KAMAKAMU – Pernah dengar istilah “utang baik” dan “utang buruk”? Konsep ini seringkali jadi perdebatan hangat, terutama bagi anak muda yang baru mulai merintis karier dan ingin mencapai tujuan finansial.
Apa Itu Utang Baik dan Buruk?
Dilansir dari YouTube Arli Kurnia Secara umum, utang dianggap buruk karena bisa menjerat kita dalam lingkaran utang yang tak berujung.
Namun, beberapa ahli keuangan berpendapat bahwa tidak semua utang itu buruk. Ada jenis utang yang bisa menjadi alat untuk mencapai kebebasan finansial, yang disebut sebagai utang baik.
Cara Pria Sejati Menghadapi Bullying
Pandangan Robert Kiyosaki
Salah satu tokoh yang terkenal dengan konsep utang baik adalah Robert Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad Poor Dad”.
Menurutnya, utang bisa menjadi alat untuk membangun kekayaan jika digunakan untuk membeli aset produktif, seperti properti investasi.
Dengan menyewa properti tersebut, kita bisa mendapatkan penghasilan pasif yang bisa digunakan untuk melunasi utang dan bahkan menghasilkan keuntungan lebih.
Pandangan Islam
Namun, pandangan Islam tentang utang berbeda dengan konsep Robert Kiyosaki. Dalam Islam, utang pada dasarnya tidak dianjurkan, kecuali dalam kondisi darurat.
Rasulullah SAW pernah berhutang saat kondisi sangat sulit, namun beliau juga mengajarkan doa untuk meminta perlindungan dari hutang.
Selain itu, ada hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah tidak mau mensalatkan jenazah seseorang yang masih memiliki hutang.
Mana yang Benar?
Jadi, mana yang benar? Utang baik atau buruk? Jawabannya tidak sesederhana itu. Keduanya memiliki argumen yang kuat.
Namun, sebagai seorang muslim, kita perlu berpegang pada ajaran agama. Islam mengajarkan kita untuk berusaha sekuat tenaga agar tidak terlilit utang.
Jika terpaksa berhutang, pastikan itu dalam kondisi darurat dan segera lunasi setelah mampu.
Tips Mengelola Keuangan Tanpa Utang
Jika kamu ingin menghindari utang, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
Buat Anggaran
Dengan membuat anggaran, kamu bisa mengatur pengeluaran dan menabung secara teratur.
Tentukan Tujuan Finansial
Memiliki tujuan finansial yang jelas akan memotivasi kamu untuk bekerja keras dan menabung.
Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Jangan tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak kamu butuhkan.
Cari Penghasilan Tambahan
Jika perlu, kamu bisa mencari pekerjaan sampingan atau berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Belajar Investasi
Investasi bisa menjadi cara yang efektif untuk menumbuhkan uang dalam jangka panjang.
Pilihan ada di tangan kamu. Kamu bisa memilih untuk mengikuti konsep utang baik ala Robert Kiyosaki atau berpegang pada ajaran Islam.
Yang terpenting adalah kamu merasa nyaman dan yakin dengan keputusan yang kamu ambil.*