Cara Jitu Menjual E-book, E-course, dan Kelas Online!

  • Bagikan
Ilustrasi-ebook-online-Freepik-Rawpiel
Ilustrasi-ebook-online-Freepik-Rawpiel

KAMAKAMU – Saat ini, banyak kreator digital berlomba-lomba membuat e-book, e-course, hingga kelas online.

Namun, tidak sedikit dari mereka yang mengeluhkan bahwa produk digitalnya tidak laku terjual.

Jika kamu juga mengalami hal serupa, jangan khawatir. Artikel ini akan membahas strategi tepat agar produk digitalmu laku keras. Yuk, simak sampai selesai!

5 Langkah Memulai Bisnis dari 0 Sampai Banjir Orderan

1. Kenali Tantangan Jualanmu

Dilansir dari YouTube Dewa Eka Prayoga Sebagai kreator, kamu perlu memahami tantangan yang akan dihadapi dalam menjual produk digital.

Tidak semua orang akan menerima dengan baik produk yang kamu tawarkan. Tantangan pertama adalah resistensi.

Resistensi ini bisa muncul dalam tiga bentuk skeptis (tidak percaya pada isi produk), reaktan (tidak suka dengan penjualnya), dan inersia (sudah nyaman dengan produk yang ada).

Mengetahui tantangan ini akan membantu kamu mempersiapkan strategi lebih baik.

2. Mengatasi Skeptis dengan Bukti Sosial

Untuk mengatasi sikap skeptis, berikan bukti bahwa produkmu berkualitas. Caranya bisa dengan menampilkan testimoni, ulasan, atau endorsement dari pelanggan yang sudah puas.

Ini akan meningkatkan kepercayaan calon pembeli terhadap produkmu. Jika mereka masih ragu, kamu bisa menonjolkan kelebihan produk atau menyertakan bonus tambahan.

3. Bangun Personal Branding

Terkadang, produk tidak laku bukan karena produknya, tetapi karena calon pembeli tidak menyukai penjualnya.

Untuk itu, penting bagi kamu untuk membangun personal branding yang kuat. Tampilkan nilai-nilai positif dan berikan banyak konten yang memberikan manfaat.

Dengan cara ini, persepsi mereka terhadapmu akan berubah menjadi lebih baik.

4. Fokus pada Target yang Tepat

Sebagian orang mungkin sudah nyaman dengan produk lain dan tidak tertarik pada e-book atau e-course.

Oleh karena itu, pastikan kamu menjual kepada orang yang memang membutuhkan produk digitalmu.

Misalnya, mereka yang suka membaca e-book atau lebih suka mengikuti kelas online dibandingkan dengan seminar langsung. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menarik minat mereka.

5. Cek Kelayakan Pasar (Checklist Closing)

Sebelum memasarkan produk digitalmu, pastikan target pasar memenuhi syarat “Checklist Closing,” yaitu:

Money – Mereka memiliki daya beli.

Need – Mereka memiliki kebutuhan.

Trust – Mereka percaya padamu atau produkmu.

Urgency – Mereka merasa harus segera membeli.

Jika empat syarat ini terpenuhi, kemungkinan closing-mu akan lebih besar.

6. Pre-Launching yang Efektif

Sebelum meluncurkan produk, lakukan pre-launching untuk membangun antusiasme. Pre-launching ini bisa berupa konten yang membuat calon pelanggan penasaran.

Kamu bisa membagikan cuplikan konten, teaser, atau informasi tentang manfaat produk secara bertahap. Semakin banyak orang yang penasaran, semakin besar kemungkinan produkmu akan laku.

7. List Building untuk Database Calon Pembeli

Selain pre-launching, penting bagi kamu untuk membangun database calon pembeli. Kumpulkan data seperti email dan nomor WhatsApp agar kamu bisa menghubungi mereka di kemudian hari.

Dengan cara ini, kamu bisa mengirimkan informasi terbaru tentang produk, memberikan promo khusus, atau mengundang mereka ke webinar.

8. Gunakan Funneling untuk Mengarahkan Calon Pembeli

Funneling adalah langkah-langkah yang sistematis untuk mengarahkan calon pembeli dari konten hingga pembelian.

Misalnya, dari media sosial menuju landing page, kemudian ke form waiting list, dan akhirnya masuk ke grup WhatsApp atau webinar untuk penjualan.

Buat funnel yang rapi agar calon pembeli merasa tertarik untuk mengikuti setiap tahapnya.

9. Gunakan Webinar untuk Closing Massal

Webinar adalah cara yang efektif untuk melakukan “closing on stage.” Dalam satu waktu, kamu bisa mempresentasikan produk kepada ratusan hingga ribuan orang sekaligus.

Gunakan webinar untuk memberikan edukasi dan menjelaskan manfaat produk secara rinci. Lakukan penawaran khusus pada akhir webinar untuk meningkatkan minat beli.

10. Berikan Penawaran Menarik (Offering)

Dalam menawarkan produk, kamu bisa membuat beberapa level penawaran. Mulai dari menawarkan produk saja, kemudian produk dengan bonus tambahan, hingga penawaran paket lengkap dengan bonus eksklusif yang tidak terduga.

Dengan memberikan lebih dari ekspektasi, calon pembeli akan merasa mendapat nilai lebih dan cenderung tidak melewatkan penawaran tersebut.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + 6 =
Powered by MathCaptcha