7 Kesalahan Pemula dalam Budidaya Ikan Lele Segmen Pembesaran

  • Bagikan
Ilustrasi bisnis ikan lele doc RRI
Ilustrasi bisnis ikan lele doc RRI

KAMAKAMU – Budidaya ikan lele semakin populer di kalangan masyarakat. Namun, banyak pemula yang sering menghadapi berbagai masalah karena kurangnya pengetahuan. Berikut adalah tujuh kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula dalam segmen pembesaran ikan lele.

Cara Mudah Budidaya Lobster Air Tawar: Peluang Bisnis Menjanjikan

1. Tidak Mengendapkan dan Memupuk Air Kolam

Dilansir dari kanal YouTube TUTORIAL BUDIDAYA IKAN Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah tidak melakukan pengendapan air atau pemupukan kolam sebelum digunakan. Banyak pemula hanya sekadar mengisi air ke kolam dan langsung menebarkan bibit tanpa memperhatikan kualitas air.

Air kolam yang tidak diendapkan atau dipupuk cenderung menyebabkan bau, membuat ikan stres, hingga kematian. Penting untuk mengendapkan air setidaknya beberapa hari atau melakukan pemupukan untuk menciptakan kondisi air yang sehat dan stabil.

2. Tidak Memahami Segmen Budidaya

Kesalahan berikutnya adalah kurang memahami segmen dalam budidaya lele. Pemula sering membeli bibit kecil berukuran 2-3 cm yang seharusnya digunakan untuk pendederan, bukan pembesaran.

Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ikan lebih lambat, sehingga waktu panen menjadi lebih lama. Untuk pembesaran, idealnya gunakan bibit dengan ukuran minimal 5-7 cm atau lebih besar agar pertumbuhan lebih cepat.

3. Memberikan Pakan Alternatif Tanpa Pemahaman

Pemula sering kali mencoba pakan alternatif saat modal terbatas, seperti sosis, bakso, atau roti, tanpa memahami kandungan proteinnya. Padahal, pakan alternatif yang rendah protein dapat menghambat pertumbuhan ikan.

Selain itu, cara pemberian pakan juga penting, misalnya apakah pakan perlu dimasak terlebih dahulu atau tidak. Kesalahan ini sering berdampak negatif pada kesehatan dan pertumbuhan ikan.

4. Tidak Memperhatikan Kualitas Air Kolam

Air kolam adalah media utama dalam budidaya ikan lele, namun sering kali kurang diperhatikan oleh pemula. Mereka cenderung menggunakan air baru dari sumur tanpa pengendapan atau pemupukan, yang berakibat buruk bagi ikan.

Solusinya, sediakan kolam tandon untuk menstabilkan kualitas air sebelum digunakan. Tambahkan probiotik untuk menjaga ekosistem kolam tetap sehat.

5. Tidak Melakukan Penyortiran

Penyortiran merupakan langkah penting dalam budidaya lele untuk memisahkan ikan berdasarkan ukuran. Lele yang tidak disortir akan mengalami pertumbuhan tidak merata, dan sifat kanibalnya dapat menyebabkan ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar.

Siapkan beberapa kolam untuk mempermudah proses penyortiran, sehingga pertumbuhan ikan lebih optimal.

6. Membiarkan Ikan Sakit atau Mati di Kolam

Kesibukan sering membuat pemula mengabaikan ikan yang sakit atau mati di dalam kolam. Padahal, ikan sakit atau mati dapat mempengaruhi kualitas air dan kesehatan ikan lainnya. Segera pisahkan ikan yang sakit untuk perawatan dan buang ikan mati dari kolam untuk mencegah penyebaran penyakit.

7. Tidak Menjaga Konsistensi Perawatan

Kesalahan terakhir adalah tidak menjaga konsistensi dalam perawatan, seperti pemberian pakan, penggantian air, dan pemantauan kondisi kolam. Konsistensi adalah kunci keberhasilan budidaya ikan lele, terutama dalam memastikan pertumbuhan dan kesehatan ikan tetap optimal.

Kesimpulan

Memulai budidaya ikan lele membutuhkan pemahaman dan persiapan yang matang. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, pemula dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam segmen pembesaran ikan lele. Jangan lupa untuk selalu belajar dan berkonsultasi dengan pembudidaya berpengalaman agar hasilnya lebih maksimal.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 27 = 30
Powered by MathCaptcha