KAMAKAMU – Mengelola konflik di antara anggota tim memang menantang, namun juga tak terhindarkan.
Konflik dapat berdampak negatif pada individu, tim, hingga dinamika kerja secara keseluruhan.
Dalam banyak kasus, pertengkaran meninggalkan kesan bahwa tidak ada pihak yang benar-benar “menang.”
Qodari Sebut PDIP Siapkan Jagoan 2029 dari Pilkada DKI dan Jateng
Namun, dengan pendekatan yang tepat, konflik dapat diatasi sehingga tim dapat kembali bekerja dengan produktif.
Dilansir dari YouTube Enhance.training Berikut adalah lima langkah yang dapat diterapkan untuk mengelola antar anggota tim secara efektif:
1. Bersikap Proaktif
Langkah pertama adalah mengambil tindakan proaktif sebelum membesar. Konflik yang dibiarkan tanpa solusi cenderung memburuk dan mempengaruhi suasana kerja secara keseluruhan.
Identifikasi akar penyebab konflik melalui percakapan langsung dengan pihak yang terlibat.
Tanyakan apa yang menjadi sumber ketidakpuasan mereka, dan gali informasi dengan pertanyaan terbuka. Dengan cara ini, Kamu dapat memahami situasi secara objektif.
2. Menangani Perilaku Sulit dan Ketidakmampuan
Konflik sering kali disebabkan oleh perilaku sulit atau ketidakmampuan individu. Misalnya, individu yang menunjukkan sikap merendahkan atau tidak kooperatif perlu mendapatkan perhatian khusus.
Pendekatan yang bisa diterapkan meliputi pembinaan, pengurangan stres, atau bahkan memindahkan mereka ke posisi yang lebih sesuai.
Jika perilaku tersebut tidak dapat diubah, langkah terakhir seperti pemisahan peran mungkin diperlukan demi keharmonisan tim.
3. Menggali Lebih Dalam Akar Permasalahan
Setelah memastikan bahwa konflik tidak berasal dari perilaku individu, langkah berikutnya adalah mengevaluasi aspek organisasi yang mungkin menjadi penyebabnya.
Tumpang tindih tanggung jawab, tujuan yang saling bertentangan, atau perubahan mendadak dalam struktur kerja sering kali memicu konflik.
Pada tahap ini, penting untuk mengumpulkan berbagai sudut pandang dari anggota tim dan memastikan bahwa semua pihak memahami posisi masing-masing.
4. Meningkatkan Komunikasi
Komunikasi adalah kunci dalam menyelesaikan konflik. Dengan mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, Kamu bisa membangun pemahaman tentang sudut pandang dan tekanan yang dirasakan oleh masing-masing pihak.
Sebagai mediator, arahkan mereka untuk menemukan solusi bersama. Hindari memberikan solusi langsung; sebaliknya, fasilitasi diskusi agar mereka dapat mencapai kesepakatan yang dirasa adil oleh kedua belah pihak.
5. Menerapkan Perubahan
Jika konflik disebabkan oleh kebijakan atau struktur organisasi, langkah terakhir adalah melakukan perubahan yang diperlukan. Komunikasikan alasan perubahan tersebut kepada tim dan libatkan mereka dalam proses perbaikan.
Sebagai contoh, jika konflik disebabkan oleh tujuan yang saling bertentangan, seperti target pendapatan versus laba, lakukan penyesuaian sehingga kedua tim memiliki tujuan yang saling mendukung.
Konflik dalam tim bisa menjadi hambatan besar, tetapi dengan pendekatan yang sistematis dan terencana, konflik tersebut dapat dikelola dengan baik.
Dengan bersikap proaktif, menangani sumber konflik, meningkatkan komunikasi, dan menerapkan perubahan, tim akan memiliki peluang lebih besar untuk bekerja harmonis dan produktif.*