3 Jebakan Kelas Menengah, Bikin Kerja Seumur Hidup

  • Bagikan
Ilustrasi Jebakan Kelas Menanga Saat Seorang Karyawan merasa stress Freepik jcomp
Ilustrasi Jebakan Kelas Menanga Saat Seorang Karyawan merasa stress / Freepik jcomp

KAMAKAMU – Fenomena jebakan kelas menengah semakin mengkhawatirkan.

Dalam lima tahun terakhir, lebih dari 12 juta orang dari kelas menengah telah jatuh ke dalam kategori miskin.

Kebiasaan konsumtif, seperti merokok, minum kopi, dan belanja diskon, membuat banyak orang kelas menengah terperangkap dalam siklus keuangan yang sulit.

Ini adalah salah satu contoh nyata dari jebakan kelas menengah.

10 Usaha yang Menjanjikan di Desa Modal 1 Juta

Tanpa disadari, pengeluaran-pengeluaran kecil ini menumpuk dan menggerogoti pendapatan mereka, sehingga sulit untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan.

1. Meremehkan Pengeluaran Kecil

Dilansir dari YouTube Success Before 30 Salah satu kesalahan fatal pertama yang sering dilakukan oleh kelas menengah adalah meremehkan pengeluaran kecil.

Misalnya, uang untuk kopi, rokok, atau belanja di kafe, yang terlihat tidak signifikan, tetapi jika dijumlahkan setiap bulan, bisa mencapai angka yang cukup besar.

Tanpa disadari, pengeluaran ini menggerogoti tabungan mereka, sehingga mereka tidak memiliki dana yang cukup di masa tua.

2. Suka Banget Belanja Pakai Pay Later

Selain itu, kesalahan kedua adalah belanja berdasarkan emosi. Banyak orang terjebak dalam godaan diskon dan kemudahan pembayaran melalui metode seperti “pay later.”

Meskipun terlihat menguntungkan pada awalnya, bunga yang dikenakan pada pay later dapat menjadi beban yang sangat besar.

Banyak orang tidak memahami seberapa besar dampak dari bunga tersebut, yang pada akhirnya menguras uang mereka secara perlahan tanpa disadari.

3. Suka Mencicil Barang

Tidak hanya itu, kesalahan ketiga adalah kebiasaan mencicil barang-barang, seperti gadget, perabotan rumah tangga, hingga barang-barang elektronik.

Meskipun terlihat ringan karena cicilan yang kecil, jika tidak dihitung dengan baik, cicilan ini bisa menumpuk dan menjadi beban finansial jangka panjang.

Hal ini sering kali memperparah situasi keuangan kelas menengah.

Untuk mengatasi masalah ini, solusi yang efektif adalah dengan memahami konsep bunga berbunga atau compound interest.

Konsep ini memungkinkan seseorang untuk menabung secara teratur dan mendapatkan bunga dari tabungan mereka.

Sebagai contoh, jika seseorang menabung Rp1 juta per bulan, maka dalam satu tahun mereka bisa memiliki Rp12 juta.

Dengan memanfaatkan tabungan ini dalam produk-produk investasi seperti deposito fleksibel, seseorang bisa mendapatkan keuntungan tambahan tanpa dikenakan biaya admin atau penalti, bahkan jika dana tersebut perlu diambil sebelum waktu jatuh tempo.

Dengan disiplin menabung, dalam lima tahun seseorang bisa mengumpulkan tabungan hingga hampir Rp75 juta hanya dari menyisihkan Rp1 juta per bulan.

Ini adalah contoh bagaimana compound interest bekerja dan bagaimana kelas menengah dapat mengubah kebiasaan finansial mereka menjadi lebih sehat dan menguntungkan.

Pada akhirnya, kesadaran akan pentingnya literasi keuangan dan perubahan pola belanja serta tabungan dapat menyelamatkan kelas menengah dari jebakan kemiskinan.

Melalui langkah yang tepat, mereka bisa membangun masa depan finansial yang lebih stabil dan aman.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 88 = 95
Powered by MathCaptcha