Besok Kick Off Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi

  • Bagikan
Ilustrasi makan siang gratis Freepik rawpixel com
Ilustrasi makan siang gratis Freepik rawpixel com

KAMAKAMU —Pemerintah resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini akan dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai,” ujar Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan RI, dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (5/1).

Program ini menjadi tonggak bersejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya dilaksanakan pemenuhan gizi berskala nasional bagi balita, anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui. Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah siap beroperasi.

Megawati Disebut Takut, Pemecatan Jokowi dari PDIP Jadi Sorotan Teddy Gusnaidi

Penyebaran dan Pengelolaan Dapur MBG

Dapur MBG tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk:

  • Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Lampung.
  • Jawa dan Bali: Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY Yogyakarta, dan Bali.
  • Kalimantan: Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
  • Sulawesi: Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
  • Wilayah Timur: Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Setiap dapur dikelola oleh seorang kepala SPPG yang bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi, distribusi makanan, hingga pengelolaan limbah.

“BGN berkomitmen meminimalkan limbah dengan menggunakan nampan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang,” tambah Hasan.

Target dan Perluasan Program

Tahap awal program dimulai pada Senin 6 Januari 2024 dengan target 190 dapur MBG beroperasi. Jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 937 dapur pada akhir Januari 2025. Pemerintah juga menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029.

Selama Januari-Maret 2025, program MBG direncanakan menyentuh tiga juta penerima manfaat, termasuk balita, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Angka ini terus bertambah secara bertahap,” ujar Hasan.

Dampak Ekonomi Lokal

Program MBG memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Sebanyak 140 UMKM telah bergabung dalam rantai pasok, sementara ribuan lainnya, termasuk koperasi dan BUMDes, tengah melalui proses evaluasi.

“Pendaftaran mitra kerja dilakukan tanpa pungutan biaya,” tegas Hasan.

Petani, peternak, dan UMKM lokal turut diberdayakan dalam program ini. Kolaborasi multisektor dengan koperasi, BUMDes, dan kopontren juga menjadi bagian dari strategi untuk mendukung keberlanjutan program.

Jumlah Anggaran

Dengan alokasi anggaran Rp71 triliun dari APBN 2025, program MBG merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup generasi penerus menuju Indonesia Emas 2024.

Pemerintah menegaskan komitmen penuh terhadap keberhasilan program ini, termasuk bekerja tanpa libur di tahun baru.

“Pemerintah tidak libur, bahkan Sabtu dan Minggu, demi kelancaran program ini,” pungkas Hasan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

71 − 66 =
Powered by MathCaptcha