KAMAKAMU – Bisnis ayam potong menjadi salah satu peluang usaha menjanjikan di sektor peternakan. Tingginya permintaan pasar terhadap daging ayam, baik di hari biasa maupun saat hari besar keagamaan, menunjukkan stabilitas pasar yang baik. Selain harganya yang terjangkau, daging ayam juga digemari oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dilansir dari YouTube Belajar Berbisnis Keunggulan lainnya adalah masa panen yang relatif singkat, yaitu sekitar 30 hari dengan berat rata-rata 2 kg per ekor. Ini menjadikan ayam potong sebagai pilihan ternak yang menguntungkan jika dikelola dengan baik.
7 Rekomendasi HP Flagship Harga 2 Jutaan Terbaik 2025
Persiapan Modal Awal
Modal adalah kunci utama dalam memulai usaha ini. Perhitungkan kebutuhan awal seperti pembelian bibit ayam, pakan, pembuatan kandang, serta biaya perawatan lainnya. Untuk skala kecil, misalnya 100 ekor ayam dengan harga Rp7.500 per ekor, Anda memerlukan sekitar Rp750.000 hanya untuk bibit ayam. Pastikan juga memiliki cadangan dana untuk biaya operasional hingga ayam siap dipanen.
Pemilihan Lokasi dan Kandang
Kandang ayam harus berada di lokasi yang strategis, jauh dari pemukiman untuk menghindari bau yang mengganggu. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah ayam; untuk 100 ekor, kandang berukuran 2×2 meter sudah memadai. Pastikan sirkulasi udara baik, mendapatkan pencahayaan cukup, dan memiliki akses air serta listrik. Kebersihan kandang juga harus dijaga untuk mencegah penyakit pada ayam.
Pemilihan Bibit Ayam Berkualitas
Bibit ayam unggul memiliki ciri tubuh yang bulat, lincah, serta bulu yang tidak cacat. Biasanya bibit dijual dalam kemasan boks isi 100 ekor. Jenis ayam broiler seperti Cobb dan Ross sering dipilih karena produktivitasnya yang tinggi.
Perawatan Maksimal
Ayam broiler membutuhkan perawatan khusus, terutama pada 14 hari pertama karena rentan stres dan kematian. Berikan pakan 2-3 kali sehari, jaga suhu kandang agar tidak terlalu dingin atau panas, dan lakukan vaksinasi secara berkala (hari ke-7, ke-14, dan ke-21). Antibiotik dan vitamin juga diberikan sesuai kebutuhan untuk menjaga kesehatan ayam hingga masa panen.
Analisis Usaha Ayam Potong Skala Kecil
Misalkan Anda memulai dengan 100 ekor ayam:
- Asumsi Kematian: 4% atau 4 ekor, sehingga yang tersisa 96 ekor.
- Bobot Rata-Rata: 1,8 kg per ekor.
- Total Produksi Daging: 96 x 1,8 kg = 172,8 kg.
- Harga Jual: Rp25.000 per kg.
- Pendapatan: 172,8 kg x Rp25.000 = Rp4.320.000.
Jika biaya operasional (pakan, kandang, dan perawatan) mencapai Rp2.870.000, maka keuntungan bersih sekitar Rp1.450.000 dalam satu siklus ternak.
Strategi Pemasaran
Untuk skala kecil, pemasaran bisa dimulai dengan mendatangi pedagang bakso, sate, atau warung makan di sekitar Anda. Tetangga atau teman juga dapat menjadi pelanggan tetap. Dengan menjual 10 ekor ke 10 pelanggan, target penjualan akan tercapai.
Kesimpulan
Bisnis ayam potong skala kecil cocok bagi pemula yang ingin mencoba usaha di sektor peternakan. Dengan persiapan modal yang tepat, lokasi strategis, bibit berkualitas, serta perawatan maksimal, usaha ini berpotensi memberikan keuntungan signifikan. Jangan lupa, kunci keberhasilan adalah kesabaran dan konsistensi.*