KAMAKAMU – Dalam operasional bisnis, terutama di bidang layanan dan kuliner, sistem shift yang efektif sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan serta efisiensi biaya operasional.
Pengelolaan shift yang baik dapat mencegah kekurangan maupun kelebihan tenaga kerja pada jam-jam tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami beberapa prinsip dasar dalam menyusun sistem shift yang optimal.
Berikut adalah empat kunci utama yang perlu diperhatikan sebagaimana dilansir dari YouTube Foodizz Channel.
5 Pelajaran Penting dari Kopi Klotok Yogyakarta
1. Memahami Pola Persebaran Konsumen
Langkah pertama dalam menyusun sistem shift yang efektif adalah memahami pola kedatangan konsumen sepanjang hari.
Jika bisnis beroperasi dari pukul 10.00 hingga 22.00, pengusaha perlu menentukan jam-jam ketika konsumen paling ramai dan saat bisnis sepi.
Pengusaha menganalisis pola ini untuk mengalokasikan tenaga kerja dengan lebih tepat.
Menentukan waktu puncak dan waktu sepi membantu pengusaha mengatur jumlah tenaga kerja yang diperlukan di setiap jam operasional.
Dengan demikian, tidak akan terjadi kelebihan tenaga kerja di waktu sepi maupun kekurangan tenaga kerja di saat ramai.
2. Menyeimbangkan Komposisi SDM
Setelah mengetahui pola persebaran konsumen, langkah berikutnya adalah menempatkan sumber daya manusia (SDM) dengan komposisi yang seimbang.
Pada jam sibuk, pastikan tenaga kerja yang bertugas adalah mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk menangani tekanan kerja yang tinggi.
Sebaliknya, kru baru atau yang masih dalam tahap pelatihan sebaiknya ditempatkan pada jam-jam yang lebih tenang.
Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi kerja dan memastikan pelayanan tetap optimal di saat ramai.
3. Mengatur Jam Istirahat dengan Strategis
Kesalahan umum dalam manajemen shift adalah memberikan jam istirahat pada waktu yang kurang tepat. Istirahat kru sebaiknya tidak dilakukan secara bersamaan, terutama pada jam-jam sibuk.
Sebagai solusi, atur jadwal istirahat secara bergantian, misalnya dengan mengalokasikan 1-2 orang untuk istirahat setiap jamnya.
Dengan sistem ini, operasional bisnis tetap berjalan dengan lancar tanpa mengorbankan kenyamanan pekerja.
Pengelolaan jam istirahat yang baik juga akan berdampak pada produktivitas dan kualitas layanan secara keseluruhan.
4. Menemukan Pola Shift yang Paling Efisien
Setelah menerapkan prinsip-prinsip di atas, langkah terakhir adalah menemukan pola shift yang paling efisien bagi bisnis.
Evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sistem shift yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan operasional.
Pola shift yang efektif akan meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus mengoptimalkan penggunaan SDM. Dengan begitu, bisnis tidak hanya berjalan lebih efisien, tetapi juga memiliki layanan yang lebih baik dan konsisten.
Kesimpulan
Menyusun sistem shift yang baik membutuhkan pemahaman tentang pola konsumen, penempatan SDM yang seimbang, pengaturan jam istirahat yang strategis, serta evaluasi untuk menemukan pola terbaik. Dengan menerapkan strategi ini, bisnis dapat berjalan lebih efisien, biaya operasional lebih terkendali, dan kualitas layanan tetap terjaga.*