KAMAKAMU – Pengasuh Asrama Perguruan Islam Al-Huda, Usman Ali, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf setelah terlibat dalam momen kontroversial saat menghadiri pengajian di Magelang, Jawa Tengah, bulan lalu.
Dalam acara tersebut, Miftah Maulana Habiburrahman melontarkan pernyataan bernada hinaan kepada Sunhaji, seorang pedagang es teh, yang kemudian memicu perbincangan luas di masyarakat.
Usman yang berada di samping Miftah terlihat tertawa ketika perkataan tersebut diucapkan.
Cara Efektif Mencapai Target Penjualan di Tahun 2025
Menanggapi hal itu, Usman menjelaskan bahwa responsnya tidak disengaja melainkan bentuk spontanitas akibat suasana ceramah yang penuh dengan humor.
“Sungguh saya tidak ada niat menertawakan Pak Sunhaji atau siapa pun. Semata-mata karena suasana ceramah GM (Miftah) malam itu yang cair dan penuh joke,” ujarnya dalam pernyataan tertulis pada Senin 9 Desember 2024.
Lebih lanjut, Usman mengakui bahwa tindakannya merupakan sebuah kekhilafan. Ia menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Sunhaji melalui panggilan video.
Selain itu, ia juga berusaha mengunjungi rumah Sunhaji di Dusun Gesari, Magelang, namun tidak berhasil bertemu karena yang bersangkutan sedang berada di Yogyakarta untuk mengurus paspor umrah.
Usman turut meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu oleh tindakannya.
“Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi pribadi saya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, berkata, dan membawa diri di manapun berada,” tambahnya.
Insiden ini bermula pada 20 November 2024 ketika Miftah melontarkan perkataan kasar terhadap Sunhaji yang sedang berjualan es teh di lapangan drh. Soepardi, Magelang.
Ucapan tersebut membuat Sunhaji merasa tersinggung hingga menuai reaksi keras dari berbagai pihak.
“Saya tersinggung. Wong saya lagi masuk, ada suara kayak gitu,” ungkap Sunhaji dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.
Tawa Usman yang dianggap mendukung pernyataan tersebut memperkeruh situasi. Meski demikian, ia menegaskan tidak memiliki maksud seperti yang dituduhkan.
Permohonan maaf ini menjadi upaya untuk meredakan ketegangan sekaligus pengingat pentingnya menjaga sikap, terutama dalam forum keagamaan.*