Biaya Overhead yang Sering Terlupakan Pengusaha Pemula Saat Menghitung HPP

  • Bagikan
Ilustrasi seorang pengusaha gagal dalam bisnis Freepik
Ilustrasi seorang pengusaha gagal dalam bisnis Freepik

KAMAKAMU – Ketika kamu baru memulai bisnis, salah satu hal yang wajib kamu kuasai adalah menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).

Tapi, banyak pengusaha pemula yang sering lupa memasukkan biaya overhead. Akibatnya, keuntungan yang diharapkan jadi berkurang atau bahkan boncos!

Nah, biar kamu nggak mengalami hal yang sama, yuk kita bahas apa itu overhead cost, contohnya, dan cara menghitungnya dengan mudah.

Bawaslu Tegaskan Tindak Tegas Paslon yang Melakukan Kampanye di Masa Tenang

Apa Itu Overhead Cost?

Dilansir dari YouTube PecahTelur sederhananya, overhead cost adalah semua biaya tidak langsung yang kamu keluarkan untuk mendukung proses produksi.

Biaya ini bukan biaya bahan baku atau tenaga kerja langsung, tapi tetap penting agar bisnis bisa berjalan lancar.

Contoh overhead cost yang sering muncul di bisnis kecil, misalnya:

  • Biaya listrik dan utilitas untuk menjalankan mesin atau penerangan.
  • Penyusutan alat produksi seperti oven, mesin kopi, atau komputer.
  • Biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi.
  • Sewa pabrik atau tempat usaha jika kamu tidak memiliki tempat sendiri.

Kenapa Overhead Cost Itu Penting?

Banyak pengusaha pemula menganggap biaya-biaya ini tidak terlalu signifikan, tapi faktanya overhead cost bisa menggerus margin keuntungan jika kamu mengabaikannya.

Dengan memasukkan overhead cost ke dalam perhitungan HPP, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang berapa biaya sebenarnya untuk memproduksi barang.

Cara Menghitung Overhead Cost dengan Mudah

Untuk memudahkan kamu memahami cara menghitung overhead cost, kita langsung pakai contoh kasus.

Misalnya, kamu memproduksi 50 bungkus kacang telur dalam satu kali produksi.

Total biaya overhead dalam sekali produksi adalah Rp45.000.

Kamu tinggal membagi biaya tersebut dengan jumlah produksi:

Rp45.000 รท 50 bungkus = Rp900 per bungkus.

Artinya, setiap bungkus kacang telur memiliki tambahan overhead cost sebesar Rp900.

Biaya ini wajib kamu tambahkan ke dalam perhitungan HPP supaya margin keuntunganmu tetap terjaga.

Apa yang Terjadi Jika Overhead Cost Tidak Dihitung?

Kalau kamu tidak memasukkan overhead cost dalam HPP, harga jual produkmu bisa terlalu rendah.

Akibatnya, keuntunganmu tidak cukup untuk menutup semua pengeluaran bisnis, bahkan bisa membuat bisnismu merugi.

Bayangkan saja, kamu menjual kacang telur dengan harga yang hanya cukup untuk menutup biaya bahan baku dan tenaga kerja.

Lalu, bagaimana dengan biaya listrik, sewa tempat, atau perawatan alat produksi? Itu semua bisa membuat arus kas bisnismu bermasalah.

Sudah Memasukkan Overhead Cost di Bisnismu?

Kalau kamu masih bingung apakah sudah menghitung overhead cost dengan benar atau belum, coba cek kembali HPP produkmu.

Apakah semua biaya tidak langsung sudah dimasukkan? Jika belum, segera perbaiki agar bisnismu tetap sehat secara finansial.

Evaluasi Bisnis Kamu Sekarang!

Mengelola bisnis bukan hanya soal jualan produk, tapi juga memastikan semua biaya sudah terhitung dengan baik.

Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang cara menghitung HPP, mengevaluasi bisnis, atau tips lain seputar bisnis, klik tombol gabung di bawah dan bergabunglah dengan komunitas kami!

Jangan sampai bisnismu boncos hanya karena lupa menghitung overhead cost, ya. Yuk, mulai dari sekarang, kelola bisnismu dengan lebih cermat.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − = 9
Powered by MathCaptcha