Cara Memilih Furniture yang Tepat untuk Bisnis Kuliner

  • Bagikan

KAMAKAMU – Memilih furniture untuk bisnis kuliner bukan sekadar perkara estetika.

Keputusan ini berpengaruh pada biaya operasional, kenyamanan pelanggan, hingga efisiensi bisnis dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan sebelum membeli furniture.

5 Sumber Modal dari Eksternal untuk Bisnis Kuliner

1. Sesuai dengan Konsep Brand

Dilansir dari YouTube FOODIZZ CHANNEL Sebelum memutuskan untuk membeli furniture, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan konsep brand bisnis kuliner.

Apakah konsepnya coffee shop untuk pekerja kantoran, restoran keluarga, atau kedai makanan cepat saji?

Misalnya, jika konsepnya coffee shop yang menyasar pekerja kantoran berusia 25–35 tahun, maka furniture yang dipilih harus nyaman untuk duduk dalam waktu lama.

Kursi dengan sandaran ergonomis dan meja dengan tinggi yang pas akan lebih sesuai dibandingkan kursi kecil yang kurang nyaman.

2. Mudah Dibersihkan dan Tidak Menyulitkan Operasional

Furniture yang sulit dibersihkan bisa meningkatkan beban kerja tim operasional dan berpotensi memunculkan keluhan pelanggan.

Misalnya, bahan yang mudah menyerap noda atau berubah warna ketika terkena cairan pembersih akan membuat perawatan menjadi lebih mahal dan memakan waktu.

Semakin mudah furniture dibersihkan, semakin efisien waktu dan biaya operasional yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, pilih bahan yang tahan lama, anti noda, dan tidak membutuhkan perawatan khusus.

3. Kuat dan Tahan Lama

Furniture di bisnis kuliner digunakan oleh banyak orang setiap harinya, sehingga daya tahannya harus menjadi perhatian utama.

Jika memilih bahan yang kurang kokoh, risiko kerusakan akan meningkat dan menyebabkan pengeluaran tambahan untuk perbaikan atau penggantian.

Misalnya, bisnis dengan konsep self-service atau fast food mungkin lebih cocok menggunakan kursi dan meja berbahan stainless steel atau kayu solid, dibandingkan bahan yang lebih rentan rusak seperti plastik tipis.

4. Sesuai dengan Anggaran

Dalam menyusun modal awal bisnis, furniture termasuk dalam kategori Capital Expenditure (CapEx), yang berarti pengeluaran besar yang dilakukan di awal dan akan digunakan dalam jangka panjang.

Menentukan anggaran sejak awal akan membantu dalam memilah pilihan yang sesuai.

Jangan sampai membeli furniture yang terlalu mahal hingga memperpanjang waktu balik modal bisnis.

Sebaliknya, jangan juga memilih furniture termurah tanpa mempertimbangkan kualitasnya.

5. Disesuaikan dengan Kebiasaan dan Kebutuhan Customer

Sebelum membeli furniture, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana alur pergerakan pelanggan di dalam outlet.

Apakah pelanggan akan langsung duduk atau harus memesan terlebih dahulu di kasir?

Apakah mereka lebih sering datang sendiri atau dalam kelompok?

Misalnya, restoran cepat saji bisa menggunakan meja panjang dengan kursi tinggi untuk pelanggan yang hanya ingin makan dalam waktu singkat.

Sementara itu, restoran keluarga membutuhkan meja besar yang bisa menampung lebih banyak orang.

6. Menjamin Kenyamanan Pelanggan

Kenyamanan pelanggan berkaitan erat dengan konsep bisnis yang diterapkan.

Jika konsep bisnisnya adalah tempat nongkrong yang santai, maka sofa atau kursi empuk bisa menjadi pilihan.

Namun, jika konsepnya adalah restoran cepat saji, maka furniture yang mendorong pelanggan untuk tidak berlama-lama lebih sesuai.

Contohnya, beberapa restoran di luar negeri menggunakan furniture berbentuk tiang tinggi yang memungkinkan pelanggan untuk bersandar sambil menunggu pesanan tanpa perlu duduk.

Konsep ini efektif untuk bisnis dengan alur pelanggan yang cepat.

Kesimpulan

Memilih furniture untuk bisnis kuliner bukan sekadar soal estetika, tetapi juga strategi yang dapat mempengaruhi operasional dan pengalaman pelanggan.

Pastikan furniture yang dipilih sesuai dengan konsep brand, mudah dibersihkan, kuat, sesuai anggaran, mendukung alur pelanggan, dan tentunya nyaman digunakan.

Dengan perencanaan yang matang, investasi furniture dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bisnis kuliner.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

35 ÷ = 5
Powered by MathCaptcha