Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga Ala Rasulullah SAW

  • Bagikan
Ilustrasi keluarga muslim Freepik
Ilustrasi keluarga muslim Freepik

KAMAKAMU – Mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak sangat penting untuk mencapai kehidupan yang seimbang. Sebagai keluarga, prioritas seperti tabungan, kebutuhan dasar, dan pengelolaan utang harus diperhatikan agar tidak besar pasak daripada tiang.

Artikel ini membahas langkah-langkah praktis untuk menjaga keuangan tetap stabil, sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga Ala Rasulullah SAW

Pentingnya Prioritas dalam Keuangan

Dilansir dari YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA Salah satu hal yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah membuat prioritas dalam keuangan. Sedekah dan zakat menjadi kewajiban utama sebelum memikirkan kebutuhan lainnya.

Setelah itu, tabungan menjadi bagian penting dalam keuangan, sehingga keluarga tidak bergantung pada orang lain saat menghadapi keadaan darurat. Rasulullah mengajarkan bahwa tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta).

Hidup Hemat dan Sederhana

Rasulullah menjalani kehidupan yang sederhana namun cukup untuk memenuhi kebutuhan. Hidup hemat bukan berarti menahan diri secara berlebihan, tetapi memastikan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Dengan pola ini, keluarga dapat menghindari utang dan hidup lebih tenang.

Pembagian Peran dalam Keuangan

Dalam Islam, suami adalah pencari nafkah utama, tetapi istri juga dapat berperan membantu jika diperlukan. Misalnya, istri bisa mengambil tanggung jawab membayar sebagian pengeluaran rumah tangga, seperti listrik atau kebutuhan sehari-hari.

Prinsip saling tolong-menolong ini termasuk dalam ta’awanu ‘alal birri wattaqwa, yang berarti saling membantu dalam kebaikan dan takwa.

Menghindari Boros dan Berlebihan

Islam menganjurkan untuk bersikap tengah-tengah dalam berbelanja. Meski refreshing sesekali diperbolehkan, pengeluaran harus tetap terkendali. Rasulullah juga mengingatkan bahwa setiap harta yang kita miliki akan dihisab.

Oleh karena itu, membeli barang harus disesuaikan dengan kebutuhan, bukan sekadar mengikuti tren.

Menyusun Tujuan Keuangan

Membuat tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang menjadi langkah penting dalam pengelolaan keuangan keluarga. Jangka pendek bisa berupa dana darurat, sementara jangka panjang dapat meliputi dana pensiun atau pendidikan anak.

Dengan perencanaan yang matang, keluarga dapat menghadapi tantangan finansial dengan lebih baik.

Transparansi dalam Keuangan

Istri yang memegang keuangan keluarga harus tetap menghormati suami sebagai kepala rumah tangga. Jika istri ingin memberikan sedekah atau membantu orang tua menggunakan uang suami, sebaiknya izin terlebih dahulu.

Namun, uang pribadi yang diperoleh istri dari penghasilannya sendiri dapat dikelola dengan lebih leluasa.

Harmoni dalam Rumah Tangga

Ketika istri memiliki penghasilan lebih besar dari suami, penting untuk menjaga harmoni dan tidak menimbulkan egoisme.

Pernikahan bertujuan untuk menciptakan sakinah, mawaddah, dan rahmah. Dengan komunikasi yang baik, perbedaan dalam penghasilan tidak akan menjadi masalah.

Melalui pengelolaan keuangan yang bijak dan sesuai ajaran Islam, keluarga dapat hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Prinsip-prinsip ini relevan untuk diterapkan di era modern, di mana kebutuhan semakin kompleks tetapi harus tetap seimbang dengan pendapatan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 30 = 32
Powered by MathCaptcha