Kapan Waktu yang Tepat untuk Ekspansi Bisnis

  • Bagikan
Ilustrasi membuka cabang bisnis yang baru Freepik Drazen Zigic
Ilustrasi membuka cabang bisnis yang baru Freepik Drazen Zigic

KAMAKAMU – Banyak pelaku usaha kuliner bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk membuka cabang baru atau justru menutup usaha yang kurang berkembang. Sabar dan konsisten memang menjadi kunci dalam bisnis, tetapi ada faktor lain yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan besar ini.

Salah satu indikator utama sebelum membuka cabang adalah memastikan bahwa bisnis sudah terbukti menguntungkan setidaknya selama empat bulan. Periode ini sering disebut sebagai honeymoon period, di mana bisnis baru sedang diuji apakah produk yang ditawarkan benar-benar diminati pelanggan. Jika dalam empat bulan pertama bisnis menunjukkan keuntungan, kemungkinan besar usaha tersebut memiliki prospek yang baik untuk diperluas.

Memulai Usaha Kuliner dengan Modal Pinjaman, Bolehkah?

Selain itu, legalitas bisnis harus sudah lengkap sebelum ekspansi dilakukan. Dokumen seperti perizinan usaha, NPWP, dan izin edar produk perlu disiapkan agar ekspansi berjalan lancar. Legalitas yang kuat juga melindungi bisnis dari potensi masalah hukum di masa mendatang.

Fundamental Bisnis Sebelum Membuka Cabang

Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Sebelum membuka cabang, pemilik bisnis kuliner harus memahami dasar-dasar bisnis makanan dan minuman (F&B). Ilmu ini bisa diperoleh melalui pelatihan bisnis atau dengan belajar dari pengalaman pelaku usaha lain. Selain itu, konsep bisnis juga harus diperjelas sejak awal agar ekspansi berjalan sesuai rencana.

Skema kerja sama juga menjadi hal yang penting untuk dipersiapkan. Pemilik bisnis perlu menentukan sistem kerja sama dengan mitra atau investor, seperti sistem franchise atau kemitraan lainnya. Skema yang jelas akan membantu mempercepat proses ekspansi dan memastikan keuntungan bagi semua pihak.

Hal lain yang tak kalah penting adalah memiliki platform media untuk memasarkan bisnis. Keberadaan media sosial, website, atau platform kemitraan resmi yang diawasi oleh OJK dapat membantu menjangkau lebih banyak calon mitra dan pelanggan.

Kapan Harus Menutup Bisnis?

Tidak semua bisnis yang dijalankan bisa bertahan lama. Jika setelah enam bulan bisnis masih mengalami kerugian meskipun sudah dilakukan berbagai strategi pemasaran dan inovasi, maka ada dua kemungkinan utama yang terjadi.

Pertama, konsep bisnis yang dijalankan mungkin kurang sesuai dengan target pasar. Bisa jadi, harga produk tidak cocok dengan daya beli pelanggan di lokasi tersebut. Kedua, produk yang dijual tidak cukup menarik atau tidak memiliki keunikan yang membedakannya dari kompetitor.

Jika setelah berbagai upaya dilakukan tetapi bisnis tetap sepi, maka menutup usaha atau mengganti model bisnis bisa menjadi solusi terbaik. Namun, sebelum mengambil keputusan, lakukan riset ulang untuk mengetahui apa yang bisa diperbaiki agar usaha tetap bisa berjalan.

Kesimpulan

Menjalankan bisnis kuliner membutuhkan strategi yang matang sebelum memutuskan untuk ekspansi atau menutup usaha. Keuntungan yang stabil, legalitas yang kuat, konsep bisnis yang jelas, dan skema kerja sama yang baik adalah beberapa faktor utama yang harus diperhatikan sebelum membuka cabang baru. Sebaliknya, jika bisnis terus mengalami kerugian meskipun sudah dilakukan berbagai upaya, maka menutup usaha atau mengganti strategi bisnis bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 − = 11
Powered by MathCaptcha