KAMAKAMU – Revenue streams atau sumber pendapatan dalam dunia bisnis kuliner merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, terutama saat menyusun proposal investasi. Revenue streams mencerminkan berbagai saluran penjualan yang ada saat ini serta peluang yang dapat dikembangkan di masa depan. Hal ini berperan dalam menopang penjualan dan pertumbuhan perusahaan agar mencapai target yang diinginkan.
Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Revenue streams juga menjadi indikator penting dalam menilai potensi pasar, perkiraan penjualan, serta menghitung nilai perusahaan. Selain itu, investor juga mempertimbangkan aspek ini sebelum memberikan pendanaan. Sebagai contoh, salah satu perusahaan global yang memiliki revenue streams beragam adalah Starbucks Coffee.
10 Tujuan Penting Launching Menu Baru dalam Bisnis Kuliner
Contoh Revenue Streams Starbucks Coffee
Starbucks Coffee memiliki berbagai sumber pendapatan yang berkontribusi terhadap kesuksesan bisnisnya, antara lain:
- Pendapatan dari penjualan minuman.
- Pendapatan dari penjualan makanan.
- Pendapatan dari produk kemasan (packaged products).
- Pendapatan dari penjualan merchandise.
- Pendapatan dari investasi bisnis lain.
- Pendapatan dari penjualan lisensi toko di berbagai negara.
- Pendapatan dari retail produk di supermarket.
- Pendapatan dari penjualan bahan baku ke toko berlisensi.
- Pendapatan dari bunga bank.
- Pendapatan dari revenue sharing dengan mitra bisnis.
Dengan berbagai sumber pendapatan tersebut, Starbucks mampu menjaga pertumbuhan bisnisnya secara berkelanjutan.
Revenue Streams dalam Bisnis Kuliner Lokal
Untuk bisnis kuliner skala lebih kecil, seperti warung bakso, terdapat berbagai peluang revenue streams yang bisa diterapkan. Secara umum, sumber pendapatan dapat dibagi menjadi dua kategori utama:
1. Revenue dari Outlet Sendiri
- Penjualan di outlet: Pendapatan utama dari pelanggan yang datang langsung ke tempat usaha.
- Delivery: Pendapatan dari layanan pengantaran, baik melalui aplikasi online maupun pengantaran mandiri.
- Big order atau catering: Pendapatan dari pemesanan dalam jumlah besar, seperti acara perusahaan atau pesta.
- Kerja sama sponsorship: Pendapatan dari sponsor yang ingin memperoleh eksposur melalui brand tertentu. Misalnya, sebuah merek minuman menyuplai produk mereka ke seluruh outlet.
- Investasi bisnis: Pendapatan yang diperoleh dari hasil investasi di bisnis lain, baik dalam bentuk saham maupun deposito.
2. Revenue dari Outlet Kemitraan
- Lisensi merek (brand licensing): Pendapatan dari mitra yang menggunakan merek usaha tertentu.
- Franchise: Pendapatan dari sistem waralaba yang mengizinkan mitra membuka cabang baru.
- Booking fee: Pendapatan dari calon mitra yang membayar biaya pemesanan lokasi sebelum membuka usaha.
- Penjualan bahan baku: Pendapatan dari mitra yang diwajibkan membeli bahan baku dari pusat.
- Revenue sharing: Persentase dari penjualan bulanan mitra yang diberikan kepada pemilik merek sesuai kesepakatan.
Mengoptimalkan Revenue Streams
Setiap revenue stream perlu dihitung dan dikalkulasi dengan baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang. Untuk mengoptimalkannya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Fokus pada core revenue – Prioritaskan sumber pendapatan utama yang sudah terbukti efektif.
- Siapkan next core revenue – Rencanakan strategi pendapatan tambahan yang berpotensi berkembang di masa depan.
- Perhatikan kapasitas dan kapabilitas bisnis – Sesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki agar tidak terlalu banyak aspek yang dikelola sekaligus.
Revenue streams yang dikelola dengan baik dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan bisnis yang lebih stabil dan berkelanjutan. Dengan memahami dan mengoptimalkan berbagai sumber pendapatan, bisnis kuliner dapat bertahan dan berkembang lebih jauh.*