KAMAKAMU – Smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia yang baru saja diresmikan pada Juli 2024 mengalami kejadian tak terduga. Sebuah kebakaran melanda pabrik asam sulfat di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur pada Senin, 14 Oktober 2024 sore. Peristiwa ini terjadi hanya tiga bulan setelah smelter terbesar di dunia ini mulai beroperasi.
Prediksi Nama-nama Menteri Kabinet Prabowo Gibran
Api Berkobar, Bau Menyengat
Berdasarkan laporan, kebakaran diawali dengan munculnya bau menyengat seperti amonia dan suara ledakan sebelum api membesar. Tim pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk mengatasi situasi darurat. Meskipun demikian, penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Katri Krisnati, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan segala upaya untuk memadamkan api dan memastikan keselamatan seluruh karyawan
“Keselamatan para karyawan menjadi prioritas utama kami,” tegas Katri.
Proyek Strategis Terancam
Smelter Freeport Indonesia merupakan proyek strategis nasional yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pertambangan. Smelter ini memiliki kapasitas produksi tembaga hingga 650 ribu ton per tahun, serta emas dan perak dalam jumlah besar.
Peresmian smelter ini pada Juli lalu disambut antusias oleh pemerintah dan masyarakat. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyebutkan bahwa pembangunan smelter ini memakan waktu 30 bulan dan sempat terkendala akibat pandemi Covid-19.
Dampak Kejadian
Kebakaran ini tentu saja menjadi pukulan bagi PT Freeport Indonesia dan juga pemerintah. Selain kerugian materiil, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai standar keselamatan kerja dan pengawasan di proyek-proyek besar seperti ini.*