Simulasi Membeli Rumah untuk First Jobber dan Pasangan Muda

  • Bagikan
Ilustrasi pasangan yang baru menikah Freepik
Ilustrasi pasangan yang baru menikah Freepik

KAMAKAMU – Siapa yang tidak ingin memiliki rumah impian? Rumah sering kali menjadi simbol stabilitas dan kesuksesan. Namun, dengan harga properti yang terus meningkat, banyak orang bertanya-tanya kapan mereka bisa memiliki rumah sendiri. Artikel ini akan membantu kamu memahami simulasi pembelian rumah, baik untuk first jobber maupun pasangan muda, serta memberikan tips penting dalam mengelola keuangan.

Presiden Prabowo Bahas Isu Krusial dengan Jaksa Agung di Istana

1. Menentukan Anggaran Rumah

Dilansir dari YouTube Zapfinance TV Untuk menentukan harga rumah yang sesuai dengan kemampuan finansial, kamu bisa mengalikan lima kali penghasilan tahunanmu. Misalnya, jika gajimu Rp5 juta per bulan, maka total pendapatan tahunan (termasuk THR) adalah Rp65 juta. Dengan demikian, harga rumah yang dapat dibeli sekitar Rp325 juta.

Selain itu, siapkan DP sebesar 30% dari harga rumah. Untuk rumah senilai Rp325 juta, DP yang diperlukan adalah Rp97,5 juta. Jika kamu menargetkan membeli rumah dalam lima tahun, kamu perlu menabung sekitar Rp1,8 juta per bulan, dengan asumsi imbal hasil investasi 5% per tahun. Jika targetmu delapan tahun, jumlah yang harus diinvestasikan bisa lebih rendah, yaitu sekitar Rp1,5 juta per bulan, dengan asumsi imbal hasil 10% per tahun.

2. Simulasi untuk Pasangan Muda

Bagi pasangan muda yang masing-masing berpenghasilan Rp5 juta, kemampuan membeli rumah lebih besar. Dengan penghasilan gabungan Rp10 juta per bulan, kalian bisa membeli rumah senilai Rp650 juta. DP yang diperlukan adalah Rp195 juta. Jika target pembelian rumah lima tahun ke depan, kalian perlu menginvestasikan Rp3,7 juta per bulan di instrumen yang memberikan imbal hasil 5% per tahun. Jika target diperpanjang hingga delapan tahun, investasi bulanan dapat diturunkan menjadi Rp3 juta, dengan asumsi imbal hasil 10% per tahun.

3. Hindari Kesalahan Finansial

Pastikan cicilan rumah tidak lebih dari 30% penghasilan bulananmu. Misalnya, jika penghasilanmu Rp5 juta, cicilan maksimal adalah Rp1,5 juta. Jangan memaksakan diri membeli rumah dengan harga yang di luar kemampuan finansial. Banyak kasus menunjukkan bahwa cicilan yang terlalu besar dapat mengganggu stabilitas keuangan.

Hindari juga menghabiskan seluruh tabungan, termasuk dana darurat, untuk membeli rumah. Kamu perlu tetap menyisihkan dana untuk kebutuhan mendesak lainnya.

4. Alternatif untuk Masa Depan

Bagi kamu yang bekerja di kota besar namun berencana kembali ke kampung halaman saat pensiun, membeli tanah terlebih dahulu bisa menjadi alternatif. Setelah itu, kamu bisa menabung secara bertahap untuk membangun rumah menjelang masa pensiun. Jangan lupa juga untuk memulai investasi dana pensiun agar kebutuhan harianmu tetap terpenuhi.

Kesimpulan

Membeli rumah adalah tujuan besar yang membutuhkan perencanaan matang. Dengan simulasi keuangan yang tepat, first jobber maupun pasangan muda dapat mempersiapkan diri untuk memiliki rumah impian. Ingat, perjalanan ini memerlukan komitmen dan kedisiplinan. Pelan tapi pasti, kamu akan mencapai tujuan keuanganmu, termasuk memiliki rumah yang diimpikan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

55 − = 49
Powered by MathCaptcha