Mengapa Milenial dan Gen Z Sulit Membeli Rumah? Solusinya Ada di Sini!

  • Bagikan
Ilustrasi pasangan muda sedang membeli rumah secara cash Freepik pressfoto
Ilustrasi pasangan muda sedang membeli rumah secara cash Freepik pressfoto

KAMAKAMU – Membeli rumah pertama merupakan tantangan besar bagi banyak generasi milenial dan Gen Z. Kendala ekonomi, ketidakpastian pekerjaan, serta harga properti yang terus melambung menjadi faktor utama.

Namun, apakah benar alasan utamanya hanya itu? Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai masalah ini dan bagaimana solusinya dapat diwujudkan.

Sibuk Tapi Mau Investasi Saham? Ini 3 Strategi yang Bisa Kamu Coba!

Harga Properti yang Tidak Terjangkau

Dilansir dari YouTube Finansialku Salah satu alasan utama sulitnya membeli rumah adalah harga yang tidak masuk akal dibandingkan penghasilan.

Sebagai gambaran, harga rumah di perkotaan bisa mencapai Rp15 juta per meter persegi, sedangkan rata-rata penghasilan bulanan hanya Rp10 juta.

Dengan kondisi ini, bahkan untuk membeli satu meter persegi saja, seseorang perlu menabung lebih dari satu bulan.  

Hemat dan Nabung Saja Tidak Cukup

Banyak yang beranggapan bahwa dengan hidup hemat dan menabung, membeli rumah bisa diwujudkan. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Menabung hingga ratusan juta untuk uang muka saja membutuhkan waktu lama.

Oleh karena itu, langkah yang lebih realistis adalah meningkatkan penghasilan. Misalnya, kamu bisa mengembangkan karier, meningkatkan keterampilan, atau mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan.  

Investasi

Daripada membiarkan tabungan “menganggur,” lebih baik uang tersebut diinvestasikan. Pilihan investasi seperti reksa dana, saham, atau membuka usaha kecil bisa memberikan keuntungan lebih besar.

Bahkan, dengan investasi yang tepat, kamu dapat mempercepat proses mengumpulkan dana untuk membeli rumah.  

Pentingnya Perencanaan Keuangan

Merencanakan keuangan ibarat membangun rumah, harus dimulai dari pondasi yang kokoh. Pastikan penghasilan lebih besar dari pengeluaran, memiliki dana darurat 6-12 kali pengeluaran bulanan, serta membatasi cicilan maksimal 35% dari penghasilan. Selain itu, miliki asuransi untuk melindungi keuangan keluarga dari risiko tak terduga.  

KPR Bukan Solusi Utama

Banyak orang menganggap Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai solusi, tetapi perlu diingat bahwa KPR juga menambah beban pengeluaran. Biaya tambahan seperti perawatan rumah, air, dan kebersihan sering kali membuat keuangan semakin ketat. Oleh karena itu, sebelum mengambil KPR, pastikan kondisi keuanganmu benar-benar stabil.  

Keluar dari Lingkaran Red Race

Hidup dalam lingkaran gaji yang hanya habis untuk cicilan, kebutuhan sehari-hari, dan sedikit tabungan bisa melelahkan. Untuk keluar dari pola ini, penting untuk memprioritaskan investasi atau usaha yang dapat menghasilkan pendapatan pasif. Dengan begitu, kamu dapat lebih leluasa mewujudkan impian membeli rumah tanpa merasa terjebak.  

Kesimpulan

Membeli rumah bagi milenial dan Gen Z memang bukan perkara mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan meningkatkan penghasilan, memanfaatkan investasi, dan merencanakan keuangan secara matang, impian memiliki rumah bisa tercapai.

Jika kamu membutuhkan panduan lebih lanjut, berkonsultasilah dengan perencana keuangan terpercaya untuk solusi yang sesuai dengan kondisimu.*

Meta Deskripsi

 

beli rumah milenial, solusi finansial gen z, investasi untuk rumah, tips beli rumah, perencanaan keuangan rumah

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

90 ÷ = 18
Powered by MathCaptcha