Jurus Marketing Oatmilk tanpa Promosi Bisa Cuan Maksimal

  • Bagikan
Ilustrasi Oatmilk Starbuck yang sukses tanpa promosi Freepik
Ilustrasi Oatmilk Starbuck yang sukses tanpa promosi Freepik

KAMAKAMU – Meningkatkan pendapatan dalam bisnis sering kali melibatkan strategi promosi besar, seperti memberikan diskon, memasang iklan, atau menjalankan program loyalitas.

Namun, Starbucks membuktikan bahwa mereka dapat meningkatkan revenue secara efisien dengan menjual menu oatmilk hampir tanpa biaya promosi.

Salah satunya adalah dengan teknik abseiling dan cross-selling yang bisa meningkatkan nilai belanja konsumen secara signifikan.

5 Pelajaran Penting dari Kopi Klotok Yogyakarta

Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Starbucks menunjukkan contoh menarik dari strategi ini. Ketika konsumen memesan minuman seperti Cappuccino, barista menawarkan mereka untuk mengganti susu biasa dengan susu oatmeal.

Harga dasar Cappuccino tetap Rp61.000, tetapi dengan tambahan susu oatmeal seharga Rp19.000, total harga menjadi Rp80.000.

Kenaikan hampir 30% ini terjadi tanpa konsumen merasa harga minuman menjadi terlalu mahal, karena mereka melihatnya sebagai pilihan yang lebih sehat.

Peningkatan Profit Tanpa Mengubah Produk Utama

Strategi ini bukan hanya sekadar meningkatkan revenue, tetapi juga mendongkrak margin keuntungan.

Dengan mengganti susu biasa dengan susu oatmeal, Starbucks sebenarnya mengurangi penggunaan stok bahan baku yang lebih murah dan menggantinya dengan pilihan yang lebih mahal tanpa menambah biaya produksi secara signifikan.

Memanfaatkan Wawasan Konsumen

Keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada pemahaman mendalam terhadap konsumen. Starbucks memahami bahwa target pasarnya adalah mereka yang memiliki daya beli tinggi serta kesadaran terhadap gaya hidup sehat.

Oleh karena itu, penawaran tambahan seperti susu oatmeal menjadi daya tarik yang sesuai dengan preferensi pelanggan.

Pentingnya Bergerak Cepat

Dalam dunia bisnis, pesaing tidak pernah diam. Oleh karena itu, penting untuk bertindak cepat dalam mengadopsi tren baru. Apa yang saat ini dianggap sebagai tren bisa saja menjadi standar industri dalam beberapa tahun ke depan.

Jika sebuah merek tidak ikut serta dalam perubahan tersebut, maka ada kemungkinan mereka akan tertinggal oleh kompetitor yang lebih adaptif.

Mengambil Pelajaran dari Strategi Ini

Dari strategi ini, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil, terutama bagi pelaku bisnis kuliner:

  1. Meningkatkan revenue tidak selalu harus dengan promosi besar-besaran. Ada cara yang lebih strategis seperti cross-selling dan abseiling yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan kebiasaan pelanggan.
  2. Wawasan pelanggan adalah kunci keberhasilan. Preferensi konsumen terus berubah, baik dari segi produk, gaya hidup, maupun teknologi. Memahami perubahan ini akan membantu bisnis tetap relevan dan kompetitif.
  3. Kecepatan dalam mengambil keputusan sangat penting. Bisnis yang terlalu lama menyesuaikan diri dengan tren baru bisa kehilangan peluang besar.

Kesimpulan

Starbucks menerapkan strategi peningkatan revenue dengan menawarkan tambahan seperti susu oatmeal, yang menunjukkan bagaimana bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan tanpa biaya promosi yang besar.

Bisnis yang memahami preferensi konsumen dan bertindak cepat dapat terus berkembang dan bersaing secara efektif di pasar yang dinamis.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

31 + = 40
Powered by MathCaptcha