KAMAKAMU – Kesetaraan gender menjadi isu penting dalam pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) DKI Jakarta. Ketiga pasangan calon menyoroti aspek ini sebagai bagian dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global yang inklusif.
Mulai dari program pendidikan khusus untuk perempuan hingga transparansi peluang kerja menjadi fokus utama dari para kandidat.
Pasangan calon gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil, menekankan pentingnya pendidikan untuk mengatasi ketimpangan gender. Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, menyoroti pentingnya adab dalam kebijakan, sementara Pramono Anung, calon nomor urut 3, menekankan pada akses lapangan kerja yang lebih luas bagi perempuan.
Dinasti Politik Menggurita di Tubuh DPR RI
Ridwan Kamil Usung Program Sekolah Perempuan
Ridwan Kamil, Cagub nomor urut 1, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci dalam mencapai kesetaraan gender. Salah satu program yang akan dijalankannya adalah pendirian sekolah khusus untuk perempuan, yang kurikulumnya mencakup ekonomi keluarga, keharmonisan rumah tangga, dan pendidikan politik bagi perempuan.
“Kami ada program sekolah perempuan buat emak-emak, kurikulumnya soal ekonomi keluarga dan keharmonisan keluarga,” ujar Ridwan Kamil.
Selain itu, ia juga merencanakan pemberdayaan perempuan melalui program kredit tanpa bunga dan agunan yang akan diberikan secara berkelompok.
Dharma Pongrekun Tekankan Pentingnya Adab dalam Kebijakan
Cagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun, memiliki pandangan berbeda mengenai kesetaraan gender. Baginya, adab adalah fondasi utama dalam menciptakan kebijakan yang adil.
Tanpa adab, menurutnya, tidak akan pernah ada kebijakan yang benar-benar adil dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Mari kita kembali menjaga adab supaya kita dapat bersikap adil. Sehingga, kebijakan-kebijakan yang dirasakan tidak membuat perasaan rakyat tidak adil,” ungkap Dharma dalam salah satu pernyataannya.
Ia juga mendorong Dinas Tenaga Kerja Provinsi DKI Jakarta untuk mengumumkan peluang kerja secara terbuka agar lebih transparan.
Pramono Anung Fokus pada Lapangan Kerja untuk Perempuan
Sementara itu, Pramono Anung, Cagub nomor urut 3, berencana untuk meningkatkan akses lapangan kerja bagi perempuan. Ia menyatakan bahwa bursa kerja akan diadakan setiap tiga bulan sekali di kantor kecamatan, dan kantor kecamatan tersebut juga akan berfungsi sebagai pusat pelatihan kerja bagi perempuan.
“Tugas kantor kecamatan nanti menjadi balai latihan kerja, terutama bagi wanita. Kami akan menghapus syarat minimal lulusan SLTA untuk petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) wanita,” kata Pramono.*