KAMAKAMU – Pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 mendapat banyak perhatian dan kritik, salah satunya dari Dahnil Anzar Simanjuntak.
Sebagai juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil tidak segan-segan menyuarakan pendapatnya mengenai langkah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia menilai bahwa pencalonan ini tidak lepas dari konteks kegagalan Anies dalam Pilpres 2024, di mana ia kalah melawan Prabowo Gibran.
Dahnil menyiratkan bahwa mantan Calon Presiden Republik Indonesia ini seolah hanya mencari jabatan Gubernur Jakarta setelah kegagalannya dalam Pilpres.
Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa Anies sedang berusaha mencari posisi baru untuk melanjutkan karier politiknya.
Dahnil memandang pencalonan ini sebagai usaha Anies untuk kembali meraih kekuasaan setelah mengalami kekalahan.
Sebagai contoh konkret, Dahnil menganggap keputusan Anies untuk mencalonkan diri dalam Pilgub Jakarta sebagai indikasi dari kebutuhan Anies akan posisi baru.
Dahnil berpendapat bahwa Anies berusaha menggantikan kegagalan di Pilpres dengan mengejar jabatan prestisius di tingkat daerah.
Setelah Hasyim Asy’ari Dicopot, Jokowi Mempercepat Proses Penggantian Ketua KPU
“Pak Anies tampaknya sedang dalam upaya mencari jabatan baru. Oleh karena itu, setelah tidak berhasil meraih kursi presiden, kini beliau mencoba peruntungan di posisi gubernur karena memang memerlukan pekerjaan baru,” jelas Dahnil dalam sebuah acara di Stasiun TV Swasta yang dikutip oleh Kamakamu.com pada 25 Juli 2024.
Pernyataan Dahnil ini menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk dari aktivis media sosial Bachrum Achmadi. Bachrum menilai tudingan Dahnil sebagai tindakan yang tidak pantas.
Ia menganggap Dahnil lupa bahwa Prabowo Subianto pernah mengalami beberapa kegagalan sebelum akhirnya berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia.
“Sepertinya ingatan Dahnil sudah melupakan fakta bahwa majikannya, Prabowo, pernah gagal dalam beberapa kali percobaan sebagai calon presiden dan wakil presiden. Sebagai catatan, baru setelah beberapa upaya, beliau berhasil memenangkan pilpres,” ungkap Bachrum melalui akun X-nya @bachrum_achmadi pada 24 Juli 2024.
Di samping itu, Bachrum juga menyebutkan bahwa sikap tersebut adalah sebuah bentuk kemunafikan, khususnya mengingat latar belakang politik Prabowo.
Pantas Gagal Terus Saat PDKT, Kamu Tidak Tahu 9 Cara Chat yang Bikin Cewek Nyaman
“Apa itu bukan sekadar berburu jabatan? Sungguh, ini sangat memalukan, terutama bagi seseorang dari Medan,” tambah Bachrum.
Selain itu, Adian Napitupulu, politisi dari PDIP, juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan Dahnil. Menurutnya, ia berpendapat bahwa Dahnil menggunakan narasi yang dapat merendahkan nilai-nilai demokrasi.
“Bahaya itu. Kontestasi pilkada tidak bisa kemudian kita narasikan sebagai berburu jabatan. Itu bahasa yang tidak elok dalam konteks demokrasi,” pungkas Adian, menanggapi ucapan Dahnil.*