Cara Benar Menurunkan Harga Produk Tanpa Merusak Brand

  • Bagikan
Ilustrasi menurunkan harga produk Freepik
Ilustrasi menurunkan harga produk Freepik

KAMAKAMU – Penentuan harga dalam bisnis kuliner bukan sekadar soal angka, tetapi juga berkaitan dengan persepsi konsumen.

Banyak pelaku usaha yang berpikir bahwa harga mahal atau murah hanya berdasarkan intuisi.

Padahal, anggapan tersebut bisa keliru jika tidak didukung dengan data.

Cara Membangun Loyalitas Karyawan dalam Bisnis Kuliner

Oleh karena itu, melakukan riset tentang daya beli konsumen menjadi langkah pertama sebelum menetapkan strategi harga.

Salah satu cara termudah untuk mengetahui persepsi harga adalah dengan mengadakan survei.

Jika bisnis sudah memiliki pelanggan tetap, survei bisa dikirimkan secara online untuk memahami seberapa besar anggaran yang mereka keluarkan untuk produk serupa.

Sementara itu, bagi usaha baru, riset dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner di komunitas yang sesuai dengan target pasar.

Menyesuaikan Harga dengan Pasar dan Kompetitor

Dilansir dari YouTube  Foodizz Setelah memahami daya beli konsumen, langkah selanjutnya adalah membandingkan harga dengan kompetitor.

Pelaku usaha harus selalu memantau harga pasar untuk mengetahui sejauh mana produk mereka kompetitif.

Jika harga yang ditetapkan jauh lebih tinggi dari rata-rata, ada baiknya mempertimbangkan strategi harga baru.

Namun, menurunkan harga tidak bisa dilakukan sembarangan.

Jika perbedaan harga terlalu drastis, brand bisa kehilangan identitasnya.

Oleh karena itu, menyesuaikan harga tanpa mengorbankan kualitas dan nilai produk menjadi hal yang sangat penting.

Menjaga Keseimbangan Target Pasar

Saat sebuah bisnis memutuskan untuk menghadirkan produk dengan harga lebih terjangkau, kesalahan yang sering terjadi adalah membidik target pasar yang terlalu jauh berbeda.

Misalnya, jika produk sebelumnya ditargetkan untuk konsumen menengah ke atas, lalu produk baru menyasar konsumen dengan daya beli jauh lebih rendah, maka brand bisa kehilangan fokus.

Agar strategi harga tetap efektif, perbedaan harga antara produk lama dan baru sebaiknya tidak terlalu besar.

Dengan begitu, bisnis tetap bisa memperluas pasar tanpa mengorbankan pelanggan setia yang telah terbiasa dengan produk sebelumnya.

Menghindari Efek Kanibalisasi Produk

Salah satu risiko terbesar dalam menurunkan harga adalah kanibalisasi produk.

Jika produk baru terlalu mirip dengan produk lama, pelanggan yang sebelumnya membeli produk premium bisa beralih ke produk lebih murah.

Akibatnya, bukannya meningkatkan keuntungan, bisnis justru mengalami penurunan pendapatan.

Untuk menghindari hal ini, perbedaan produk harus benar-benar jelas.

Misalnya, bahan baku, ukuran, atau konsep produk bisa dibuat berbeda agar produk baru tidak menggerus penjualan produk lama.

Dengan strategi ini, konsumen tetap memiliki alasan untuk membeli produk dengan harga lebih tinggi, sementara produk baru tetap menarik bagi segmen pasar yang lebih luas.

Menyusun Strategi Komunikasi yang Efektif

Peluncuran produk dengan harga lebih terjangkau juga harus didukung dengan strategi komunikasi yang tepat.

Jika tidak, pelanggan lama bisa merasa dirugikan dan beralih ke produk yang lebih murah.

Oleh karena itu, pemasaran produk baru harus menargetkan pelanggan potensial yang sebelumnya belum membeli produk karena faktor harga.

Salah satu cara efektif adalah memperluas jangkauan pemasaran, misalnya melalui media sosial, iklan digital, atau strategi konten yang menarik.

Dengan begitu, produk baru dapat menjangkau pelanggan baru tanpa mengganggu loyalitas pelanggan lama.

Menjaga Identitas Brand dengan Produk Signature

Setiap brand yang sukses memiliki produk andalan atau signature product yang menjadi daya tarik utama.

Produk ini harus tetap dipertahankan meskipun bisnis menambahkan varian dengan harga lebih terjangkau. Keberadaan produk unggulan inilah yang akan menjaga nilai dan eksklusivitas brand di mata konsumen.

Sebagai contoh, jika sebuah toko kue dikenal dengan produk premium yang memiliki cita rasa khas, maka produk dengan harga lebih terjangkau sebaiknya tetap berbeda.

Dengan begitu, pelanggan tetap merasa bahwa brand memiliki nilai lebih yang membuat mereka rela membayar lebih untuk produk utama.

Kesimpulan

Menurunkan harga produk dalam satu brand bisa menjadi strategi yang efektif jika dilakukan dengan benar.

Langkah pertama adalah memahami daya beli konsumen dan membandingkan harga dengan kompetitor.

Setelah itu, bisnis perlu memastikan bahwa perbedaan target pasar tidak terlalu jauh agar brand tetap kuat.

Selain itu, menghindari efek kanibalisasi dan memiliki strategi komunikasi yang efektif juga sangat penting.

Produk baru harus berbeda dari produk sebelumnya agar tidak menggerus pasar yang sudah ada. Terakhir, menjaga produk signature tetap eksklusif akan membantu mempertahankan identitas brand di mata konsumen.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

30 ÷ 3 =
Powered by MathCaptcha