KAMAKAMU – Zainul Maarif merupakan salah seorang anggota NU yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait dengan pertemuan tersebut.
Pria yang akrab disapa Zen Maarif ini menjadi sorotan banyak pihak usai dirinya kedapatan berpose dengan Presiden Israel, Isaac Herzog beberapa waktu lalu.
Zen tampak berfoto dengan Presiden Israel Isaac Herzog serta beberapa pejabat Israel lainya didampingi dengan 4 orang petinggi NU.
5 Petinggi NU ‘Sowan’ ke Presiden Israel, Pendiri JIL: Mungkin Flexing
Dalam caption yang ia hapus itu, Zen mengungkapkan identitasnya jika ia saat itu bukan merupakan seorang demonstran, namun berperan sebagai agamawan.
Pertemuan itu ternyata bertujuan untuk berdiskusi dengan Presiden Israel, ia lebih suka mengungkapkan gagasan daripada demonstrasi di jalanan.
“BERBINCANG LANGSUNG DENGAN PRESIDEN ISRAEL. Saya bukan demonstran, melainkan filsuf-agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan,” tulis Zen dalam postinganya yang sempat sudah ia hapus.
Tak ada yang menyangka jika ternyata postingan Zen ini langsung viral di media sosial, oleh karena itulah dirinya langsung menghapus semua unggahan di akun Instagram resminya.
Selain viral di media sosial, Zen juga banjir hujatan dan kritik oleh masyarakat Indonesia karena dinilai tidak empati terhadap pembantaian yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.
Dengan demikian, dalam unggahan Instastorynya Zen kemudian melakukan klarifikasi atas isu yang beredar.
“Hallo saya zen maarif, disini saya ingin klarifikasi dan menunjukkan video pembahasan apa aja yang saya bahas dengan presiden Israel,” tulisnya.
Setelah itu, Zen kemudian membagikan link video klarifikasi dilengkapi dengan bukti pertemuan dengan orang nomor satu di Israel itu.
Dokter Bilang Seharusnya Trump Sudah Tewas Tertembak Saat Kampanye
Untuk diketahui, di awal Juli 2024 enam cendikiawan Nahdlatul Ulama memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Israel.
Kunjungan banyak mendapatkan kritik pedas dari masyarakat Indonesia karena pertemuan itu berlangsung di tengah penjajahan Israel ke Palestina melalui jalur Gaza yang telah menelan banyak korban meninggaldunia.
Diketahui, keenam orang anggota NU itu terdapat dua orang perempuan dan empat orang laki-laki.
Mereka semua adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Mereka menyebutkan jika pertemuan dengan Isaac Herzog ini merupakan aktivitas akademis yakni penelitian.*
