KAMAKAMU – Pernah dengar kan, kalau bisnis restoran itu 99% soal rasa? Hmm, mungkin ada benarnya, tapi ternyata ada banyak faktor lain yang nggak kalah penting, lho! Yuk, kita bahas strategi jitu yang bisa bikin restoran makin laris manis.
1. Visualisasi Makanan
Dilansir dari YouTube Marketeers TV pernah ngiler lihat foto makanan di menu? Nah, itu dia salah satu triknya!
Di dunia kuliner, visual itu penting banget. Foto atau dummy makanan yang menarik bisa memicu memori dan reaksi biologis, lho.
Jangan Panik jika Pesaingmu Menurunkan Harga, Ini yang Harus Dilakukan
A. Physical Evidence
Istilah kerennya, ini adalah bukti fisik yang bisa dilihat pelanggan. Dengan melihat tampilan makanan, mereka bisa memperkirakan rasanya, meski nggak 100% akurat.
B. Trigger Memory
Visual makanan bisa membangkitkan memori tentang rasa yang pernah kita coba. Entah itu memori tentang ramen enak atau ayam goreng crispy, visual bisa jadi panduan awal.
C. Reaksi Biologis
Nggak cuma memori, visual makanan juga bisa memicu reaksi biologis, seperti air liur yang keluar. Ini yang bikin kita makin pengen nyobain!
2. Strategi Penempatan
Selain visual, penempatan makanan juga berpengaruh besar. Makanan yang mudah dijangkau biasanya lebih laris. Coba deh perhatikan:
Warteg dan Angkringan
Jajaran makanan yang ada di depan mata bikin kita tergoda untuk terus nambah.
Sushi Bar
Godaan sushi yang terus berputar di depan kita bikin kita tanpa sadar mengambil lebih banyak.
Restoran Padang dan Sunda
Makanan yang disajikan di meja bikin kita kalap dan akhirnya pesan lebih banyak dari yang direncanakan.
3. Harga
Strategi harga juga jadi kunci sukses restoran. Ada dua pendekatan yang bisa kamu coba:
Paket
Restoran cepat saji biasanya menawarkan paket hemat yang bikin kita pesan lebih banyak dari kebutuhan. Ilusi visual dari packaging yang besar juga bikin kita merasa dapat lebih banyak.
Ketengan
Beberapa restoran menawarkan pilihan menu satuan. Awalnya terlihat murah, tapi tanpa sadar totalnya bisa bikin kaget pas bayar di kasir. Ini karena otak kita kesulitan menghitung harga yang kompleks.
4. Kapan Bayar “Pain Point”
Ternyata, kapan kita bayar juga berpengaruh pada pengalaman makan, lho!
Bayar di Depan
Cocok untuk all you can eat. Kita cenderung makan lebih banyak untuk “balas dendam”.
Bayar di Belakang
Cocok untuk restoran biasa. Kita bisa menikmati makanan tanpa beban. Tapi, hati-hati dengan “pain point” saat melihat total tagihan!
5. Open Kitchen
Dapur terbuka memberikan kesan transparan dan bersih. Aroma masakan yang tercium juga bisa jadi daya tarik tersendiri.
6. Menu – (Jumlah, Urutan, dan Harga)
Menu adalah “senjata” utama restoran. Perhatikan hal-hal berikut:
Jumlah Menu
Terlalu sedikit bikin pelanggan merasa kurang pilihan, terlalu banyak bikin bingung. Cari jumlah yang pas!
Urutan Menu
Appetizer di depan, main course di tengah, dessert dan minuman di belakang. Setiap bagian punya strategi tersendiri untuk mempengaruhi pilihan pelanggan.
Harga
Hindari penggunaan simbol “Rp” dan angka “000” untuk menghindari persepsi harga yang terlalu mahal.
7. Nudge
Nudge adalah teknik untuk mempengaruhi pilihan pelanggan. Misalnya, dengan memberikan foto yang lebih menarik, simbol rekomendasi, atau desain menu yang unik.
Kesimpulan
Ternyata, bisnis restoran nggak cuma soal rasa, ya! Ada banyak strategi yang bisa kamu terapkan untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Mulai dari visualisasi makanan, penempatan, harga, hingga menu, semuanya punya peran penting. Jadi, siap untuk menerapkan strategi ini di restoran?.*