KAMAKAMU – Era digital saat ini, model bisnis online dapat terbagi menjadi dua jenis utama B2C (Business to Consumer) dan B2B (Business to Business).
Masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda dalam menjual produk atau layanan.
Bisnis B2C biasanya langsung berinteraksi dengan konsumen akhir, sedangkan B2B berfokus pada penjualan kepada perusahaan atau institusi.
Mengetahui perbedaan dan tantangan masing-masing akan membantumu menentukan pendekatan terbaik untuk bisnis.
Rahasia Scale UP Bisnis 10 Kali Lipat, Pakai Cara Ini!
Berikut adalah tujuh perbedaan utama antara B2C dan B2B, yang meliputi tipe konsumen, jenis produk, alur transaksi, hingga aspek administrasi.
Mari kita telusuri setiap perbedaan, agar kamu lebih siap mengambil keputusan.
1. Tipe Konsumen
Dilansir dari YouTube Dewa Eka Prayoga Dalam bisnis B2C, konsumen adalah individu yang membeli produk untuk kebutuhan pribadi, seperti membeli pakaian atau kosmetik.
Sedangkan di B2B, pelanggan adalah badan usaha, seperti distributor atau pabrik, yang membutuhkan produk untuk diproses atau dijual kembali.
Hal ini mempengaruhi cara pendekatan, di mana bisnis B2B harus lebih mendetail saat berkomunikasi dengan konsumen.
2. Jenis Produk yang Dijual
Bisnis B2C cenderung menjual produk jadi yang siap dipakai konsumen. Sebaliknya, B2B sering kali menjual produk setengah jadi atau bahan baku untuk keperluan produksi.
Contohnya, produsen bahan baku herbal akan menjual ekstrak kepada perusahaan kosmetik yang membutuhkan bahan tersebut dalam proses produksi mereka.
3. Alur Pembayaran
Sistem pembayaran pada B2C umumnya langsung dan bersifat tunai atau kartu kredit, sehingga dana segera diterima.
Sedangkan B2B seringkali menggunakan sistem pembayaran tempo, yang bisa memakan waktu hingga beberapa bulan setelah pengiriman.
Oleh karena itu, bisnis B2B harus mempertimbangkan cash flow dengan cermat.
4. Jumlah Order
Order di B2C biasanya lebih kecil karena konsumen membeli untuk keperluan pribadi.
Namun, di B2B, satu order bisa berjumlah besar karena pembeli adalah perusahaan yang memerlukan produk dalam jumlah banyak.
Hal ini mempengaruhi skala produksi serta kapasitas bisnis dalam menangani pesanan besar sekaligus.
5. Kualitas dan Kuantitas
Dalam bisnis B2B, kualitas dan kuantitas produk sangat diperhatikan karena kesalahan kecil dapat berdampak besar pada mitra bisnis yang menggunakan produk tersebut.
Sementara di B2C, konsumen memiliki toleransi yang lebih besar terhadap kesalahan kecil, asal layanan tetap responsif dan kualitas produk memuaskan.
6. Proses Penjualan
Proses penjualan di B2C seringkali cepat, cukup dengan menggunakan media sosial atau situs web.
Sebaliknya, B2B membutuhkan proses yang lebih panjang, termasuk presentasi, negosiasi harga, hingga kontrak kerja.
Jadi, bisnis B2B perlu waktu lebih lama untuk mengonversi penjualan, namun potensi nilai transaksi biasanya lebih besar.
7. Legalitas dan Administrasi
Dalam B2B, faktor legalitas menjadi krusial, seperti adanya perjanjian kontrak dan faktur pajak.
B2C jarang melibatkan formalitas semacam itu, pembeli cukup melakukan transaksi di platform yang tersedia.
Ini membuat bisnis B2B lebih rumit dalam hal administrasi dan persyaratan hukum.
Memahami perbedaan antara bisnis B2C dan B2B akan membantumu menetapkan pendekatan yang tepat sesuai dengan target pasar.
Pilihlah jenis bisnis yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.*