4 Peluang Bisnis di Bulan Ramadhan 2025 Omset Bisa Naik 5 Kali Lipat

  • Bagikan
Ilustrasi bisnsi menyambut bulan Ramadhan Freepik
Ilustrasi bisnsi menyambut bulan Ramadhan Freepik

KAMAKAMU – Bulan Ramadan tidak hanya membawa berkah secara spiritual, tetapi juga menjadi momentum luar biasa bagi para pelaku bisnis untuk mencari peluang bisnis dan meraih keuntungan lebih besar.

Banyak pengusaha yang telah mempersiapkan strategi mereka sejak enam bulan sebelumnya demi memaksimalkan potensi pendapatan di bulan ini.

Bahkan, beberapa bisnis mencatatkan 50% dari total pendapatan tahunan mereka hanya dalam periode menjelang Ramadhan.

Cara Membayar Hutang Puasa yang Sudah Lama Tertunda Menurut Ustadz Abdul Somad

Fenomena ini terjadi karena masyarakat cenderung meningkatkan pengeluaran selama bulan suci ini dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Peningkatan Belanja Konsumen di Bulan Ramadhan

Dilansir dari YouTube Raymond Chin data menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat Indonesia meningkat hingga 30% lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya.

Sektor-sektor seperti makanan, minuman, fashion, dan transportasi mengalami lonjakan signifikan.

Menurut data BPS tahun 2019, penjualan ritel meningkat 18,5% menjelang Lebaran, sementara makanan dan minuman naik 22,3%.

Bahkan, sektor fashion bisa mencapai kenaikan hingga 100% dalam beberapa kategori tertentu.

Selain itu, sektor transportasi juga mengalami lonjakan signifikan, dengan peningkatan hingga 139% dalam penggunaan kereta api pada periode mudik.

Empat Fase Ramadhan dalam Strategi Bisnis

Pra-Ramadhan (Persiapan Dua Minggu Sebelum Ramadhan)

Pada fase ini, masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan Ramadhan dengan belanja bahan makanan dan perlengkapan rumah tangga.

Kata kunci seperti “grocery” dan “shopping” mencapai puncaknya satu minggu sebelum Ramadhan, dengan peningkatan belanja hingga 33%.

Kategori yang paling banyak diminati meliputi air mineral, teh, susu, serta peralatan dapur kecil yang mencatat lonjakan hingga 164%.

Awal Ramadan (Dua Minggu Pertama)

Saat Ramadan dimulai, kategori bisnis seperti kecantikan dan makanan spesifik mengalami peningkatan signifikan.

Tren konten resep makanan di media sosial meningkat pesat, dengan hidangan khas seperti bubur candil dan biji salak menjadi favorit.

Selain itu, sektor gaming juga mengalami lonjakan pengguna hingga 46%, membuat bisnis terkait game memiliki peluang besar untuk meraih keuntungan.

Dua Minggu Terakhir Ramadhan (Persiapan Lebaran)

Pada fase ini, fokus masyarakat beralih ke persiapan Lebaran, termasuk perawatan diri dan fashion.

Skincare dan makeup natural mengalami lonjakan permintaan, sementara tren makan di luar rumah juga meningkat.

Restoran dan bisnis F&B menyesuaikan jam operasional mereka untuk menarik pelanggan yang mencari menu sahur atau berbuka.

Pasca-Ramadhan (Setelah Lebaran)

Setelah Lebaran, masyarakat mulai mencari opsi liburan sebelum kembali ke rutinitas kerja.

Pencarian terkait hotel, pantai, dan destinasi wisata mengalami lonjakan hingga 3000%.

Selain itu, pembelian peralatan masak dan barang-barang rumah tangga untuk hadiah juga meningkat.

Adaptasi Bisnis di Tahun Ini

Meskipun Ramadhan tetap menjadi momen emas bagi bisnis, tahun ini terdapat tantangan ekonomi global yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam berbelanja.

Harga-harga yang meningkat serta situasi ekonomi yang tidak stabil mempengaruhi daya beli. 

Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu lebih fleksibel dalam strategi penjualan mereka, seperti menawarkan diskon menarik, paket bundling, serta menyesuaikan promosi berdasarkan tren konsumsi yang sedang berlangsung.

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan dengan strategi yang tepat.

Bisnis yang mampu memahami pola konsumsi masyarakat dalam empat fase Ramadhan akan memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan di periode ini.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

53 − = 52
Powered by MathCaptcha