Cara Menyelamatkan Toko yang Omset dan Orderan Menurun

  • Bagikan
Cara menghadapi situasi dimana omset toko online menurun Freepik
Cara menghadapi situasi dimana omset toko online menurun Freepik

KAMAKAMU – Mengelola toko online memang menantang, terutama ketika orderan mendadak menurun.

Banyak seller yang baru sadar pentingnya perbaikan ketika penjualan mulai turun, padahal langkah antisipatif sangat diperlukan.

Nah, kali ini, kita akan membahas beberapa strategi penting yang bisa kamu terapkan untuk menyelamatkan toko online dari masa kelam.

Cara Jitu Menjual E-book, E-course, dan Kelas Online!

1. Jangan Tunggu Toko Turun Baru Bertindak

Dilansir dari YouTube Rio Gandhi Kebanyakan penjual sering mengabaikan perawatan toko sampai orderan mulai berkurang.

Mereka baru beraksi setelah mengalami penurunan penjualan, padahal toko butuh perhatian terus-menerus agar tetap stabil.

Ada banyak faktor yang perlu dijaga, mulai dari kesehatan toko, iklan, hingga update produk. Jadi, pastikan kamu tidak terlambat mengambil tindakan.

2. Rencanakan Budget Iklan dan Testing

Menyiapkan anggaran 1-2 bulan untuk testing iklan sangat penting, apalagi jika kamu ingin tahu produk mana yang bisa dijadikan unggulan.

Dengan testing, kamu bisa mendapatkan data akurat tentang produk mana yang punya potensi untuk laku keras.

Jangan terlalu pelit soal ini, karena testing selama satu atau dua bulan bisa membantu kamu menentukan produk prioritas yang layak didorong lebih lanjut.

3. Hindari Produk “Red Ocean”

Produk “Red Ocean” adalah produk yang memiliki banyak pesaing dengan persaingan harga ketat.

Daripada bertarung di kategori ini, lebih baik investasikan di produk yang belum banyak kompetitor tetapi memiliki permintaan tinggi (produk “Blue Ocean”).

Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari perang harga yang melelahkan dan lebih fokus membangun citra produk yang kuat.

4. Manfaatkan Campaign untuk Meningkatkan Traffic

Mengoptimalkan campaign merupakan langkah penting agar traffic toko meningkat. Campaign yang rutin dan terarah bisa menarik lebih banyak pengunjung.

Kamu bisa membuat campaign khusus untuk kategori produk tertentu, toko secara keseluruhan, atau bahkan produk yang sedang kamu fokuskan.

Campaign ini akan membantu meningkatkan traffic harian, mingguan, atau bulanan ke toko kamu.

5. Perhatikan Algoritma Marketplace

Algoritma marketplace sering berubah, jadi penting untuk terus mengikuti perkembangan dan beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Jika kamu memahami algoritma yang sedang berjalan, kamu bisa mengatur toko dengan strategi yang lebih tepat sasaran dan memanfaatkan perubahan ini sebagai peluang untuk naik.

6. Jangan Hanya Bergantung pada Satu Produk

Meskipun ada produk yang menjadi best seller di toko kamu, jangan hanya bergantung pada satu produk saja.

Sebaiknya, tambahkan variasi produk dan pastikan variasinya berkualitas agar toko terlihat lebih profesional dan menarik bagi pelanggan.

Ini akan membantu mempertahankan traffic dan menjaga pelanggan tetap berbelanja di toko kamu.

7. Gunakan Affiliate Marketing dengan Bijak

Affiliate marketing bisa membantu meningkatkan penjualan jika dikelola dengan baik. Pilihlah affiliate yang benar-benar bisa membawa impact positif pada penjualan.

Periksa reputasi dan cara kerja affiliate sebelum kamu memberikan produk sampel, agar kamu terhindar dari affiliate yang hanya ingin mendapatkan produk gratis tanpa memberikan timbal balik.

Ingat, afiliasi yang sukses biasanya mencari produk dengan permintaan tinggi dan komisi menarik.

8. Selalu Evaluasi Data Toko

Luangkan waktu untuk mengevaluasi data toko kamu. Data seperti produk yang laris, tingkat konversi, hingga sumber traffic sangat penting untuk menentukan langkah ke depan.

Dengan analisa data yang baik, kamu bisa mengetahui titik lemah dan kekuatan toko, sehingga bisa menyesuaikan strategi untuk mengatasi kendala yang ada.

9. Hindari Over-Promosi pada Produk yang Sama

Jika kamu sering mempromosikan produk yang sama dalam satu waktu, traffic dan orderan bisa saja malah menurun.

Jadi, usahakan membuat promosi atau iklan yang lebih variatif. Fokuslah pada produk yang masih kurang populer tetapi berpotensi naik, sehingga pelanggan lebih tertarik untuk mencoba produk-produk baru dari toko kamu.

10. Jaga Konversi Toko dengan Strategi Jangka Panjang

Setelah traffic dan penjualan stabil, tujuan selanjutnya adalah meningkatkan conversion rate (tingkat konversi).

Tingkat konversi yang ideal biasanya berkisar antara 2% – 2,5% ke atas. Jika conversion rate toko kamu masih rendah, coba evaluasi strategi iklan, campaign, dan produk unggulan secara berkala.

Kenaikan kecil pada conversion rate dapat berdampak besar pada penjualan secara keseluruhan.

11. Jangan Terlalu Cepat Puas

Meskipun kamu sudah melihat kenaikan traffic atau penjualan, jangan cepat puas. Terus belajar dan cari tahu tren baru dalam industri toko online.

Persaingan yang ketat menuntut kamu untuk selalu update agar toko tetap relevan dan tidak tertinggal.

12. Berinteraksi dengan Marketplace

Jika kamu sering menghadapi masalah dengan kebijakan marketplace yang dirasa tidak adil, jangan ragu untuk mengemukakan pendapat.

Banyak marketplace yang mendengarkan masukan dari penjual. Dengan berinteraksi melalui komentar atau forum diskusi, kamu bisa ikut mendorong perubahan kebijakan yang lebih baik.

13. Konsistensi Adalah Kunci

Untuk mencapai hasil maksimal, kamu perlu konsisten dalam menjaga toko. Mulai dari update produk, memantau campaign, hingga testing iklan, lakukan semuanya dengan teratur.

Konsistensi ini akan membantu toko kamu tetap berada di jalur yang benar dan lebih siap menghadapi persaingan.

14. Pelajari dari Pengalaman

Terakhir, setiap usaha memiliki perjalanan yang berbeda-beda. Toko online kamu mungkin membutuhkan waktu 1-2 bulan untuk kembali stabil, atau bahkan lebih lama.

Terus belajar dari setiap proses, dan jangan menyerah. Tantangan dalam bisnis adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat dan lebih baik.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 9 = 14
Powered by MathCaptcha