Investasi Terbaik Berdasarkan Tingkatan Umur, Jangan Salah Pilih!

  • Bagikan
Ilustrasi Investasi berdasarkan umur Freepik Pressfoto
Ilustrasi Investasi berdasarkan umur Freepik Pressfoto

KAMAKAMU – Investasi merupakan langkah penting untuk mengamankan masa depan finansial. Namun, kebutuhan dan kemampuan finansial seseorang berubah seiring bertambahnya usia.

Oleh karena itu, jenis investasi yang dipilih harus disesuaikan dengan fase hidup. Di usia 20-an, seseorang mungkin sedang belajar mandiri secara finansial, sementara di usia 30-an, fokusnya bisa pada pendidikan anak atau cicilan rumah.

Maka, memetakan investasi berdasarkan usia menjadi strategi bijak untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan keuntungan.

2 Strategi Investasi untuk Pemula, Lakukan Sejak Awal

Usia 20-an

Dilansir dari YouTube Ngomongin Uang, di usia 20-an, pendapatan aktif biasanya masih kecil, sehingga perlu fokus pada investasi dengan potensi keuntungan tinggi. Dengan usia yang masih muda, waktu panjang untuk memanfaatkan efek compounding adalah keuntungan besar.

Alokasikan 70% dana ke investasi berisiko tinggi seperti saham, kripto, atau reksa dana saham. Pilihan aman seperti saham blue chip (contoh: BBCA atau BBRI) dan Bitcoin dapat menjadi opsi menarik.

Sisa 30% dana bisa ditempatkan pada instrumen lebih stabil seperti emas, reksa dana pasar uang, atau reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Strategi ini memungkinkan belajar dan meminimalkan dampak kegagalan.

Usia 30-an

Memasuki usia 30-an, tanggung jawab keuangan semakin besar. Fokuslah pada investasi dengan imbal hasil yang dapat diprediksi, seperti RDPT dan obligasi.

Alokasikan 60% portofolio untuk jenis investasi ini, 20% untuk instrumen rendah risiko seperti RDPU, dan 20% untuk investasi berisiko tinggi.

Dengan penghasilan yang cenderung meningkat di usia ini, return sekitar 7% per tahun dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan besar, seperti pendidikan anak atau tabungan rumah. Pastikan menggunakan platform investasi resmi agar lebih aman.

Usia 40-an

Di usia 40-an, penghasilan aktif biasanya mencapai puncaknya. Namun, tanggung jawab seperti tabungan kuliah anak dan persiapan pensiun mulai menjadi fokus utama.

Ini adalah waktu untuk memprioritaskan penghasilan pasif, misalnya dari obligasi negara, saham dividen, atau properti yang dapat disewakan. Pastikan 40% aset diinvestasikan pada aset produktif, 40% di obligasi negara, dan 20% sisanya di emas.

Strategi ini bertujuan melindungi nilai aset sekaligus menciptakan aliran penghasilan pasif yang stabil.

Usia 50-an

Di usia 50-an, energi untuk memulai sesuatu yang baru mulai berkurang. Maka, prioritas utama adalah melindungi nilai aset yang sudah dimiliki.

Kurangi alokasi yang berisiko tinggi dan fokus pada instrumen aman seperti obligasi negara dan emas. Dengan proporsi 40% pada aset produktif, 40% pada obligasi negara, dan 20% pada emas, stabilitas keuangan menjelang masa pensiun dapat terjamin.

Pentingnya Menyesuaikan Investasi dengan Profil Risiko

Setiap individu memiliki kebutuhan dan toleransi risiko yang berbeda. Oleh karena itu, panduan ini bersifat umum dan harus disesuaikan dengan situasi personal.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan platform investasi yang terpercaya dan berizin resmi agar aset tetap aman.

Kesimpulan

Investasi yang tepat di setiap fase usia membantu mencapai tujuan finansial lebih efektif. Mulai dari memanfaatkan risiko di usia muda hingga melindungi aset di masa tua, semuanya memerlukan strategi berbeda.

Dengan perencanaan matang, keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan keuangan dapat tercapai. Mulailah berinvestasi sesuai dengan kebutuhan dan usia sekarang juga.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + 6 =
Powered by MathCaptcha