Trik Memasarkan Produk ke Generasi Z, Pebisnis Wajib Tahu!

  • Bagikan
Ilustrasi generasi z Freepik jcomp
Ilustrasi generasi z Freepik jcomp

KAMAKAMU – Beberapa tahun belakangan ini, istilah “marketing to Gen Z” semakin sering kita dengar. Awalnya, kita mengenal Gen Y, tapi sekarang fokusnya beralih ke Gen Z. Hal ini bukan tanpa alasan.

Gen Z diprediksi akan menjadi kelompok konsumen terbesar dalam beberapa tahun ke depan.

Meskipun saat ini Gen Y masih memegang posisi tersebut, usia produktif Gen Z yang terus meningkat membuat kita perlu memahami karakteristik mereka.

Bongkar Rahasia Dapur Bisnis All You Can Eat

Karakteristik Unik Gen Z

Dilansir dari YouTube Marketeers TV Gen Z memiliki karakter yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana karakter ini terbentuk, agar kita tidak hanya menghafal, tetapi juga benar-benar mengerti konsumen.

Pertama, Gen Z menyukai sesuatu yang memiliki tujuan dan makna. Mereka tertarik pada cerita yang mengandung unsur sosial atau kepedulian lingkungan.

Contohnya, tren produk ramah lingkungan dan fenomena socipreneur semakin populer di kalangan mereka.

Selain itu, mereka juga menghargai cerita di balik sebuah brand, bukan hanya ketenaran atau familiaritasnya.

Selanjutnya, keaslian atau authenticity juga menjadi hal yang sangat penting bagi Gen Z. Dengan akses informasi yang luas, terutama melalui media sosial, mereka tahu bagaimana orang sebenarnya.

Oleh karena itu, konten yang mengedepankan keaslian lebih diminati daripada konten yang terlalu “dipoles”. Kemudian, Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang logis dan senang mencari tahu detail.

Mereka tidak mudah percaya pada sesuatu hanya karena “katanya”. Tidak hanya itu, mereka juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Hal ini dikarenakan teman sebaya dan influencer menjadi sumber informasi dan inspirasi yang penting bagi mereka.

Gen Z dan Inklusivitas

Selain itu, Gen Z juga memiliki karakter inklusif. Mereka terbuka terhadap brand-brand baru dan tidak terlalu mengejar gengsi.

Justru, mereka bangga menggunakan produk yang memiliki cerita dan tujuan yang jelas. Kemudian, sebagai generasi yang terbiasa dengan visual, tampilan juga menjadi hal yang penting bagi mereka.

Meskipun begitu, mereka tidak selalu mencari kesempurnaan, tetapi lebih kepada estetika yang menarik. Tidak hanya itu, partisipasi dan interaksi juga sangat dihargai oleh Gen Z.

Mereka terbiasa hidup di media sosial yang memungkinkan mereka untuk berpartisipasi aktif. Terakhir, Gen Z memiliki literasi bisnis dan finansial yang baik. Mereka tidak mudah dibohongi dan selalu mencari sesuatu yang benar-benar bernilai.

Sejarah dan Perkembangan Karakter Generasi

Untuk memahami Gen Z, kita perlu melihat ke belakang dan memahami bagaimana karakter setiap generasi terbentuk.

Dimulai dari generasi boomers yang lahir setelah kemerdekaan, mereka tumbuh dalam kondisi yang sulit dan menghargai kerja keras.

Kemudian, generasi X yang lahir di era ekonomi yang lebih baik, mereka cenderung mengejar simbol keberhasilan seperti kepemilikan rumah dan mobil.

Selanjutnya, generasi Y yang tumbuh di era internet dan media sosial, mereka lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan materi.

Terakhir, Gen Z yang lahir di era digital, mereka memiliki akses informasi yang luas dan peduli terhadap isu-isu sosial.

Hubungan dengan Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Menariknya, siklus perkembangan karakter generasi ini sejalan dengan teori hierarki kebutuhan Maslow.

Dimulai dari kebutuhan fisiologis yang menjadi fokus boomers, kemudian kebutuhan keamanan yang dikejar oleh generasi X, selanjutnya kebutuhan sosial yang menjadi prioritas generasi Y, dan terakhir kebutuhan penghargaan diri yang menjadi ciri khas Gen Z.

Oleh karena itu, pemahaman terhadap teori ini dapat membantu kita untuk lebih memahami karakteristik setiap generasi.

Pentingnya Memahami “Why” daripada “What”

Sebagai penutup, penting bagi para pemasar untuk tidak hanya menghafal karakter Gen Z, tetapi juga memahami mengapa mereka memiliki karakter tersebut.

Dengan begitu, kita dapat lebih mudah memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.

Selain itu, kita juga perlu ingat bahwa selalu ada pengecualian dalam setiap generasi. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang konsumen sangatlah penting.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 3 =
Powered by MathCaptcha