KAMAKAMU – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kembali memberikan pesan tegas kepada para kadernya.
Dalam pidato yang disampaikan pada perayaan HUT ke-52 PDI Perjuangan, Jumat 10 Januari 2024 kemarin, Megawati meminta kader yang merasa tidak lagi sejalan dengan perjuangan partai untuk mengundurkan diri.
Ia menegaskan, langkah tersebut jauh lebih terhormat dibandingkan menunggu pemecatan dari partai.
Cara Memulai Bisnis Bakery untuk Pemula di Tahun 2025
“Sekarang sudah, bagi yang enggak senang di sini mundur wae, begitu, lo, jadi paling tidak ada kehormatan begitu, lo, daripada dipecat,” ujar Megawati seperti dilansir oleh Kamakamu, Jumat 10 Januari 2024.
Tegaskan Pentingnya Kesetiaan Kader
Megawati menjelaskan bahwa PDI Perjuangan memiliki cita-cita besar untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa kesetiaan dan kedisiplinan kader menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi tersebut.
“Saya makanya sekarang setiap kali ngomong begitu, ya, enggak apa-apa, orang sudah enggak senang lagi, kok, disuruh nongkrong (di PDIP, red),” ungkap putri Proklamator Republik Indonesia, Soekarno.
Menurut Megawati, kader yang memilih tetap berada di PDIP harus benar-benar memiliki semangat perjuangan yang sesuai dengan esensi partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Jika tidak, ia mempersilakan mereka untuk keluar dari barisan.
Tanggapan atas Pemecatan Jokowi dan Keluarga
Pernyataan Megawati ini juga menarik perhatian karena muncul tidak lama setelah partai mengumumkan pemecatan sejumlah nama besar, termasuk mantan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, anak dan menantu Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution, juga turut diberhentikan dari keanggotaan PDIP.
Langkah pemecatan ini menjadi sorotan, mengingat sebelumnya Megawati beberapa kali menyampaikan pentingnya kader untuk secara sukarela mundur jika tidak lagi memiliki semangat yang sejalan.
Dorongan untuk Tidak Berada di Zona Nyaman
Dalam pidatonya, Megawati juga memberikan peringatan kepada para elite partai agar tidak terlena dalam zona nyaman.
Ia menekankan bahwa kader PDIP harus selalu merasakan perjuangan bersama rakyat kecil.
“Ingat, rakyatmu. Kamu itu partai, lo, bukan perusahaan, lo. Elo kalau mau perusahaan monggo (keluar) wae,” tegas Ketua Dewan Pengarah BPIP itu.
Megawati menambahkan, keberhasilan partai selama ini tidak lepas dari perjuangan kolektif yang terarah.
Ia mengingatkan bahwa tanpa kedisiplinan dan keselarasan, pencapaian seperti kemenangan pemilu berturut-turut tidak akan mungkin terwujud.
Mengakhiri pidatonya, Megawati meminta semua kader untuk terus berada di tengah rakyat dan merasakan kesulitan mereka. Ia percaya bahwa keberhasilan PDIP hanya dapat diraih jika setiap kader memahami esensi perjuangan yang diajarkan oleh partai.
“Kalau kamu tidak suka dengan PDIP, keluar, karena Ibu tahu, di dalam PDIP ini yang ada adalah esensi perjuangan. Kamu pikir kalau kamu tidak seperti ini, yang Ibu ajarkan, kamu apa mikir, akan bisa hattrick kita? Belum tentu. Bisa melorot enggak jelas,” tutupnya penuh penegasan.*