KAMAKAMU – Seringkali terlewatkan, padahal krusial! Dana darurat bisnis adalah fondasi penting yang sayangnya kerap diabaikan oleh mayoritas pebisnis pemula.
Tanpa persiapan ini, bisnis bisa goyah saat badai tak terduga menerjang.
Artikel ini akan memandumu, langkah demi langkah, dalam membangun dana darurat bisnismu, bahkan jika penjualanmu belum ramai. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Cara Menemukan Ide Bisnis Rumahan yang Terbukti Cuan di 2025
Mengapa Dana Darurat Bisnis Itu Sangat Penting?
Dilansir dari YouTube Kelly Patricia Layaknya keuangan pribadi yang memerlukan dana darurat, bisnis justru memiliki kebutuhan yang lebih mendesak.
Pasalnya, arus keuangan bisnis cenderung lebih fluktuatif dan tidak menentu. Oleh karena itu, ketersediaan dana darurat menjadi penyelamat utama dalam berbagai situasi sulit.
Pertama, dengan adanya dana darurat, bisnismu akan tetap mampu bertahan dan memenuhi kewajiban operasional, sekalipun penjualan sedang lesu.
Kedua, kamu akan lebih siap menghadapi kejadian darurat finansial yang tak terduga tanpa harus terburu-buru mencari pinjaman.
Ketiga, dana darurat melindungi bisnismu dari dampak musim sepi penjualan yang pasti dialami oleh hampir semua jenis usaha.
Terakhir, bagi kamu yang sudah memiliki tim, dana darurat memberikan rasa aman dan ketenangan bagi mereka karena mereka bekerja untuk pemilik bisnis yang pandai mengelola keuangan. Singkatnya, dana darurat adalah pilar penting bagi keberlangsungan bisnismu.
Berapa Idealnya Dana Darurat Bisnis yang Harus Disiapkan?
Lantas, berapa besar dana darurat yang ideal untuk bisnismu? Secara umum, patokan yang sering digunakan adalah 3 hingga 6 bulan biaya operasional.
Sebagai contoh, jika biaya operasional bulanan bisnismu adalah Rp10 juta, maka target dana darurat yang perlu kamu siapkan berkisar antara Rp30 juta hingga Rp60 juta.
Meskipun demikian, ada beberapa pengecualian yang perlu dipertimbangkan.
Jika bisnismu masih sangat kecil atau baru berjalan kurang dari setahun, menyiapkan dana darurat sebesar 1 hingga 3 bulan biaya operasional mungkin sudah cukup sebagai langkah awal.
Seiring waktu dan dengan meningkatnya stabilitas pendapatan, kamu bisa secara bertahap menambah jumlah dana darurat hingga mencapai target 3 hingga 6 bulan.
Khusus untuk bisnis yang sangat bergantung pada musim, seperti bisnis hampers atau tur dan travel, idealnya kamu menyiapkan dana darurat sebesar 6 hingga 12 bulan biaya operasional.
Hal ini dikarenakan periode ramai yang singkat dan periode sepi yang panjang, sementara biaya operasional tetap berjalan.
Langkah-Langkah Mengumpulkan Dana Darurat Bisnis
Kabar baiknya, kamu tidak perlu menunggu omzet melimpah untuk mulai mengumpulkan dana darurat.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Hitung Biaya Operasional Bulanan
Langkah pertama adalah mengetahui dengan pasti berapa biaya yang kamu keluarkan untuk menjalankan bisnis setiap bulannya.
Cara termudah adalah dengan melihat mutasi rekening koran dan catatan keuangan bulan sebelumnya.
Kumpulkan semua pengeluaran seperti biaya listrik, gaji karyawan, biaya air, dan lain-lain, lalu hitung totalnya.
2. Tentukan Target Dana Darurat
Setelah mengetahui biaya operasional bulanan, tentukan target dana darurat yang ingin kamu capai.
