KAMAKAMU – Dokter sekaligus pegiat media sosial, dr Tifauzia Tyassuma, menyampaikan pendapatnya terkait polemik penghinaan yang menimpa Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, serta anaknya. Kasus ini mencuat setelah akun bernama Fufufafa dianggap melakukan penghinaan yang mengarah kepada Prabowo.
Naik Pesawat Bongsor, Jokowi Terbang ke IKN
Penghinaan Pemimpin Tidak Bisa Ditoleransi
Tifa menegaskan bahwa tindakan menghina seorang pemimpin negara adalah perbuatan yang tak bisa diterima. Ia juga merujuk pada pernyataan Pengamat Telematika, Roy Suryo, yang dalam berbagai kesempatan menyebut bahwa akun Kaskus bernama Fufufafa diduga milik Gibran Rakabuming Raka.
“Penghinaan tidak bisa ditoleransi,” ujar Tifa melalui akun X @DokterTifa, Jumat 11 Oktober 2024.
Menurut Tifa, penghinaan adalah perbuatan yang tidak layak dilakukan, apalagi kepada seorang pemimpin negara. Ia menambahkan bahwa etika dan moral harus dijaga dalam setiap tindakan, terutama ketika berhadapan dengan pejabat publik.
“Saya setuju dengan Pak Prabowo, penghinaan adalah tindakan tercela,” tegasnya lagi.
Penghinaan Anak Prabowo Tidak Dapat Diterima
Tifa juga menyoroti perlakuan terhadap anak Prabowo yang dianggapnya sangat tidak pantas. Menurutnya, anak Prabowo adalah sosok yang baik, sopan, cerdas, serta berprestasi, sehingga tak pantas dihina.
“Menghina anak satu-satunya, yang baik, cerdas, dan tidak punya salah apapun kepada orang yang menghinanya, adalah perbuatan yang sangat tidak pantas,” kata Tifa.
Tindakan menghina orang lain, terlebih seorang pemimpin atau anggota keluarganya, menurut Tifa, adalah sesuatu yang tak bisa diterima dalam masyarakat yang menjunjung tinggi etika dan moral.
Sementara itu, Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menyoroti maraknya budaya caci maki di tengah masyarakat, terutama yang ditujukan kepada para pemimpin. Prabowo menegaskan bahwa caci maki bukanlah budaya bangsa Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo saat memberikan pidato pada acara pembukaan ‘Forum Sinergitas Legislator PKB’ di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2024.
“Caci maki itu saya kira tidak baik, itu bukan ajaran agama kita. Kritik dengan baik, koreksi dengan baik,” tegasnya.
Menurut Prabowo, budaya Indonesia adalah budaya sopan santun dan saling menghormati, dan ia akan terus berjuang untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
Prabowo juga menyoroti bahwa segelintir orang yang suka mencaci maki telah tertutup hatinya, sehingga ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu, bekerja sama, dan saling mendukung demi kemajuan bangsa.
“Ada segelintir orang yang suka mencaci maki, jelek-jelekin, padahal mereka mungkin sudah ditutup hatinya, ditutup matanya,” ungkapnya.