Rahasia IKEA Jadi Perusahaan Non Profit Terbesar di Dunia!

  • Bagikan
Ikea Perlengkapan Rumah
Ikea Perlengkapan Rumah

KAMAKAMU – Kamu mungkin sudah tahu IKEA sebagai brand furniture terbesar di dunia, tapi tahukah kamu kalau IKEA sebenarnya perusahaan non-profit?

Didirikan oleh Ingvar Kamprad, IKEA dikelola oleh holding bernama Inka Holdings, yang sebagian besar tokonya dimiliki sendiri dan dikelola melalui sistem franchise.

Dengan model bisnis non-profit ini, IKEA berhasil menekan beban pajaknya, yang ternyata jauh lebih kecil dibandingkan perusahaan profit lainnya.

Iklan di Billboard vs Iklan Digital, Mana yang Lebih Baik?

Rahasia Model Bisnis IKEA

Dilansir dari YouTube Dewa Eka Prayoga Setiap tahunnya, IKEA mampu menyisihkan 1,7 juta dolar untuk donasi, terutama ke sekolah desain, sementara sebagian besar profitnya digunakan untuk menjalankan operasional toko.

Meski berstatus non-profit, IKEA tetap menghasilkan profit yang fantastis, bahkan meningkat dari tahun ke tahun.

Lalu, bagaimana IKEA berhasil memaksimalkan pendapatannya meskipun tidak berorientasi pada keuntungan?

Konsep Furniture yang Bisa Dirakit Sendiri

Salah satu keunikan utama dari IKEA adalah konsep “do-it-yourself” atau DIY. Ketika membeli produk IKEA, kamu bisa merakit sendiri furniture yang kamu beli.

Hal ini tidak hanya menambah pengalaman seru, tetapi juga membantu IKEA menghemat biaya karena tidak perlu menyediakan perakitan.

Selain itu, packaging sederhana berupa kotak coklat juga membuat biaya produksi lebih rendah, sekaligus menambah kesan minimalis yang digemari konsumen.

Menekan Biaya Produksi

Selain DIY, IKEA juga menerapkan strategi produksi massal. Produk-produk mereka dibuat dalam jumlah besar sehingga harga produksi menjadi lebih rendah.

Dengan ini, IKEA bisa menekan harga jual produknya dan tetap menghasilkan profit besar. Strategi ini disebut cost leadership, dimana IKEA mampu menyediakan produk berkualitas harga yang sangat terjangkau.

Ada fenomena yang disebut “IKEA Effect,” yaitu perasaan bangga karena konsumen merakit furniture sendiri.

Merakit furniture membuat konsumen cenderung lebih menghargai barang yang mereka beli.

Pengalaman ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga memberikan nilai emosional bagi konsumen, yang membuat mereka semakin loyal pada produk IKEA.

Membawa Konsumen ke Pengalaman Berbelanja yang Berbeda

Ketika berbelanja di IKEA, konsumen diajak untuk terlibat dalam proses pembelian yang berbeda dari toko furniture pada umumnya.

Kamu bisa menemukan produk yang ingin dibeli di area display, mencatat kode barang, lalu mengambilnya sendiri di area gudang.

Pengalaman ini terasa interaktif dan membuat konsumen merasa terlibat langsung dalam proses belanja.

Storytelling dalam Display Produk

IKEA tidak sekadar men-display produknya, tapi juga membangun narasi atau storytelling yang kuat di setiap sudut ruangannya.

Produk-produk ditata sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membayangkan bagaimana furniture tersebut akan terlihat di rumah mereka.

Hal ini membuat produk IKEA terasa lebih personal dan relevan bagi konsumen.

Strategi Edukasi Lewat Nama Produk

IKEA juga menggunakan strategi edukasi cara unik. Sebagian besar nama produk IKEA diambil dari bahasa atau kota di Swedia, yang membuat konsumen penasaran dan belajar sedikit tentang budaya Swedia.

Strategi ini tidak hanya meningkatkan wawasan konsumen, tetapi juga menambah daya tarik IKEA sebagai brand global yang memperkenalkan budayanya.

Labirin Display yang Mengundang Impulse Buying

Pernah merasa susah menemukan jalan keluar saat berbelanja di IKEA? Itu bukan kebetulan.

IKEA secara sengaja mendesain tokonya seperti labirin, yang memaksa konsumen melewati hampir seluruh produk mereka sebelum menemukan pintu keluar.

Desain ini bertujuan untuk memicu impuls buying atau pembelian impulsif dari konsumen yang awalnya mungkin tidak berniat membeli.

Grand Effect: Mengatur Emosi Pembeli Lewat Arsitektur

IKEA juga memanfaatkan konsep psikologi bernama “Grand Effect,” yaitu penataan arsitektur dan display yang bisa menarik perhatian konsumen secara emosional.

Tata letak yang dirancang untuk menarik mata konsumen, IKEA sukses mendorong 80% keputusan pembelian berdasarkan emosi.

Konsep ini juga memungkinkan konsumen untuk berbelanja lebih lama dan menjelajahi lebih banyak produk.

Fasilitas untuk Keluarga: Playground dan Restoran

IKEA mengerti bahwa berbelanja di tokonya bisa menjadi aktivitas keluarga. Oleh karena itu, IKEA menyediakan fasilitas seperti playground untuk anak-anak dan restoran dengan harga terjangkau.

Banyak keluarga yang datang hanya untuk makan, tetapi akhirnya tertarik membeli furniture setelah menjelajah toko.

Menghadirkan Pengalaman Konsisten Nuansa Swedia

Mulai dari warna toko hingga makanan yang dijual di restoran, IKEA konsisten menampilkan nuansa Swedia.

Tema warna biru dan kuning yang sesuai bendera Swedia menciptakan identitas kuat bagi IKEA.

Tema konsisten ini, IKEA berhasil menciptakan pengalaman berbelanja yang ikonik dan mengesankan bagi konsumen.

Produk Tambahan yang Menambah Profit

Tidak hanya furniture, IKEA juga menyediakan produk tambahan seperti dekorasi rumah dan perlengkapan sehari-hari yang menjadi sumber pendapatan tambahan.

Produk-produk ini memberi kesempatan bagi konsumen untuk melengkapi rumah mereka sekaligus menjadi sumber profit tambahan bagi IKEA.

Impuls Buying yang Diciptakan IKEA

Strategi yang matang, IKEA berhasil menciptakan impuls buying di hampir setiap sudut tokonya.

Dari desain labirin hingga pilihan produk yang dipajang di sepanjang jalur, IKEA membuat konsumen tak sadar membeli barang-barang yang awalnya tidak ada dalam daftar belanja.

Pelajaran dari IKEA untuk Bisnis UMKM

Dari strategi IKEA, kita bisa belajar banyak hal tentang bagaimana menciptakan pengalaman berbelanja yang menarik bagi konsumen.

Jika kamu memiliki bisnis UMKM, coba pikirkan bagaimana kamu bisa menciptakan pengalaman berbelanja yang unik dan emosional bagi pelanggan, atau bagaimana mengoptimalkan tata letak toko agar lebih menarik.

IKEA adalah bukti bahwa bisnis tidak selalu harus berorientasi pada profit untuk bisa sukses.

Inovasi dalam pengalaman konsumen, desain produk, dan strategi pemasaran, IKEA berhasil menjadi brand yang disukai dan dipercaya oleh konsumen di seluruh dunia.

Mungkin kamu bisa mengaplikasikan beberapa strategi ini dalam bisnismu dan menciptakan pengalaman unik yang membuat konsumen ingin kembali.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

26 − = 19
Powered by MathCaptcha