KAMAKAMU – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 7% pada Selasa, 18 Maret 2025, yang memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan sementara perdagangan.
Penurunan ini menjadi bahan candaan Presiden Prabowo Subianto saat memimpin rapat sidang kabinet paripurna di Istana Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.
Prabowo mengaku tidak terlalu khawatir dengan fluktuasi harga saham, dan lebih fokus pada stabilitas harga pangan.
20 Contoh Copywriting yang Bikin Produk Laris Manis!
“Harga saham boleh naik turun. Pangan aman, negara aman. He… hehe.. hehe,” ujarnya, disambut tawa para menteri yang hadir.
Menteri yang “Stres” Karena Saham Anjlok
Prabowo juga menyebut beberapa menteri yang terlihat “stres” karena penurunan IHSG, seperti Menteri Perumahan dan Permukiman Rakyat, Maruarar, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono.
Ia bahkan bercanda dengan mengabsen para menteri, memilah mana yang bermain saham dan mana yang tidak.
“Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara kalian. Maruarar, siapa lagi tuh, Trenggono, oh duduknya sebelahan,” kata Prabowo, kembali memicu tawa.
Ia juga menyebut Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, dengan nada bercanda, “Siapa lagi nih, Rosan? Rosan sudah botak jadi enggak apa-apa.”
Fokus Prabowo pada Stabilitas Pangan
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa perhatian utamanya adalah pada stabilitas harga pangan, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Ia merasa bersyukur bahwa harga pangan di Indonesia cenderung stabil, dan menganggap hal ini lebih penting daripada fluktuasi pasar saham.
“Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, pangan aman, negara aman,” tegasnya.
Sorotan Media Asing terhadap Anjloknya IHSG
Penurunan tajam IHSG juga menjadi sorotan media asing. Beberapa media menyoroti berbagai faktor yang menyebabkan penurunan tersebut, termasuk kebijakan Presiden Prabowo, isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Nikkei Asia, misalnya, memberitakan penurunan IHSG yang memicu kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi dan sentimen konsumen.
Mereka juga menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang menambah tekanan pada pasar saham.
Sementara itu, Business Times menyoroti penurunan IHSG di tengah sentimen pasar yang positif di bursa saham negara lain. Mereka juga menyoroti kekhawatiran investor terhadap BPI Danantara.
Bloomberg juga memberitakan penurunan IHSG, menyoroti kekhawatiran investor asing terhadap kebijakan relokasi anggaran Prabowo dan kemampuan Kementerian Keuangan dalam menjaga disiplin fiskal.
Mereka mencatat bahwa pasar saham Indonesia telah turun 12% sepanjang 2025, menjadi yang terburuk kedua di dunia setelah Thailand.
Reaksi Pejabat dan Klarifikasi Isu Pengunduran Diri Sri Mulyani
Penurunan IHSG yang tajam memicu reaksi dari beberapa pejabat. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama Komisi XI DPR RI bahkan mendatangi BEI untuk memantau situasi.
Dasco menekankan dukungannya terhadap ekosistem pasar modal dan meminta para pelaku pasar untuk tetap tenang.
Selain itu, isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi pasar.
Rumor ini memicu keluarnya dana asing dari pasar saham, karena investor asing menaruh kepercayaan besar pada kinerja Sri Mulyani.*