Masih Efektifkah Iklan Billboard? Awas Jangan Salah!

  • Bagikan
Ilustrasi iklan Billboard Freepik
Ilustrasi iklan Billboard Freepik

KAMAKAMU – Billboard merupakan salah satu media iklan tertua yang masih eksis hingga saat ini. Berbeda dengan media cetak seperti koran dan majalah yang mulai tergeser oleh digitalisasi, billboard tetap mempertahankan perannya di dunia periklanan.

Bahkan, seiring perkembangan teknologi, billboard pun beradaptasi dari gambar cetak statis menjadi layar digital, hingga kini muncul billboard 3D yang semakin menarik perhatian.

Bikin Pelanggan Loyal, Ini Cara Tingkatkan Customer Experience

Tantangan dalam Mengukur Efektivitas Billboard

Dilansir dari YouTube Marketeers TV Salah satu pertanyaan besar yang sering muncul adalah, apakah billboard masih efektif? Salah satu tantangan terbesar dari penggunaan billboard adalah sulitnya mengukur efektivitasnya secara langsung.

Beberapa pemilik titik billboard telah mulai memasang CCTV untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintas sebagai perkiraan jumlah audiens yang terpapar iklan.

Namun, tetap saja ada tantangan lain, seperti apakah orang yang melintas benar-benar melihat billboard atau justru lebih fokus pada gadget mereka.

Seberapa Banyak Billboard yang Dibutuhkan?

Bagi pemilik bisnis yang ingin menggunakan billboard sebagai media promosi, jumlah titik yang dibutuhkan menjadi pertimbangan utama.

Misalnya, di Jakarta dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan pola mobilitas yang tersebar, satu billboard saja tidak cukup.

Para ahli menyarankan minimal 10 titik di area premium agar brand lebih terlihat. Namun, dengan harga pemasangan yang bisa mencapai Rp300 juta per titik per bulan, tentu ini bukan investasi kecil.

Billboard Membangun Kredibilitas dan Gengsi Brand

Salah satu alasan mengapa billboard tetap digunakan oleh banyak brand adalah faktor prestise.

Billboard yang terletak di lokasi strategis menandakan bahwa brand tersebut memiliki anggaran besar, yang secara tidak langsung meningkatkan citra eksklusif di mata konsumen.

Hal ini mirip dengan anggapan bahwa seseorang yang mengendarai mobil mewah pasti orang kaya, meskipun faktanya tidak selalu demikian.

Membangun Familiaritas dengan Konsumen

Selain membangun citra brand, billboard juga berperan dalam meningkatkan familiaritas.

Semakin sering seseorang melihat sebuah brand, semakin mereka merasa mengenalnya, yang pada akhirnya menurunkan rasa ragu untuk mencoba produk tersebut.

Itulah mengapa brand baru sering kali menginvestasikan dana besar untuk memasang billboard guna membangun kesadaran di benak calon konsumen.

Pengaruh Subliminal

Billboard bekerja dengan cara yang unik, yaitu melalui subliminal influence. Meskipun seseorang tidak secara aktif memperhatikan billboard, otak tetap merekam gambar atau pesan yang ada.

Efek ini bisa muncul dalam keputusan pembelian tanpa disadari, seperti tiba-tiba ingin membeli suatu produk setelah sebelumnya melihatnya di billboard, meskipun tidak merasa memperhatikannya secara langsung.

Pentingnya Konsistensi dalam Billboard Advertising

Agar billboard benar-benar efektif, konsistensi adalah kunci. Sebuah iklan yang hanya muncul selama satu minggu tidak akan memberikan dampak sebesar iklan yang bertahan selama berbulan-bulan.

Selain itu, kualitas pesan juga harus relevan dengan target audiens agar lebih mudah diingat. Kombinasi antara frekuensi tayang dan pesan yang tepat akan menghasilkan efek yang lebih optimal.

Kesimpulan

Menggunakan billboard memang membutuhkan investasi besar dan strategi yang matang. Meski sulit diukur secara langsung, dampaknya terhadap brand awareness, gengsi, dan familiaritas tidak bisa diabaikan.

Jika dilakukan dengan cara yang tepat, billboard tetap menjadi salah satu media iklan yang efektif di era digital ini. Namun, agar hasilnya optimal, penting untuk memperhatikan faktor lokasi, durasi pemasangan, dan konsistensi pesan yang disampaikan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 1
Powered by MathCaptcha