KAMAKAMU – Pernah kepikiran buat jualan online tapi bingung mau mulai dari mana? Dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perkembangan teknologi, jualan online sekarang jadi peluang bisnis yang menjanjikan. Tapi, di antara banyaknya pilihan platform, mana yang lebih cocok buat kamu? Marketplace atau punya website sendiri? Yuk, kita bahas sama-sama!
Kenapa Jualan Online Makin Populer?
Perkembangan teknologi, terutama smartphone dan internet, bikin orang makin mudah belanja online. Selain itu, adanya berbagai macam marketplace juga mempermudah kita sebagai penjual untuk menjangkau banyak calon pembeli. Jadi, nggak heran kalau sekarang banyak banget orang yang mulai merambah bisnis online.
Trik Fokus Saat Bekerja Agar Lebih Produktif
Marketplace: Cepat Mulai, Tapi…
Dilansir dari YouTube Borong Indonesia marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada layaknya pusat perbelanjaan digital yang sangat mudah diakses. Tanpa perlu repot membangun toko fisik, kita bisa langsung membuka lapak virtual, memajang produk, dan menjangkau jutaan calon pembeli.
Kemudahan inilah yang membuat bisnis online semakin diminati. Selain itu, berbagai promo menarik yang sering diadakan oleh marketplace juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penjual untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar.
Tapi, ada juga kekurangannya:
Persaingan dalam dunia marketplace memang sangat ketat, dengan banyak penjual menawarkan produk serupa. Hal ini membuat margin keuntungan menjadi lebih tipis karena adanya pembagian hasil dengan platform.
Selain itu, para penjual juga harus bergantung pada kebijakan marketplace yang sewaktu-waktu dapat berubah dan berdampak signifikan pada bisnis.
Meski demikian, memiliki website sendiri memberikan kontrol penuh atas bisnis, namun juga membutuhkan pengelolaan yang lebih kompleks dibandingkan dengan berjualan di marketplace.
Jika kamu ingin membangun bisnis online yang memiliki karakteristik unik dan lebih mandiri, membangun website sendiri adalah langkah yang sangat strategis. Dengan memiliki website pribadi, kamu memiliki kendali penuh atas tampilan, harga produk, dan strategi pemasaran yang diterapkan.
Hal ini memungkinkan kamu membangun branding yang kuat dan khas, sehingga bisnis lebih mudah dikenali oleh konsumen. Selain itu, data pelanggan yang kamu kumpulkan secara langsung dapat dimanfaatkan untuk memahami perilaku konsumen dan mengembangkan bisnis secara lebih efektif dalam jangka panjang.
Tapi, membangun website sendiri juga butuh usaha ekstra:
Biaya Awal Lebih Tinggi:
Perlu biaya untuk domain, hosting, dan mungkin jasa pembuatan website.
Butuh Keahlian Teknis
Minimal kamu harus paham dasar-dasar SEO dan marketing online.
Butuh Waktu untuk Bangun
Membangun website yang sukses butuh waktu dan kesabaran.*