Qodari Sebut PDIP Siapkan Jagoan 2029 dari Pilkada DKI dan Jateng

  • Bagikan
Kolase foto Megawati dan M Qodari
Kolase foto Megawati dan M Qodari

KAMAKAMU – Pengamat politik Muhammad Qodari membocorkan strategi besar di balik Pilkada 2024, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng). Menurutnya, dua wilayah ini bukan sekadar ajang perebutan kursi kepala daerah, tetapi juga pintu gerbang menuju Pilpres 2029.

Qodari menjelaskan bahwa siapa pun yang keluar sebagai pemenang di dua wilayah ini, berpeluang besar menjadi calon presiden di masa depan. Ia mencontohkan nama-nama seperti Pramono Anung dan Anies Baswedan sebagai kandidat kuat di Pilpres mendatang.

Drama Jaksa Jovi di Tapsel, Kriminalisasi atau Hanya Masalah Pribadi?

“Kalau Mas Pram menang, maka calon lawannya Prabowo dan Gibran 2029 itu sudah ada. Namanya Pramono dan Anies atau Anies dan Pramono,” ujar Qodari melalui unggahan di akun Instagram @totalpolitikcom 22 November 2024.

PDIP Siapkan “Jagoan” untuk 2029

Menurut Qodari, saat ini PDIP dan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, sedang mencari sosok andalan untuk diorbitkan ke Pilpres 2029. Strategi ini dinilai penting untuk memastikan suara PDIP tetap solid dan dominan.

“Bagi PDIP, bagi Ibu Mega, beliau mengatakan sedang mencari jago untuk 2029 dan jago untuk mendongkrak suaranya,” jelasnya.

Dalam pengamatannya, Qodari menyebut bahwa kandidat yang diincar PDIP berasal dari dua wilayah kunci: Jakarta dan Jateng. Dua daerah ini punya peran strategis, baik sebagai pusat perhatian nasional maupun sebagai basis suara yang kuat untuk PDIP.

Pilkada Jadi Barometer Politik

Qodari menegaskan bahwa hasil Pilkada di Jakarta dan Jateng akan memberi gambaran awal peta politik menuju Pilpres 2029. Jakarta, sebagai pusat perhatian media dan masyarakat, dianggap sangat menentukan. Sementara Jateng, yang merupakan basis suara PDIP, juga tak kalah pentingnya.

“Jakarta karena memang pusat perhatian masyarakat, pusat perhatian media di Jateng, track recordnya sudah terjadi, sudah ada polanya,” tambah Qodari.

Ia menarik contoh dari jejak politik sebelumnya. Jokowi, misalnya, memulai karier nasionalnya dari kursi Gubernur DKI Jakarta sebelum melesat menjadi Presiden. Hal serupa berlaku untuk Anies Baswedan, meskipun gagal di Pilpres 2024.

“Saya gak ngomong menang kalah yah di Pilpres, tetapi siapapun yang jadi Gubernur Jakarta potensial menjadi calon Presiden 2029 yang akan datang,” ujarnya.

Nama Pramono Anung dan Jateng

Lebih spesifik, Qodari menyebut nama Pramono Anung sebagai salah satu kandidat potensial jika berhasil memimpin Jakarta. “Pram ini proyeksinya adalah calon presiden 2029 kalau nanti ternyata menang di Jakarta,” jelasnya.

Tak hanya Jakarta, Qodari juga menyoroti pentingnya Jateng sebagai basis suara PDIP. Dengan belajar dari pengalaman Pilpres 2024, ia menyebut Jateng adalah salah satu jalur penting menuju Pilpres mendatang.

“Lihat pengalaman Ganjar Pranowo, jadi memang yang terjadi pada hari ini, nanti coblosan 27 November, khususnya untuk Jakarta dan Jateng bukan semata-mata Pilkada,” kata Qodari menegaskan.

Sebagai penutup, ia menekankan kembali bahwa Pilkada 2024 di Jakarta dan Jateng bukanlah akhir, melainkan awal dari persiapan menuju Pilpres 2029. “Itu adalah proyeksi menuju Pilpres 2029 yang akan datang,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

60 ÷ = 6
Powered by MathCaptcha