KAMAKAMU – Calon Bupati Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina, tengah menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam perseteruan dengan seorang warga di Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat.
Insiden tersebut tersebar luas melalui video di berbagai platform media sosial, menampilkan Nina yang kini menjabat sebagai Bupati Indramayu merasa diperlakukan tidak pantas oleh warga setempat.
Jurus Mengendalikan Emosi yang Gampang Meledak
Rekaman Perselisihan Viral di Media Sosial
Dalam video yang viral tersebut, Nina terlihat meluapkan kemarahannya dan menyinggung nama ayahnya, Da’i Bachtiar, seorang Purnawirawan Jenderal Polisi.
Insiden ini terjadi ketika seorang warga yang diduga simpatisan dari rival politiknya, Lucky Hakim, menghentikannya.
Dalam rekaman, Nina bahkan menyatakan akan menghubungi Kapolres atas perlakuan yang ia anggap sebagai tindakan menghadangnya.
Nina terdengar mengatakan, “Kalau Anda merasa kesulitan karena saya sebagai bupati, saya yang bertanggung jawab. Saya akan telepon Kapolres, karena saya merasa dicegat oleh pendukungnya Lucky Hakim.”
Susi Pudjiastuti Tunjukkan Kesedihan
Reaksi atas insiden tersebut muncul dari berbagai pihak, termasuk Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Lewat unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter), Susi menyampaikan perasaannya terkait situasi tersebut.
“Hal-hal seperti ini membuat saya sedih. Kalian jugakah?” tulis Susi.
Unggahannya dilengkapi stiker yang menampilkan avatar dirinya sedang meneteskan air mata.
Warga Berusaha Memberi Penjelasan
Dalam video, warga yang menghentikan Nina tampak berusaha menyampaikan penjelasannya, namun mengalami kesulitan karena diapit oleh beberapa pria berpostur besar.
Nina tetap bersikeras bahwa ia dicegat, dan mempertanyakan asal KTP warga tersebut.
Meski warga menyatakan dirinya pendukung pertama Nina, ia tetap menegaskan bahwa pria itu telah menghadangnya.
“Saya anaknya Da’i Bachtiar,” ujar Nina, mengingatkan latar belakang keluarganya.
Meski begitu, warga yang mengenakan topi terus mencoba menjelaskan maksudnya, tetapi perdebatan masih berlanjut dan menunjukkan ketegangan yang kian meningkat di lokasi tersebut.*