KAMAKAMU – Pernah merasa ingin investasi saham tapi terkendala oleh kesibukan sehari-hari? Banyak orang yang punya keinginan untuk menumbuhkan uangnya, tapi merasa tidak punya waktu untuk riset dan memantau pergerakan pasar. Jangan khawatir, ada beberapa strategi investasi yang bisa kamu coba, kok!
1. Nabung Saham (Dollar Cost Averaging)
Dilansir dari YouTube Finansialku Salah satu cara paling mudah untuk memulai investasi saham adalah dengan metode nabung saham atau dollar cost averaging.
Konsepnya sederhana, kamu membeli jumlah saham yang sama secara rutin setiap bulan, terlepas dari naik turunnya harga saham.
Lima Kesalahan Investasi Saham yang Harus Dihindari
Kenapa metode ini cocok untuk orang sibuk?
- Kamu bisa mengatur pembelian saham secara otomatis melalui aplikasi investasi.
- Metode ini mendorong kamu untuk disiplin dalam berinvestasi.
- Dengan membeli secara bertahap, kamu bisa meredam risiko fluktuasi pasar jangka pendek.
2. Beli Saham Saat Murah
Strategi kedua adalah membeli saham saat harganya sedang murah. Tapi, bagaimana cara tahu kapan harga saham sedang murah?
Salah satu caranya adalah dengan membandingkan harga pasar saham dengan nilai intrinsiknya. Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan, yang bisa dihitung menggunakan berbagai metode.
Jika harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsik, artinya saham tersebut undervalued atau murah.
Dengan membeli saham saat murah, peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi saat harga saham kembali naik akan semakin besar.
3. Investasi Dividen
Strategi ketiga adalah berinvestasi pada saham-saham yang memberikan dividen. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Dengan berinvestasi pada saham-saham dividen, kamu bisa mendapatkan pendapatan pasif secara rutin.
Kesimpulan
Meskipun sibuk, kamu tetap bisa memulai investasi saham. Dengan memilih strategi yang tepat dan disiplin dalam berinvestasi, kamu bisa mencapai tujuan keuanganmu. Ingat, investasi adalah perjalanan, bukan tujuan. Jadi, tetaplah konsisten dan jangan mudah terpengaruh oleh fluktuasi pasar.*