KAMAKAMU – Prof. Asrinaldi, Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Andalas, menyoroti signifikansi pelantikan dua wakil menteri pada Kamis 18 Juli 2024.
Menurutnya, langkah ini memperlihatkan peran strategis Partai Gerindra dalam pemerintahan, terutama setelah PDI Perjuangan tidak lagi berada dalam koalisi pemerintahan.
Pernyataan Prof. Asrinaldi merespons pengangkatan Thomas Djiwandono, Bendahara Umum Partai Gerindra, sebagai Wakil Menteri Keuangan II, serta Sudaryono, Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, sebagai Wakil Menteri Pertanian.
KPK Sebut 6.969 Caleg Terpilih Terancam Gagal Dilantik, Ini Penyebabnya
“Di samping itu, proses transisi dari Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Subianto tentu harus melibatkan orang-orang Prabowo untuk membiasakan jalannya pemerintahan ke Gerindra,” katanya di Jakarta pada Jumat 19 Juli 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Asrinaldi mengungkapkan bahwa penunjukan dua kader Gerindra sebagai wakil menteri akan memberikan gambaran kepada Presiden terpilih Prabowo mengenai kondisi pemerintahan menjelang transisi kekuasaan.
Sebagai informasi beberapa waktu sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik kedua kader tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 45/M Tahun 2024.
Keputusan ini berkaitan dengan Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024. Upacara pelantikan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis 18 Juli 2024.
9 Desa Terkaya di Indonesia, Ada yang Pendapatan Rp50 Miliar per-Tahun
Thomas bersama dua wakil menteri lainnya, yaitu Sudaryono dan Wamen Investasi Yuliot Tanjung, mengucapkan sumpah jabatan dengan penuh khidmat dipandu oleh Joko Widodo.
“Demi Allah, saya bersumpah/Demi Tuhan, saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurus-nya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” tegas Thomas saat mengucap sumpah di pelantikan Wakil Menteri Keuangan 2024.
PDIP Bilang Wajar Keponakan Prabowo Jadi Wamen
Dilain pihak, partai oposisi pemerintah yakni PDIP memberikan apresiasi atas penunjukan Thomas Djiwandono (Tommy) dan Sudaryono sebagai wakil menteri (wamen) menjelang peralihan pemerintahan ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Ali Ngabalin Bilang Jokowi Siap Berkantor di IKN Akhir Juli 2024
Menurut PDIP, pengangkatan dua orang dekat Prabowo tersebut dianggap wajar karena saat ini sedang berlangsung masa transisi pemerintahan dari era Presiden Joko Widodo menuju era Prabowo.
“Pelantikan kemarin itu merupakan bagian dari keniscayaan bagi presiden terpilih. Presiden terpilih sudah membentuk gugus tugas untuk menyinkronkan APBN 2025, sehingga pelantikan para wamen oleh Bapak Presiden Terpilih menjadi sesuatu yang niscaya,” ujar Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan pada Jumat, 19 Juli 2024.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menilai wajar bahwa Prabowo, sebagai presiden terpilih, mengajukan orang-orang yang memiliki kapabilitas untuk memastikan masa transisi ke pemerintahannya berjalan lancar.
Menurutnya, Prabowo memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa anggaran program-programnya sudah mulai diimplementasikan di pemerintahan saat ini.
“Ini bukan sesuatu yang aneh karena masa transisi dan peralihan kekuasaan ini harus berjalan dengan baik. Maka dari itu, presiden terpilih mengajukan orang-orang yang kapabel dalam gugus tugas tersebut. Kami justru mengapresiasi pelantikan ini karena transisinya akan lebih mulus,” imbuh Said.
Said menekankan bahwa pelantikan ini adalah hal yang normal mengingat adanya transisi pemerintahan yang baru.
Menurutnya, Prabowo memiliki kepentingan agar program-programnya bisa masuk dalam proses penggodokan APBN 2025.
“Orang mungkin bertanya-tanya, ‘mengapa ini terjadi?’ Sebenarnya ini adalah hal yang biasa dalam transisi. APBN direncanakan dan diputuskan pada tahun 2024, tetapi pelaksanaannya dimulai sejak 20 Oktober oleh presiden terpilih. Oleh karena itu, presiden terpilih perlu memastikan program-programnya masuk sehingga dapat langsung bekerja dengan baik tanpa harus menunggu lagi,” jelas Said.
Said juga menambahkan bahwa pengangkatan wakil menteri ini tidak terkait dengan hal-hal politis.
“Jangan selalu melihat ini dari kacamata politik. Sebaliknya, lihatlah bahwa transisi ini akan berjalan lebih lancar jika orang-orang presiden terpilih sudah dimasukkan ke kabinet saat ini,” pungkas Said.*