Apakah 3 bulan, 4 bulan, atau 6 bulan biaya operasional? Jika kamu baru memulai atau penjualan belum terlalu tinggi, target 1 hingga 3 bulan bisa menjadi pilihan yang lebih realistis.
Misalnya, jika biaya operasional bulananmu adalah Rp10 juta, target awalmu bisa Rp30 juta.
3. Mulai Menabung Secara Konsisten
Langkah selanjutnya adalah menyisihkan sebagian dari pendapatan bisnismu setiap bulan untuk ditabung sebagai dana darurat.
Meskipun demikian, sesuaikan jumlahnya dengan kemampuan bisnismu saat ini.
Jika penjualan masih sepi, yang terpenting adalah membangun kebiasaan menabung, meskipun dimulai dari persentase kecil seperti 10% dari omzet, lalu secara bertahap ditingkatkan menjadi 20%.
4. Amankan Dana Darurat di Tempat yang Tepat
Idealnya, dana darurat disimpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan dana operasional dan tidak mudah terpakai untuk keperluan lain.
Saat ini, banyak bank yang menawarkan fasilitas sub-rekening atau tabungan terpisah dalam satu akun.
Alternatif lain, kamu bisa mempertimbangkan instrumen investasi yang likuid dan relatif aman seperti reksa dana pasar uang.
Meskipun pencairannya membutuhkan waktu beberapa hari kerja, potensi keuntungan yang didapatkan bisa menjadi nilai tambah.
Yang terpenting adalah dana tersebut aman dan tidak mudah kamu gunakan kecuali dalam kondisi darurat.
Kapan Dana Darurat Bisnis Boleh Digunakan?
Setelah dana darurat terkumpul dan tersimpan dengan aman, pertanyaan selanjutnya adalah kapan dana tersebut boleh digunakan.
Pada dasarnya, dana darurat diperuntukkan untuk kondisi-kondisi darurat yang mengancam kelangsungan bisnismu.
Oleh sebab itu, penting untuk membuat batasan atau panduan yang jelas mengenai apa saja yang termasuk kategori darurat bagi bisnismu.
Beberapa contoh kondisi darurat yang memungkinkan penggunaan dana darurat adalah ketika kas bisnis tidak mencukupi untuk membayar gaji atau biaya operasional rutin.
Selain itu, jika ada peralatan penting yang tiba-tiba rusak dan harus segera diganti agar operasional tidak terhenti.
Dana darurat juga bisa digunakan sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi politik atau ekonomi yang tidak stabil dan berpotensi mempengaruhi bisnis.
Keadaan tak terduga seperti bisnis harus tutup sementara akibat bencana alam, demonstrasi, atau pandemi juga menjadi alasan kuat untuk menggunakan dana darurat.
Terakhir, pembayaran denda atau biaya tak terduga lainnya yang mendesak juga dapat diambil dari dana darurat.
Jangan Lupa Isi Kembali Dana Darurat yang Terpakai
Satu hal penting yang perlu diingat adalah, jika dana darurat terpakai, jangan lupa untuk segera mengisinya kembali.
Kondisi darurat memang wajar terjadi dalam dunia bisnis, dan dana darurat memang berfungsi sebagai pengaman.
Akan tetapi, setelah situasi kembali normal, prioritaskan untuk mengisi kembali dana darurat agar bisnismu tetap siap menghadapi kemungkinan darurat lainnya di masa depan.
Kesimpulan
Membangun dana darurat bisnis adalah langkah sederhana namun fundamental yang seringkali diabaikan.
Padahal, ketersediaan dana ini dapat menjadi penyelamat utama saat bisnismu menghadapi tantangan tak terduga.
Jadi, mulailah dari sekarang, hitung kebutuhanmu, dan sisihkan sebagian keuntungan bisnismu secara konsisten. Bisnis yang kuat adalah bisnis yang siap menghadapi segala kemungkinan.*