KAMAKAMU – Banyak orang berpikir bahwa makanan tradisional sulit bersaing dengan kuliner modern seperti makanan Barat atau hidangan Korea yang sedang tren.
Padahal, makanan tradisional memiliki daya tarik tersendiri, terutama sebagai comfort food yang sudah akrab di lidah masyarakat sejak kecil. Namun, agar produk tradisional tetap menarik dan memiliki nilai jual tinggi, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan.
Cara Benar Menurunkan Harga Produk Tanpa Merusak Brand
Menonjolkan Keunikan Produk
Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Agar produk tradisional tidak terkesan membosankan, penting untuk membuatnya terlihat lebih menarik dan berbeda dari yang lain. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menghadirkan tampilan yang unik.
Misalnya, jika biasanya sate Padang atau lontong Padang disajikan dengan cara konvensional, inovasi bisa dilakukan dengan mengubah warna, penyajian, atau bahkan porsinya.
Misalnya, menyediakan pilihan sate Padang dalam porsi besar yang bisa disantap ramai-ramai bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, menambahkan gimmick juga bisa menjadi strategi yang efektif. Contohnya, menawarkan lontong dari beras merah atau memberikan variasi kuah pada soto Padang dapat memberikan pengalaman baru bagi pelanggan.
Dengan begitu, produk tetap memiliki identitas tradisional tetapi lebih menarik bagi konsumen modern.
Membanun Branding yang Kuat
Branding menjadi faktor penting dalam menaikkan kelas produk tradisional. Meski makanan yang dijual bersifat tradisional, identitas merek harus tetap relevan dengan zaman.
Nama brand sebaiknya dipilih sesuai dengan target pasar, apakah untuk mahasiswa, pekerja kantoran, atau keluarga. Selain itu, desain logo juga perlu diperhatikan agar terlihat modern dan menarik.
Visual branding juga berperan penting. Desain kemasan, tampilan media sosial, hingga elemen visual seperti warna dan grafis dapat membantu meningkatkan citra produk. Dengan kemasan yang lebih elegan dan media sosial yang tertata rapi, produk tradisional bisa tampak lebih eksklusif dan naik kelas.
Memanfaatkan Media Sosial untuk Promosi
Agar lebih dikenal, produk tradisional harus dikomunikasikan secara modern dan menarik. Pemanfaatan media sosial menjadi langkah yang efektif dalam membangun brand awareness. Dengan strategi pemasaran yang tepat, produk bisa lebih mudah menjangkau target pasar yang lebih luas.
Menggunakan platform seperti Instagram dan TikTok dapat membantu meningkatkan eksposur produk. Konten yang menarik, seperti foto berkualitas tinggi, video pendek, serta ulasan dari pelanggan atau influencer, bisa mempercepat viralnya produk. Selain itu, fitur seperti Instagram Reels dan TikTok memungkinkan konten promosi tersebar lebih luas dan cepat dikenal banyak orang.
Kolaborasi dengan Influencer
Selain mengelola media sosial sendiri, bekerja sama dengan influencer juga bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan popularitas produk tradisional. Influencer memiliki audiens yang loyal, sehingga ulasan mereka dapat mempengaruhi keputusan pembelian calon pelanggan. Dengan memilih influencer yang sesuai dengan target pasar, promosi bisa lebih tepat sasaran.
Kolaborasi ini bisa berupa ulasan produk, giveaway, atau bahkan tantangan yang melibatkan audiens mereka. Dengan begitu, brand makanan tradisional bisa semakin dikenal dan menarik perhatian lebih banyak pelanggan.
Kesimpulan
Meskipun berasal dari warisan budaya, produk tradisional tetap bisa naik kelas dengan strategi yang tepat. Mulai dari menonjolkan keunikan produk, membangun branding yang kuat, hingga memanfaatkan media sosial dan influencer, semuanya berkontribusi dalam meningkatkan daya jual produk. Dengan langkah-langkah ini, produk tradisional tidak hanya tetap relevan, tetapi juga semakin diminati oleh generasi modern.*