Cara Riset Market di Tahun 2025, Pastikan Curi Start Lebih Awal!

  • Bagikan
Cara melakukan riset market di tahun 2025 Freepik
Cara melakukan riset market di tahun 2025 / Freepik

KAMAKAMU – Sebagai seorang pebisnis, memahami market adalah kunci utama untuk menciptakan produk yang relevan dan diminati.

Namun, banyak orang justru salah langkah saat mencoba mengenali kebutuhan market.

Mereka sering bertanya, “Hei, kamu punya masalah apa?” Padahal, cara ini cenderung membuat market bingung dan tidak menghasilkan jawaban yang spesifik.

Dilansir dari YouTube DennySantoso Artikel ini akan membahas bagaimana cara memahami market dengan lebih efektif.

Heboh! Beda Pilihan Politik, Tiga Siswa TK di Rembang Terpaksa Dikeluarkan dari Sekolah

Jangan Salah Bertanya pada Market

Pertanyaan yang terlalu umum seperti, “Apa masalahmu?” justru membuat target market kesulitan menjawab.

Bayangkan seseorang yang ditanya seperti itu. Jawaban mereka kemungkinan besar adalah, “Hidup saya baik-baik saja.”

Mengapa? Karena kamu tidak memberikan konteks spesifik terkait masalah yang ingin kamu selesaikan.

Sebagai gantinya, tentukan dulu masalah spesifik yang ingin diatasi oleh produkmu.

Misalnya, apakah produkmu membantu merekam video dengan cepat tanpa ribet? Atau apakah produkmu mempermudah anak-anak makan tanpa perlu drama?

Dengan begitu, kamu bisa langsung bertanya pada market berdasarkan konteks yang relevan.

Kenali Problem yang Dipecahkan Produkmu

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami dengan jelas masalah apa yang diselesaikan oleh produkmu.

Jika kamu sudah punya produk, fokuslah pada keunggulan spesifik produk tersebut.

Misalnya, jika kamu menjual alat vlog yang praktis, identifikasi kendala yang sering dialami pengguna saat merekam video menggunakan handphone.

Selanjutnya, cobalah klarifikasi ke market. Contoh: “Kamu pasti sering ribet buka handphone, masukin PIN, baru bisa rekam video, kan? Dengan alat ini, kamu cukup klik sekali langsung mulai rekam.”

Dengan penjelasan ini, market akan lebih mudah memahami nilai dari produkmu.

Jangan Mengandalkan Market untuk Menemukan Masalah

Market sering kali tidak sadar dengan masalah yang mereka miliki. Sebagai contoh, sebelum Uber ada, orang terbiasa kehujanan di pinggir jalan menunggu taksi.

Saat ditanya apa yang mereka butuhkan, jawaban mereka mungkin hanya, “Taksi lebih cepat datang.”

Namun, solusi sebenarnya adalah menciptakan sistem yang mempermudah mereka memesan taksi tanpa harus berdiri di pinggir jalan.

Itulah mengapa tugasmu sebagai pebisnis adalah mengamati masalah market, bukan mengandalkan mereka untuk menjelaskan masalahnya.

Amati pola, kebiasaan, atau keluhan mereka dalam keseharian.

Berani Menggali Problem yang Terabaikan

Sering kali, market terbiasa mengabaikan masalah mereka. Contohnya, seorang ibu yang anaknya susah makan mungkin akan berkata “Ya sudah biasa, anak memang begitu.”

Namun, sebenarnya, ada solusi yang bisa membantu mereka, misalnya metode tanpa paksaan agar anak mau makan.

Sebagai pebisnis, kamu harus peka terhadap masalah-masalah kecil yang sering diabaikan ini.

Dengan menawarkan solusi, kamu bisa membuat mereka sadar bahwa masalah itu penting untuk diatasi.

Validasi Problem dengan Pendekatan yang Tepat

Setelah mengenali masalah, langkah berikutnya adalah memvalidasi problem tersebut dengan target marketmu.

Cobalah bertanya, “Kalau kamu punya alat yang bisa menyelesaikan masalah ini, apakah kamu mau mencobanya?”

Validasi ini penting untuk memastikan bahwa solusi yang kamu tawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan market.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

86 + = 88
Powered by MathCaptcha