Mending Bisnis Brand Sendiri atau Fanchise di 2025?

  • Bagikan
Ilustrasi seorang yang bingung antara brand sendiri atau franchise Freepik krakenimages

KAMAKAMU – Bagi mereka yang ingin memulai bisnis kuliner, pertanyaan besar yang sering muncul adalah apakah lebih baik membangun brand sendiri atau membeli franchise.

Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan tantangannya masing-masing, tergantung pada tujuan jangka panjang serta kesiapan dari segi modal, pengalaman, dan sumber daya yang dimiliki.

14 Cara Menciptakan Menu Unggulan dalam Bisnis Kuliner

Memahami Perbedaan Franchise dan Kemitraan

Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Sebelum mengambil keputusan, penting untuk memahami perbedaan antara franchise dan kemitraan bisnis.

Franchise adalah peluang usaha yang telah terdaftar di asosiasi resmi dan memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Sementara itu, ada juga model kemitraan atau business opportunity yang mirip dengan model bisnis ini tetapi tidak selalu memenuhi regulasi yang sama.

Memahami perbedaan ini akan membantu dalam memilih model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan.

Keunggulan dan Tantangan Brand Sendiri

Membangun brand sendiri memberikan kebebasan penuh dalam menentukan visi, misi, serta strategi bisnis.

Dengan memiliki brand sendiri, seseorang dapat mengembangkan usaha secara lebih fleksibel, melakukan inovasi, serta membangun identitas bisnis yang unik.

Namun, tantangan utama dari model ini adalah besarnya tanggung jawab yang harus dijalankan, mulai dari riset produk, pemasaran, operasional, hingga pengelolaan keuangan.

Keuntungan dan Keterbatasan Franchise

Membeli franchise menawarkan cara yang lebih praktis untuk memulai bisnis, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan penghasilan dengan risiko yang lebih rendah.

Dengan model bisnis ini, banyak aspek bisnis seperti resep, sistem operasional, dan strategi pemasaran sudah disiapkan oleh pemilik brand.

Namun, kekurangannya adalah keterbatasan dalam mengontrol arah bisnis karena kebijakan utama ditentukan oleh pemilik franchise.

Menyesuaikan dengan Tujuan Jangka Panjang

Memilih antara franchise atau brand sendiri harus disesuaikan dengan tujuan jangka panjang.

Jika memiliki visi untuk mengembangkan bisnis besar dengan banyak cabang dan pendapatan beragam, membangun brand sendiri bisa menjadi pilihan terbaik.

Sebaliknya, jika tujuannya lebih kepada mendapatkan penghasilan tambahan dengan sistem yang sudah terbentuk, maka franchise bisa menjadi solusi yang lebih praktis.

Faktor Kapabilitas dan Sumber Daya

Selain tujuan jangka panjang, kapabilitas dan sumber daya juga menjadi faktor utama dalam mengambil keputusan.

Membangun brand sendiri memerlukan keterampilan manajemen, kepemimpinan, serta investasi modal yang lebih besar.

Sementara itu, dengan franchise, seseorang hanya perlu menjalankan operasional sehari-hari tanpa harus mengurus inovasi atau strategi pengembangan jangka panjang.

Kesimpulan

Baik memilih franchise maupun membangun brand sendiri, masing-masing memiliki kelebihan dan tantangan yang harus diperhitungkan dengan matang.

Keputusan terbaik tergantung pada visi bisnis, sumber daya yang tersedia, serta kesiapan dalam menghadapi tantangan yang ada.

Memahami kedua model bisnis ini secara menyeluruh akan membantu dalam mengambil langkah yang paling sesuai untuk mencapai kesuksesan dalam dunia kuliner.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

÷ 4 = 1
Powered by MathCaptcha