Ahok Siap Bongkar Bobrok Pertamina Abdau Dipanggil Kejagung

  • Bagikan
Ahok Tangkap Layar YouTube Panggil Saya BTP
Ahok Tangkap Layar YouTube Panggil Saya BTP

KAMAKAMU – Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjadi sorotan dalam kasus dugaan korupsi minyak mentah.

Ia menegaskan bahwa jika dipanggil oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), dirinya siap membongkar berbagai rahasia Pertamina dengan bukti berupa notulen dan rekaman rapat.

Ahok menyampaikan pernyataan ini sebagai respons terhadap kemungkinan dirinya dimintai keterangan terkait kasus korupsi minyak mentah di PT Pertamina.

Lonjakan Kekayaan Maya Kusmaya, dari Rp160 Juta ke Rp10,4 Miliar dalam 7 Tahun

“Saya kira itu sangat bagus ya, kalau minta keterangan itu hak aparat dan jaksa, perlu diketahui, Pertamina ini ada jenjangnya,” ujarnya dalam wawancara yang dikutip dari YouTube Narasi Newsroom.

Ia juga menegaskan kesiapannya untuk memberikan keterangan secara lengkap jika dipanggil.

“Jadi kalau mau tanya saya keterangan apa yang saya ketahui, saya akan senang hati memberikan keterangan,” lanjutnya.

“Kalau dengan media kan saya gak bisa buka karena rahasia perusahaan.”

Sebagai mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok menyatakan bahwa ia memiliki dokumentasi lengkap berupa notulen serta rekaman setiap rapat selama masa jabatannya.

“Kalau jaksa yang sampai manggil saya, saya bisa memberikan semua notulen dan rekaman, selama saya jadi Komut (Komisaris Utama),” katanya.

Ahok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa dirinya akan membongkar semua informasi yang relevan dengan kasus yang sedang ditangani Kejagung.

Ia diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina dari 2019 hingga 2024.

Sementara itu, kasus dugaan korupsi pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) di Pertamina terjadi pada periode 2018 hingga 2023.

Kejagung membuka peluang untuk memanggil Ahok guna dimintai keterangan terkait kasus ini. Menanggapi hal tersebut, Ahok justru menyambut baik kemungkinan pemanggilan tersebut.

Ia bahkan berencana untuk memutar rekaman rapat saat memberikan kesaksian dalam persidangan.

“Saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang. Semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina. Apa yang (membuat) saya marah-marah di dalam,” ungkapnya dalam wawancara yang dikutip dari kanal YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025).

Lebih lanjut, Ahok mengungkapkan bahwa dirinya tidak dapat mengungkapkan rekaman tersebut ke publik karena termasuk rahasia perusahaan. Ia juga mengaku mendapat tekanan terkait hal itu.

“Mereka neken saya, saya gak boleh ngomong ke media karena ini rahasia perusahaan. Oke, saya mesti kerjain.”

“Saya harap kalau naik sidang, itu nanti semua rapat saya itu suara diperdengarkan di sidang.”

“Saya bisa maki-maki, saya bisa marah saat rapat. Cuma itu kan gak bisa dikeluarkan ini PT. Kalau saya masih di Jakarta, gua pasang di YouTube (bisa) dipecat semua,” tegasnya.

Sebelumnya, Kejagung menyatakan tidak menutup kemungkinan akan meminta keterangan dari Ahok dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang tahun 2018-2023.

Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, menegaskan bahwa semua pihak yang diduga memiliki keterlibatan dalam kasus ini akan diperiksa.

“Siapapun yang terlibat dalam perkara ini baik berdasarkan keterangan saksi, maupun berdasarkan dokumen atau alat bukti yang lain pasti akan dipanggil untuk dimintai keterangan,” ujar Qohar dalam konferensi pers, Rabu (26/2/2025).

Hingga kini, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus tersebut, terdiri dari enam pegawai Pertamina dan tiga pihak swasta.

Salah satu tersangka adalah Riva Siahaan, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.

Para tersangka diduga melakukan praktik pengoplosan minyak mentah RON 92 atau Pertamax dengan minyak berkualitas lebih rendah, yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

73 − 65 =
Powered by MathCaptcha