Usai Dipecat PWNU Jakarta, Zainul Maarif Bilang Mustahil Langsung ‘Gebuk’ Isaac Herzog

  • Bagikan
Tak lama setelah Zainul Maarif dipecat, dia bilang Presiden Israel Isaac Herzog mustahil digebuk langsung
Tak lama setelah Zainul Maarif dipecat, dia bilang Presiden Israel Isaac Herzog mustahil digebuk langsung / PWNU Jakarta

KAMAKAMU – Pertemuan 5 orang anggota Nahdlatul Ulama dengan Presiden Isaac Herzog membuat geram masyarakat Indonesia, tak terkecuali Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU Jakarta.

PWNU melalui KH Samsul Ma’arif baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan memecat 4 orang anggotanya yang terlibat dalam pertemuan dengan Isaac Herzog beberapa waktu lalu.

Diketahui empat orang pemuda NU itu merupakan anggota Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBNU) PWNU Jakarta.

5 Petinggi NU ‘Sowan’ ke Presiden Israel, Pendiri JIL: Mungkin Flexing

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pemecatan Zainul Maarif yang bertemu langsung dengan Isaac Herzog.

Dilansir Kamakamu.com dari laman NU Online pada Jumat 19 Juli 2024, empat orang yang dipecat PWNU Jakarta itu diantaranya Zainul Maarif, Mukti Ali Qusyairi, Roland Gunawan dan Sapri Saleh.

“Kami, PWNU dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah melakukan rapat tadi memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta,” kata Samsul Ma’arif di Kantor PWNU Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024 kemarin.

Empat orang itu kedapatan terlibat dengan organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian atau Rahim.

Samsul berpendapat bahwa organisasi Rahim, yang sebelumnya mengawasi empat pengurus LBM PWNU Jakarta, memiliki hubungan dengan Israel.

Usai Anak Buahnya ‘Ngopi’ Bareng Presiden Israel, Ketum PBNU Minta Maaf

Meskipun keempat pengurus tersebut telah dipecat, mereka tetap menjadi anggota biasa Nahdliyin di Jakarta dan berhak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan NU.

Untuk diketahui, Meskipun Zainul Maarif telah melakukan pertemuan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, baru-baru ini, pendapatnya tentang kebiadaban Israel terhadap warga Palestina tetap konsisten.

Lebih lanjut, Zainul Maarif menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, ia merasa tindakan kekerasan terhadap Presiden Israel tidaklah tepat.

“Jangan katakan saya itu pro Israel. Tidak. Saya pro kemanusiaan, bahwa yang dilakukan oleh Israel itu biadab. Ini nih terhadap Gaza, ya kan? Nah, itu tadi.” ujarnya di kantor PWNU Jakarta beberapa waktu lalu tepatnya pada Kamis, 18 Juli 2024.

Sampai Hari Ini, Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Terpantau Aktif Erupsi

Meski begitu, Zaidul Maarif mengungkapkan bahwa saat bertemu Isaac Herzog tidak mungkin untuk memukulnya.

“Cuma tidak mungkin, saya masa mukulin presiden, itu tidak mungkin. Tidak mungkin,” ujarnya.

Zainul mengakui bahwa ada beberapa pihak yang meremehkannya ketika ia terlibat dalam diplomasi perdamaian di hadapan Presiden Israel.

Ia juga menyadari bahwa ia belum mencapai tingkat kehebatan yang sering dibayangkan dan merasa bahwa posisinya saat ini masih jauh dari kata “terkenal.”

Namun demikian, Zainul menegaskan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab intelektual yang tidak bisa diabaikan.

Sesuai dengan ajaran agama, setiap orang diwajibkan untuk mengungkapkan kebenaran dengan berani.

“Yang memungkinkan bagi saya, saya bisa ngomong, saya ngomong. Saya bisa ngomong semacam itu,” pungkasnya.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

43 − = 39
Powered by MathCaptcha