenai keuntungan atau profitabilitas bisnis tercatat dalam laporan keuangan lain, yaitu Laporan Laba Rugi. 

Oleh karena itu, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai performa keuangan bisnismu, penting untuk juga mempelajari dan menganalisis Laporan Laba Rugi.

Kesimpulan

Laporan Neraca adalah alat yang sangat berharga untuk memahami posisi keuangan bisnismu. 

Dengan memahami struktur dan cara menganalisis laporan ini melalui rasio-rasio keuangan, kamu bisa mendapatkan insight penting mengenai kemampuan membayar utang dan tingkat utang bisnismu. 

Jadi, jangan ragu untuk mulai mengenali dan memanfaatkan Laporan Neraca dalam mengelola keuangan bisnismu.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 + 7 =
Powered by MathCaptcha